Kamis, 26 Maret 2020

Komponen Tambahan PLC


1. Input relay atau kontaktor

Komponen ini dihubungkan ke dunia luar (antarmuka) PLC, dan secara fisik komponen ini ada serta menerima sinyal dari source, sensor dan lain sebagainya.

2. Internal, utility relay

Internal Relay tidak dapat diakses secara langsung untuk digunakan sebagai input maupun output.
Komponen ini merupakan relay semu yang merupakan bit digital (0/1) yang disimpan pada internal image register.
Dilihat dari sudut pandang pemrograman, semua internal relay mempunyai satu coil dan mempunyai sebanyak contact sesuai yang diinginkan oleh programer.
Semua Internal relay dimiliki oleh semua jenis maupun merk PLC, namun cara penomeran dan jumlah maksimum yang diperbolehkan masing-masing berbeda.
Bagi kebanyakan programer, Internal Relay memberikan kebebasan untuk melaksanakan operasi internal yang lebih rumit tanpa memerlukan penggunaan biaya mahal untuk beberapa output relay.
Dalam contoh pemrograman Internal Relay dapat disimbolkan dengan IR.

3. Counters

Counter sama dengan input relay yang secara fisik tidak ada.
Komponen ini merupakan simulasi counter dan dapat diprogram untuk menghitung banyak pulsa, dapat menghitung naik atau turun atau keduanya naik dan turun.
Selama waktu simulasi dapat dibatasi kecepatan hitungnya.
Beberapa perusahaan membuat counter berkecepatan tinggi dengan bantuan tambahan hardware.

4. Timers

Timer juga merupakan komponen maya yang secara fisik tidak dapat ditemui.
Komponen ini dibuat dengan banyak ragam dan yang paling umum adalah tipe tunda saat ON (on delay) dan tunda saat OFF (off delay) dan dua tipe yang dapat menyimpan data atau tidak dapat menyimpan data (retentive dan nen-retentive type), variasi kenaikan 1 ms sampai dengan 1s.

5. Output Relays (Kumparan)

Output relay merupakan komponen tambahan yang dihubungkan dengan dunia luar, memiliki bentuk fisik dan melaksanakan tugas mengirimkan sinyal ON/OFF ke solenoid, lampu dan komponen keluaran lain.
Wujud dari output relay ini dapat berupa transistor, relay atau triac tergantung pada model yang dipilih pengguna.

6. Data storage


Gambar data storage memory PLC
Data storage merupakan suatu register untuk menyederhanakan penyimpanan. Biasanya difungsikan sebagai alat penyimpanan data.

Peralatan yang Berhubungan dengan PLC & pemrogram yg efisien


Peralatan Analog
Contoh dari peralatan analog baik input maupun output adalah sebagai berikut :
INPUT
§  Flow transmitters
§  Pressure transmitters
§  Temperature transmitters
§  Position transmitters
§  Level transmitters
OUTPUT
§  Electric motor drives
§  Analog meters
§  Chart data recorders
§  Process controllers
§  Variable speed drives
 Peralatan Digital
Contoh dari peralatan digital baik input maupun output adalah sebagai berikut :
INPUT
§  Selector Switch
§  Temperature Switch
§  Flow Switch
§  Level Switch
§  Pushbutton
§  Motor starter contacts
§  Limit Switch
§  Pressure Switch
§  Relay Contact
OUTPUT
§  Annunciator
§  Alarm light
§  Electric fan
§  Indicating light
§  Electric valve
§  Alarm horn
§  Selenoid valve
§  Motor starters
Peralatan Analog
Contoh dari peralatan analog baik input maupun output adalah sebagai berikut :
INPUT
§  Flow transmitters
§  Pressure transmitters
§  Temperature transmitters
§  Position transmitters
§  Level transmitters
OUTPUT
§  Electric motor drives
§  Analog meters
§  Chart data recorders
§  Process controllers
§  Variable speed drives

Peralatan Digital
Contoh dari peralatan digital baik input maupun output adalah sebagai berikut :
INPUT
§  Selector Switch
§  Temperature Switch
§  Flow Switch
§  Level Switch
§  Pushbutton
§  Motor starter contacts
§  Limit Switch
§  Pressure Switch
§  Relay Contact
OUTPUT
§  Annunciator
§  Alarm light
§  Electric fan
§  Indicating light
§  Electric valve
§  Alarm horn
§  Selenoid valve

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat program PLC yang benar dan efisien.

1.Optimalkan penggunaan memory
Efisiensi penggunaan memory akan mengurangi beban kerja dari controller, semakin sedikit memory yang yang kita pakai semakin ringan beban controller. Untuk mengurangi jumlah memory kita harus cermat dalam memilih instruksi/tipe data  yang tepat. Misalnya jika mau menampilkan angkat 0-100 cukup gunakan tipe data tagname INT (integer) tidak perlu menggunakan DINT (double integer).
2.Beri deskripsi yang jelas
Pemberian deskripsi yang benar dan jelas akan sangat membantu pada saat commissioning maupun saat melakukan maintenance. Dengan adanya deskrpsi kita akan mudah memahami suatu program. Deskripsi bisa ditambahkan selain di tagname juga bisa ditambahkan di atas Rung.
3.Bagi program menjadi beberapa routine/ladder jika program cukup kompleks
Anda bisa membagi beberapa routine/ladder jika program yang anda buat cukup kompleks. Misalnya
§  Routine/ladder  1  :  IO Mapping
§  Routine/ladder  2  :  Proses
§  Routine/ladder  3  :  Alarm
§  dst.
4.Minimalkan Jumlah Rung
Penggunaan rung yang lebih sedikit akan mengurangi scan time dari controller. Semakin sedikit jumlah Rung anda gunakan untuk program yang sama akan semakin baik.
5.Buat I/O mapping
Untuk memudahkan dalam maintenance, misalnya untuk forcing dll, anda bisa membuat IO mapping sehingga anda akan lebih mudah dalam mencari sebuah IO.
6.Hindari Satu Program Dua Standar
Jika anda mau melakukan modifikasi sebuah program, ikuti saja standar/alur program yang sudah ada. Jangan membuat standar program sendiri karena itu justru akan membingungkan bagi rekan anda. Setiap vendor/programmer biasanya punya standar program sendiri dan sangat tidak diharapkan jika dalam satu program ada dua standar yang berbeda. Jika hal itu terjadi akan membingungkan orang yang baru saja membaca program tersebut. Jika memungkinkan gunakan standar yang sama dalam satu pabrik untuk memudahkan maintenance.
Demikian penjelasan singkat dari saya, semoga dapat bermanfaat.

Rabu, 25 Maret 2020

Gerbang Logika pada Programmable Logic Controller (PLC)

Gerbang Logika pada Programmable Logic Controller (PLC)

Untuk menggambar ladder ada beberapa hal yang menjadi acuan dasar, di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Pada diagram ladder, garis vertikal sebelah kiri bisa kita analogikan sebagai sisi positif dari sumber tegangan, sedangkan garis vertikal sebelah kanan adalah sisi negative dari sumber tegangan. Arus listrik akan mengalir dari kiri ke kanan melalui rangkaian logika pada setiap baris.
  2. Setiap baris mewakili satu rangkaian logika proses control.
  3. Cara membaca diagram ini adalah dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah.
  4. Saat PLC diaktifkan, proses scanning berkerja pada semua baris program sampai selesai. Dimulai dari kiri ke kanan baris paling atas, lalu turun ke baris di bawahnya kemudian dilanjutkan dari kiri ke kanan seterusnya hingga ujung kanan baris terbawah. Proses ini sering disebut dengan cycle dan waktu yang diperlukan untuk 1 kali proses adalah cycle time atau scan time.
  5. Setiap baris umumnya harus dimulai dengan input dan diakhiri setidaknya oleh 1 buah output. Seperti yang sudah kita bahasa pada artikel – artikel sebelumnya, input yang akan memberi perintah pada PLC melalui kontak, sedangkan output memberi perintah/mengendalikan perangkat yang dihubungkan pada PLC.
  6. Input dan output diidentifikasi berdasarkan alamatnya, setiap penamaan alamat tergantung dari produsen PLC. Alamat ini yang akan digunakan sebagai penyimpanan kondisi pada memori PLC.
  7. Beberapa kontak dapat muncul lebih dari satu kali pada baris – baris berbeda, mereka akan aktif secara bersamaan jika memiliki alamat yang sama. Tetapi tidak demikian dengan output atau relay yang disebelah kiri. Mereka hanya boleh ditulis 1 kali.
Sebelum menggambar leadder diagram maka perlu kita pahami sebagai berikut  penalaranya

Gambar (a) sebelah kiri menunjukkan rangkaian untuk menyalakan atau mematikan sebuah motor listrik. Kita dapat menggambar ulang rangkaian pada gambar kiri ini dengan cara yang berbeda, yaitu menggunakan dua garis vertikal untuk mewakili rel daya input dan menambahkan kontak dan relay di antara mereka. Gambar (b) sebelah kanan menunjukkan hasilnya. Kedua sirkuit memiliki saklar seri dengan relay yang akan mengkatifkan motor saat saklar ditutup





Sebagai contoh kalimat dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita dengar :
– Bila Tony ATAU Anton ingin bermain bola basket maka saya akan bermain juga.
– Saat ini pukul 6 DAN saya tidak lapar maka saya akan tetap bermain.
– Bila Bapak mencari saya DAN menyuruh saya masuk rumah atau langit gelap maka saya berhenti bermain.
Keputusan yang mudah jika anda adalah anak berumur 10 tahun. Jika diperhatikan semua pernyataan tersebut melibatkan perbandingan DAN, ATAU dan TIDAK. Sekarang, kita dapat membuat kalimat yang lebih rumit, namun yang akan kita lakukan adalah membangun kotak logika sederhana.