Kamis, 16 Februari 2017

GENSET

Genset (generator set)
Genset (generator set) adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau alternator. Engine sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit listrik.
Engine dapat berupa perangkat mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin berbahan bakar bensin, sedangkan generator atau alternator merupakan kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator ( kumparan statis ) dan rotor (kumparan berputar).
Dalam ilmu fisika yang sederhana dapat dijelaskan bahwa engine memutar rotor pada generator sehingga timbul medan magnit pada kumparan stator generator, medan magnit yang timbul pada stator dan berinteraksi dengan rotor yang berputar akan menghasilkan arus listrik sesuai hukum Lorentz (ingat pelajaran fisika SMA dulu).
Arus listrik yang dihasilkan oleh generator akan memiliki perbedaan tegangan di antara kedua kutub generatornya sehingga apabila dihubungkan dengan beban akan menghasilkan daya listrik, atau dalam rumusan fisika sebagai P (daya) = V (tegangan) x I (arus), dengan satuan adalah VA atau Volt Ampere. Rumusan fisika yang lebih kompleks lagi dijelaskan bahwa P (daya) = V (tegangan) x I (arus) x CosPhi (faktor daya) dengan satuan Watt.
Kapasitas daya
Power Factor (Faktor Daya) yang juga selalu ditulis sebagai cos Ø, merupakan bagian yang cukup penting dalam pengoperasian suatu Generator Listrik. Karena menurunnya faktor daya (cos Ø) akan berakibat turunnya efisiensi pembangkit dalam menampung beban kerja serta akan memperbesar kemungkinan terjadinya kerusakan pada sistem pembangkit atau sistem beban listrik, sehingga perlu adanya usaha untuk memperbaiki faktor daya tersebut.

Untuk kepentingan perbaikan faktor kerja ini, diperlukan pemasangan beberapa unit kapasitor yang dihubungkan secara paralel terhadap sistem pembangkit listrik ayng kita kenal sebagai Capacitor Bank dan dilengkapi dengan Power Factor Automatic Regulator (pengatur otomatis kerja Capacitor) dan berfungsi memperbaiki faktor daya pembangkit melalui pengoperasian secara automatis unit-unit kapasitor berdasarkan besar/kecilnya beban kerja pembangkit (daya reaktif).

Apa saja tipe genset?
Genset dapat dibedakan dari jenis engine penggeraknya, dimana kita kenal tipe-tipe engine yaitu engine diesel dan engine non diesel /bensin. Engine diesel dikenali dari bahan bakarnya berupa solar, sedangkan engine non diesel berbahan bakar bensin premium.
Di pasaran, genset dengan engine non diesel atau berbahan bakar bensin biasa diaplikasikan pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas maksimum 10.000 VA atau 10 kVA, sedangkan genset diesel berbahan bakar solar diaplikasikan pada genset berkapasitas > 10 kVA. Mengapa demikian ? Hal terkait dengan tenaga yang dihasilkan oleh diesel lebih besar daripada engine non diesel, dimana cara kerja pembakaran diesel yang lebih sederhana yaitu tanpa busi, lebih hemat dalam pemeliharaan, lebih responsif dan bertenaga. Selain itu untuk aplikasi industri dimana bahan bakar diesel (solar) lebih murah daripada bensin (gasoline).
Dalam aplikasi kita akan jumpai bahwa genset terdiri dari genset 1 phasa atau 3 phasa, apa artinya ini ? Kita akan jelaskan lebih dalam lagi, bahwa pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah merujuk pada kapasitas tegangan yang dihasilkan oleh genset tersebut. Tegangan 1 phasa artinya tegangan yang dibentuk dari kutub L yang mengandung arus dengan kutub N yang tidak berarus, atau berarus Nol atau sering kita kenal sebagai Arde atau Ground. Sedangkan tegangan 3 phase dibentuk dari dua kutub yang bertegangan. Genset tiga phase menghasilkan tiga kali kapasitas genset 1 phase. Pada sistem kelistrikan PLN kita, kapasitas 3 phase yang dihasilkan untuk aplikasi rumah tangga adalah 380 Volt, sedangkan kapasitas 1 phase adalah 220 Volt.
Daya listrik dalam ilmu fisika merupakan besaran vektor, artinya besaran yang memiliki besar dan arah, tegangan dan arus yang dihasilkan merupakan gelombang sinusoidal dengan frekuensi tertentu. Di Indonesia, frekuensi tegangan dan arus ditetapkan sebesar 50 Hz, dimana hal ini mengikuti standar frekuensi di Belanda atau negara-negara Eropa, sedangkan di negara Amerika Serikat dan Kanada menggunakan frekuensi 60 Hz.

Pemakaian Bahan bakar
Di Indonesia kebutuhan Energi untuk menggerakan roda ekonomi seperti Industri dan Transportasi  masih tergantung pada bahan bakar selain Batu Bara, Listrik dan PLTN yakni turunan dari Minyak Bumi berupa Solar, Mesin-mesin Industri dan Transportasi yang menggunakan Solar sangat dominan karena bahan bakar Solar itu sendiri terhadap jenis mesin yang menggunakan Solar memiliki kinerja dan kekuatan atau tenaga yang timbul sangat baik dan bagus dibandingkan dengan mesin dengan konsumsi bensin berikut adalah cara cepat mengetahui berapa konsumsi solar untuk Generator Set (Genset) yang anda miliki tanpa perlu melihat flow meter per jamnya sebagai berikut :

k = 0.21 (faktor ketetapan konsumsi solar per kilowatt per jam)
P =  Daya Genset  (KVA=KiloVoltAmpere)
t  = waktu ( jam)
Rumus : 0.21 x P x t

Misalkan : Daya Genset X adalah 100KVA, dilakukan pemanasan selama  1 jam, Berapa solar yang dibutuhkan per jamnya?
Jawabannya adalah : 0.21  x 100  x 1 = 21
Adalah 21 liter perjam solar yang dikonsumsi Genset X

Prisnsip kerja Genset

Prinsip kerja genset adalah sebuah mesin pembakaran (mesin diesel atau mesin bensin) akan mengubah energy bahan bakar menjadi energy mekanik, kemudian energy mekanik tersebut diubah atau dikonversi oleh generator sehingga menghasilkan daya listrik. Generator memiliki dua tipe, yaitu generator AC dan generator DC, Generator AC (alternator) adalah generator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik (AC), sedangkan Generator DC adalah generator yang menghasilkan arus listrik searah (DC).

Fungsi Genset
Genset (Generator set) biasa digunakan untuk menghasilkan daya listrik alternative, seperti ketika suplai pasokan daya listrik dari industri pembangkit listrik padam/off, atau keadaan dimana tidak ada pasokan jaringan listrik di daerah tersebut, atau juga biasa digunakan ketika diperlukan daya listrik tambahan.
Genset merupakan kepanjangan dari Generator Set, Kalau di artikan secara harfiah Generator berati pembangkit listrik dan Set artinya satu set. pengertian Genset menurut wikipedia Indonesia adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik, biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik.

Cara Kerja Genset
Bisa disebut Generator "set" karena didalamnya terdapat perpaduan dari dua jenis perangkat berbeda yaitu Mesin dan Generator. Mesin disini berfungsi sebagai pemutar dari generator itu sendiri sehingga menghasilkan induksi elektromagnetik yang dihasilkan dari perangkat generatornya.

Dalam pelajaran fisika dapat dijelaskan ketika mesin genset memutar rotor pada generator sehingga timbul medan magnet pada kumparan stator generator, medan magnet yang timbul pada stator akan berinteraksi dengan rotor sehingga terjadilah arus listrik sesuai penjelasan hukum "Lorentz"
Manfaat Serta Kegunaan Genset
Dengan semakin majunya perkembangan zaman saat ini menuntut semua peralata menggunakan listrik, namun ketersediaan listrik semakin menipis karena tidak diimbangi dengan pembuatan pembangkit listrik baru dan kurangnya kesadaran masyarakat tentang menghemat energi terutama energi listrik. Belum semua wilayah di indonesia ini semuanta teraliri listrik secara merata, oleh sebab itu marilah kita bisa lebih berhemat lagi untuk kehidupan yang lebih baik lagi. sumber enrgi listrik dapat dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu bisa di perbaharui dan tidak bisa diperbaharui. Contoh energilistrik yang dapat diperbaharui adalah yang disediakan oleh alam yaitu tenaga surya, gelombang laut dan angin yang sekarang masih belum dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Sedangkan energi listrik yang tidak dapat diperbaharui yaitu pembangkit listrik tenaga minyak, tenaga nuklir, tenaga air dan sebagainya.

Jenis-jenis Genset
Sehubungan dengan belum maksimalnya pemanfaatan teknlogi tersebut maka sering dijumpai bahkan sering terjadi pemadaman listrik secara bergiliran dan yang lebih parah lagi pemadaman secara mendadak yang bisa menyebabkan kerusakan pada perangkat-perangkat elektronika. dikalangan pengusaha pemadaman seperti ini adalah momok yang sangat dibenci karena proses produksi otomatis terhenti dan mereka akan menderita kerugian tergantung lamanya pemadaman listrik. Penggunaan mesin Genset adalah solusi dari semua masalah tersebut, walaupun tambah biaya ttapi sebanding dengan manfaat yang di dapat.

Genset akan terasa manfaatya ketika sedang pemadaman listrik atau bisa dipake di daerah terpencil. selain itu genset biasanya dipake diacara hajatan, pentas musik, kampanye atau semisalnya yang membutuhkan pasokan listrik yang besar. Dari masalah semua diatas alangkah baiknya kita mulai berfikir untuk berinvestasi membeli genset untuk mencegah terjadinya listrik padam.
semoga bisa bermanfaat tentang Pengertian Genset, Fungsi serta kegunaanya dan jangan lupa share ke teman lainya agar mereka juga tau manfaat besar dari genset.

PROSEDUR PENGOPERASIAN GENSET
A.     LANGKAH PERSIAPAN MENGHIDUPKAN / MEMATIKAN GENSET
1.1. Sebelum Mesin / Genset di hidupkan
a.      Periksa minyak pelumas mesin ( harus mencukupi ) terlihat pada stick ukur
b.      Periksa air radiator ( harus penuh )
c.      Periksa bahan bakar
d.      Periksa air accu, kabel dan clamp ( tidak bocor dan longgar )
e.      Periksa tegangan tali kipas ( belt ) ± 10 mm
f.       Posisi MMCB pada panel harus dalam posisi Off
g.      Switch pada panel Genset harus dalam posisi manual run.
1.2. Hidupkan mesin :
a.    Periksa temterature air pendingin minimum ( 60° C )
b.   Periksa tekanan minyak pelumas ( 2.1 – 4,5 bar )
c.    Periksa lampu-lampu indicator pada panel stater box
d.   Periksa penunjukan pada meteran ( harus bekerja )
e.   Besar frekwency 50 Hz
f.    Periksa kebocoran-kebocoran minyak pelumas air pendingin dan bahan bakar.
g.   Perhatikan bila ada kelainan suara ( knocking )
h.   Untuk pemanasan lamanya ± 10 menit
1.3. Persiapan mematikan Mesin
a.   Membiarkan mesin beroperasi tanpa beban selama ± 5 menit
b.   Setelah itu mesin boleh dimatikan / dihentikan
c.    Posisi switch kembali pada posisi  Auto
d.   Posisi MCCB pada panel dikembalikan pada posisi On

B.     OPERASI MESIN / GENSET
2.1   Bila PLN mati ( power failure ) dalam waktu 3 detik  mesin Genset akan hidup secara
        Automatic
2.2   Selama mesin / Genset dalam operasi harus selalu dimonitor :
a.      Temperatur air pendingin ( 70° C - 90° C )
b.      Tekanan minyak pelumas ( 2,1 – 4,5 bar )
c.      Pengisian Accu
d.      Frekwency harus tetap 50 Hz
e.  Beban harus tetap pada ampere meter, ketidak rataan / simbang antar fasa diijinkan ± 10 %

    C.  PEMELIHARAAN
         3.1   Setiap pagi hari dipanaskan tanpa beban ± 5 menit
         3.2   Setiap 6 bulan ( berkala ) minyak pelumas diganti
         3.3   Saringan minyak pelumas setiap 6 bulan harus diganti
         3.4   Saringan udara harus diganti setiap 1000 jam kerja mesin ( running hours )

      Mengatasi trouble ketika mesin tidak bisa hidup
·        Periksa saluran pada bahan bakar, apakah tidak tersumbat dan sudah mengalir dengan baik. Biasanya saluran pada bahan bakar akan tersumbat oleh kotoran.
·        Pompa bahan bakar sampai benar-benar mengalir atau buang angina palsunya
·        Periksa ACCU atau Battery, apakah arusnya cukup kuat untuk berfungsi. Jika tidak, distroom/discharge terlebih dahulu
·        Ingat! Jangan terlalu lama melakukan start engine. Untuk mencegah dynamo terbakar, tunggu sekitar 2 meit untuk melakukan start engine selanjutnya.
       Disarankan untuk melakukan hal seperti berikut
·        Untuk menjaga genset tetap beroperasi lancar, disarankan untuk menggunakan water separator atau saringan untuk menyaring bahan bakar.
·        Gunakanlah oil mesin yang sejenis atau oli mesin meditrans S – 40
·        Selalu periksa beban ampere R – S –T supaya tetap seimbang
·        Untuk menjaga genset tidak cepat rusak, pemakaian beban minimal adalah 40% dari kapsitas genset.
     Genset mampu digunakan sebagai sistem cadangan listrik atau "off-grid" (sumber daya yang tergantung atas kebutuhan pemakai).  Genset dipakai oleh rumah sakit dan industri yang menginginkan  sumber listrk yang besar dan relaif stabli. Generator terpasang satu poros dengan motor diesel, yang biasanya memakai generator sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron mempunyai dua bagian utama yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar, medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor.
     Genset  bekerja sepuluh detik ketika listrik padam, sepuluh detik berikutnya tenaga listrik diswitch ke genset, saat itu lampu bisa menyala kembali. Cara kerja generator genset yang memberikan supply listrik setelah duapuluh detik ini ditopang oleh AVR (Automatic Voltage Regulator). 
     Di dalam AVR, ada Mutual Reactor (MT) yaitu semacam trafo jenis CT (Current Transformer) yang menghasilkan arus listrik berdasarkan besaran arus beban yang melaluinya (secara rangkaian seri).  Arus listrik yang dihasilkan ini digunakan untuk memperkuat medan magnet pada belitan rotor. Sehingga untuk beban yang besar, arus yang dihasilkan juga besar

 (rumus: V=IxR, dimana Vp/Vs=Ip/Vp dan P=IxV). 

Namun untuk menjaga kestabilan AVR tidak cukup hanya dengan mengandalkan  AVR saja, genset juga dilengkapi System Governor untuk menjaga kestabilan RPM (Rotation Power Momentum)nya sehingga bisa menghasilkan frekuensi putaran yang stabil pada saat ada atau tidak ada beban, hal ini bisa dilakukan dengan mengatur supply BBM (biasanya solar) pada generator genset. 

Adapun ketika listrik menyala, sebuah switch (biasanya ATS-Automatic Transfer Switch) otomatis mengalihkan power supply dari genset ke PLN. Ini dilakukan tanpa memadamkan lampu sama sekali, sehingga tidak mengganggu kenyamanan konsumen. Dalam 5 detik genset akan mati secara otomatis.

Generator set pada keadaan siaga terus menerus harus mampu bekerja dari sejak start awal yang dingin menjadi beroperasi penuh dalam hitungan detik. Hal ini dapat menimbulkan beban berat pada bagian-bagian mesin. Namun, pemanasan teratur membuat bagian-bagian mesin terlumasi, mencegah oksidasi kontak listrik, terpakainya bahan bakar sebelum menjadi jelek dan, secara umum, membantu memberikan mesin yang handal ketika digunakan.


Pemanasan generator dilakukan secara rutin setidaknya sebulan sekali selama minimal 30 menit hingga termuat lebih dari sepertiga dari rating rancang. Periode tanpa beban operasi harus dilakukan untuk minimum, karena bahan bakar tidak terbakar cenderung terakumulasi dalam sistem pembuangan.

Jika menghubungkan ke beban normal tidak nyaman untuk tujuan tes, performa mesin terbaik dan umur panjang akan diperoleh dengan menghubungkannya ke bank beban setidaknya sepertiga rating rancang.
 

Insulation Tester

INSULATION TESTER

Insulation Tester biasanya digunakan untuk mengukur nilai tahanan/resistan (resistance) dari isolasi (insulation) yang membungkus bahan penghantar yang digunakan pada kabel listrik. Secara normatif tegangan listrik setinggi 1 Volt membutuhkan isolasi yang memiliki nilai tahanan/resistans (resistance) sebesar 1000 Ohm (1kΩ). Kerusakan pada isolasi akan mengakibatkan kebocoran tegangan listrik yang dapat membahayakan manusia penggunanya. Alat ini biasanya digunakan pada industri trafo, pemasangan jaringan listrik, dan motor listrik. Namun demikian dapat juga dipakai untuk mengukur tegangan AC (Alternating Current), dan  tahanan/resistan (resistance) pada kotak kontak lainya
Terkadang orang menyebut alat ini dengan nama megohmeter atau megger. Ketika digunakan sebagai penguji kebocoran tegangan (karena bocornya isolasi) alat ini membutuhkan tegangan listrik sebesar 9V yang disuplai oleh 6 buah baterai UM-3 yang masing-masing menghasilkan tegangan sebesar 1,5V. Melalui DC to DC Converter tegangan sebesar 9V akan dinaikkan hingga 1000V.
Hasil pengujian dapat dibaca pada dua alur bacaan pada papan skala. Alur bagian atas digunakan untuk pembacaan pengukuran nilai tahanan/resistan (resistance) dari 0-2000 MΩ, alur bagian bawah digunakan untuk pembacaan hasil pengukuran tegangan dari 0-600V.
Ketika mengukur kebocoran tegangan, hasil pembacaan yang ideal pada papan skala Ω adalah tak terhingga (∞), ini berarti tidak terdapat kebocoran pada pemanfaatan tegangan listrik.

Langkah – Langkah pengukuran

Persiapan Awal

  • 1.    Sebelum melakukan pengukuran tegangan AC periksalah penunjukan meter pada papan skala. Jarum penunjuk harus berada pada posisi nol atau (∞).
  • 2.    Jika dibutuhkan dengan menggunakan obeng minus (-), setel pengatur posisi jarum pada posisi angka nol (zero adjustment) sehingga jarum pada papan skala benar-benar menunjuk angka nol.
  • 3.    Sebelum melakukan pengukuran periksalah kondisi baterai, setel saklar  kiri pada posisi B.CHEK, setel saklar kanan pada posisi .
  • 4.    Jika diperlukan baterai dapat diganti.
  • 5.    Ketika mengukur tegangan AC jangan sekali-kali menyentuh ujung kabel penyidik (probes)! Anda dapat tersengat listrik bertegangan tinggi.
  • 6.    Ketika mengukur tegangan AC, baterai tidak dibutuhkan.


Mengukur Isolasi

  •  1.    Pastikan rangkaian yang akan diukur berada dalam posisi “OFF” dan tidak terhubung dengan sumber tegangan AC.
  •  2.    Setel saklar kiri pada posisi “ON MΩ” saklar kanan pada posisi “ POWER ON Indicator akan bekerja.
  • 3.    Masukkan kabel penyidik (probes) tegangan tinggi (warna merah) ke lubang (jack) yang bertanda “”, kabel penyidik (probes) warna hitam ke lubang (jack) yang berwarna hitam (disebelah kanan lubang yang bertanda “”).
  • 4.    Hubungkan kabel penyidik (probes) warna hitam (menggunakan aligator clip) ke “common” atau ground dari rangkaian yang akan diukur. Untuk TV, hubungkan ke casis TV.
  • 5.    Sentuhkan kabel penyidik (probes)  tegangan tinggi ke titik yang akan diukur (kawat tembaga dari kabel listrik misalnya). Agar terhindar dari sengatan listrik, jaga posisi jari tangan Anda tetap di belakang pengaman.
  • 6.    Bacalah hasil pengukuran pada papan skala. Terkadang hasil pengukuran kurang memuaskan. Ini terjadi karena kontak antara ujung kabel penyidik (probes) dengan titik yang akan diukur kurang sempurna.
  • 7.    Jika tidak terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik (atau rangkaian elektronik lainnya), jarum akan tetap menunjuk posisi tak terhingga (∞).
  • 8.    Jika  terjadi kebocoran pada isolasi yang membungkus kabel listrik (atau rangkaian elektronik lainnya), jarum akan bergerak ke kanan.


Pengukuran Tegangan AC

  • 1.    Setel saklar kiri pada posisi “OFF (ACV)”, setel saklar kanan pada posisi ACV.
  • 2.    Masukkan kabel penyidik (probes) ke lubang-lubang (jacks) ACV.
  • 3.    Hubungkan kabel penyidik (probes) ke titik yang mengandung tegangan AC.
  • 4.    Hasil pengukuran dibaca pada papan skala.


Keselamatan Kerja dan Keselamatan Alat

  • 1.      Ingat satu hal! Sengatan listrik bertegangan tinggi dapat membuat arus sebesar 10 mili-Ampere masuk menuju jantung dan menghentikan detak jantung manusia. Tegangan DC maupun AC di bawah 35 Volt tetap mengandung bahaya bagi manusia. Arus listrik yang tinggi bahkan lebih berbahaya lagi.
  • 2.    Tegangan output dari mode MΩ bisa mencapai 1000V, namun arus yang menyertainya tidak besar sehingga tidak begitu berbahaya, namun demikian Insulation Tester mengandung kejutan listrik yang tinggi, karenanya jangan sekali-kali menyentuh ujung kabel penyidik (probes).
  • 3.    Jika ingin memperbaiki Insulation Tester dan membuka kotak (casing) nya, ingatlah satu hal bahwa mungkin masih terdapat tegangan setinggi 1000 Volt di titik-titik rangkaian. Beberapa titik mungkin masih mengandung arus yang besar, demikian juga kabel penyidik (probes) masih mengandung tegangan yang tinggi, hindarilah kontak secara langsung.
  • 4.    Jangan gunakan Insulation Tester untuk mengukur tegangan AC di atas 600 Volt.
  • 5.    Ketika memeriksa apakah isolasi bocor (yang mengakibatkan terjadinya kebocoran tegangan), pastikan rangkaian yang akan diperiksa sudah terbebas dari jaringan listrik atau sumber daya lainnya.
  • 6.    Hindari kontak langsung dengan titik-titik pada rangkaian yang mengandung tegangan tinggi seperti saklar “ON-OFF”, sekring (fuse), transformator, dan lain-lain. Pada titik-titik ini terkadang masih terdapat tegangan tinggi, walau pesawat yang akan diukur sudah dimatikan (“OFF”)


   Sudah dapat di pastikan bahwa semua instalasi listrik komersial, industri maupun perumahan dan peralatan di dalamnya baik dan buruknya kwalitas tergantung pada nilai insulation yang tentunya sesuai dengan ketentuan pertimbangan dan tegangan operasi normal yang terdapat pada peralatan tersebut. Peraturan nilai insulation adalah minimum 0,5Mohm tahanan isolasi untuk operasi sampai dengan 500Volt.

   Jika tahan/resistansi/hambatan antara positive power, netral dan ground mempunyai nilai rendah atau dibawah operasi normal maka kebocoran arus akan terjadi dan selanjutnya akan menyebabkan kerusakan pada kabel sendiri, perkakas yang dipasok dan tentunya keamanan.
   Kualitas nilai isolasi kabel menentukan tinggi rendahnya keamanan karena rendahnya nilai isolasi dapat menyebabkan panas dan api yang berakibat terjadinya kebakaran dalam waktu tertentu.
   Untuk memastikan bahwa isolasi kabel bagus maka perlu di adakannya pengetesan tahanan, yang sudah disebutkan dalam pengaturan pengkabelan.
   Bagaimana cara kerja alat uji isolasi ( Insulation Tester)?
   Alat penguji isolasi/tahanan menghasilkan tegangan DC sebagai outputnya yang ketika terhubung dengan materi yang di uji akan menghasilkan kebocoran arus yang mengalir.
   Aliran arus yang dihasilkan oleh karena tegangan Insulation Tester, dihitung dengan hukum Ohm yaitu:
   V=IR
   Insulation Tester kemudian menghitung dan menampilkan nilai tahanan isolasi dalam OHM atau lebih dari megaohm.
Insulation Resistance=test Voltage / Measured Current
   Nilai yang diukur umumnya di tampilkan dalam tampilan digital maupun konvensional berupa skala pointer.
   Tetapi penunjukan dengan pointer analog lebih disukai oleh pengguna karena berbagai alasan misalnya penunjukan analog pointer lebih cepat menunjuk pada nilai yang pasti.
   Kekurangan dari analog pointer adalah ketidakmampuan dalam membaca yang kemudian merekam nilai nilai tertentu, terutama dimana beberapa skala yang tercetak pada penunjukan busur yang sama.
   Sementara itu tampilan digital memberukan tampilan yang tepat , praktis dan nilai yang terukur dan secara signifikan memang lebih kasar.
kestidak stabilan digit sering menjadi masalah dalam pemakaian tampilan digital.
   Tapi dalam perkembangan teknik modern dalam beberapa tahun terakhir, mulai diciptakannya penggabungan kelebihan dari kedua metode diatas, dan memperkenalkan Analog ARC yang mengandung liquid crystal electronic analogue. Pointer yan dikombinasikan dengan tampilan digital.
   Kelebihannya adalah:
   1. memiliki bagian yang bergerak,
   2. dapat memantau dan mengubah pembacaan nilai,
   3. Pada saat yang sama bisa mencatat nilai yang akurat sekali.
         Menggunakan Insulation Tester dengan hasil terbaik tentunya menjadi pertimbangan besar dalam pemilihan tester dalam waktu pembelian, dengan memperhatikan fungsi tambahan seperti Penguji Tegangan dll.
   Tetapi banyaknya product Insulation tester memaksa untuk berhati hati dalam memilih, pastikan ketepatan penunjukan nilainya, merk yang sudah terakui. karena ketidak pastian / ketidak akuratan penunjukan nilai tentunya akan benar benar menjadi masalah bagi pengguna,
   Hal lain yang perlu di perhitungkan adalah keawetan Insulation Tester.
Saat ini hampir semua produk Insulation Tester yang beredar dipasaran memiliki menu atau fitur yang lengkap, termasuk mengukur kontinuitas atau resistansi rendah dan suara beep dibawah nilai tertentu, yang memungkinkan kwantitas pengujian bertambah.
   Insulation Tester biasanya di gunakan pada saat tidak ada power di sekeliling atau tidak ada lampu, gelap karena tidak mungkin melakukan pengetesan sebuah panel utama dalam keadaan power hidup. Hal ini dapat di antisipasi dengan pemilihan Insulation Tester yang memiliki lampu backlight, sehingga bisa memberikan penerangan pada saat pembacaan nilai.
   Insulation tester sudah merupakan peralatan yang penting dalam instalasi kabel maupun perkakas listrik.

Rangkuman
1)      Insulation Tester  disebut juga megohmeter atau megger.
2)      Alat ini membutuhkan tegangan listrik sebesar 9V yang disuplai oleh 6 buah baterai      UM-3 yang masing-masing menghasilkan tegangan sebesar 1,5V.
3)      Melalui DC to DC Converter tegangan sebesar 9V akan dinaikkan hingga 1000V.
4)      Hasil pengujian dapat dibaca pada dua alur bacaan pada papan skala.
5)      Hasil pembacaan yang ideal pada papan skala adalah adalah tak terhingga (∞).
6)      Titik-titik rangkaian yang akan diuji terkadang masih mengandung tegangan tinggi,       walaupun rangkaian sudah dalam kondisi “OFF”

7)       Arus sebesar 10 mili-Ampere dapat menghentikan detak jantung manusia.

Rumus Perhitungan Pengukuran Insulation Test
1. Pengukuran tegangan Rendah:
Rumus ≥ 1000. E (minimal)
Contoh :
E =380 V
R isolasi = 1000 . 380
= 380.000 Ω
= 0.38 M Ω
Bila hasil pengukuran lebih dari 0.38 maka alat tersebut masih bisa dikatakan baik.


2. Pengukuran Tegangan Menengah dan Tinggi :
Mengunakan DC Test
Rumus R ­isolator → Arus bocor
Max = ………… μA