Sabtu, 29 Oktober 2022

Cara Kerja Konsep Internet of Things

       

Cara Kerja Internet of Things (IoT)?

Konsep IoT ini sebetulnya cukup sederhana dengan cara kerja mengacu pada 3 elemen utama pada arsitektur IoT, seperti:

  • Barang Fisik yang dilengkapi modul IoT
  • Perangkat Koneksi ke Internet seperti Modem dan Router Wirless Speedy seperti di rumah anda
  • Cloud Data Center tempat untuk menyimpan aplikasi beserta data base

    

Seluruh penggunaan barang yang terhubung ke internet akan menyimpan data, data tersebut terkumpul sebagai 'big data' yang kemudian dapat di olah untuk di analisa baik oleh pemerintah, perusahaan, maupun negara asing untuk kemudian di manfaatkan bagi kepentingan masing-masing.

Cara kerja Internet of Things (IoT) dimulai dari sensor/perangkat yang “berbicara” dengan cloud melalui beberapa jenis konektivitas. Setelah data sampai ke cloud, perangkat lunak memprosesnya (terjadi pengolahan data di sini), dan kemudian mungkin memutuskan untuk melakukan suatu tindakan, seperti mengirim peringatan atau secara otomatis menyesuaikan sensor/perangkat tanpa memerlukan campur tangan pengguna (manusia).Tetapi jika input pengguna diperlukan atau jika pengguna hanya ingin check-in pada sistem, antarmuka pengguna memungkinkan pengguna untuk melakukannya. Penyesuaian atau tindakan apa pun yang dilakukan pengguna kemudian dikirim ke arah yang berlawanan melalui sistem: dari antarmuka pengguna, ke cloud, dan kembali ke sensor/perangkat untuk membuat semacam perubahan.

Unsur-unsur Pembentuk IoT

Ada beberapa unsur pembentuk IoT yang mendasar termasuk kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, keterlibatan aktif serta pemakaian perangkat berukuran kecil. Berikut, kami akan menjelaskan masing-masing unsur pemberntuk tersebut dengan singkat:

  • Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI) IoT membuat hampir semua mesin yang ada menjadi "Smart". Ini berarti IoT bisa meningkatkan segala aspek kehidupan kita dengan pengembangan teknologi yang didasarkan pada AI. Jadi, pengembangan teknologi yang ada dilakukan dengan pengumpulan data, algoritma kecerdasan buatan, dan jaringan yang tersedia. Contohnya bisa jadi mesin yang tergolong sederhana semacam meningkatkan/mengembangkan lemari es/kulkas Anda sehingga bisa mendeteksi jika stok susu dan sereal favorit Anda sudah hampir habis, bahkan bisa juga membuat pesanan ke supermarket secara otomatis jika stok mau habis. Penerapan kecerdasan buatan ini memang sangatlah menarik.
  • Konektivitas − Dalam IoT, ada kemungkinan untuk membuat/membuka jaringan baru, dan jaringan khusus IoT. Jadi, jaringan ini tak lagi terikat hanya dengan penyedia utamanya saja. Jaringannya tidak harus berskala besar dan mahal, bisa tersedia pada skala yang jauh lebih kecil dan lebih murah. IoT bisa menciptakan jaringan kecil tersebut di antara perangkat sistem.
  • Sensor − Sensor ini merupakan pembeda yang membuat IoT unik dibanding mesin canggih lainnya. Sensor ini mampu mendefinisikan instrumen, yang mengubah IoT dari jaringan standar dan cenderung pasif dalam perangkat, hingga menjadi suatu sistem aktif yang sanggup diintegrasikan ke dunia nyata sehari-hari kita.
  • Keterlibatan Aktif (Active Engagement) Engangement yang sering diterapkan teknologi umumnya yang termasuk pasif. IoT ini mengenalkan paradigma yang baru bagi konten aktif, produk, maupun keterlibatan layanan.
  • Perangkat Berukuran Kecil − Perangkat, seperti yang diperkirakan para pakar teknologi, memang menjadi semakin kecil, makin murah, dan lebih kuat dari masa ke masa. IoT memanfaatkan perangkat-perangkat kecil yang dibuat khusus ini agar menghasilkan ketepatan, skalabilitas, dan fleksibilitas yang baik.

Saat ini Indonesia sendiri sudah menerapkan IoT pada proyek-proyek smart city

di 23 kota. Beberapa contoh penggunaan teknologi IoT pada Smart City:

Ø  Pada aplikasi Informasi Banjir Online, selain mengandalkan laporan warga, sensor-sensor banjir yang dapat mengukur ketinggian air secara real-time disebarkan ke seluruh wilayah kota sehingga informasi dapat diinformasikan ke Command Center secara cepat dan selanjutnya langsung tertangani oleh Dinas terkait.

Ø  Jakarta One Card adalah sebuah "kartu pintar" yang bisa berfungsi sebagai e-KTP, alat pembayaran ketika berbelanja, serta kartu BPJS. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggandeng Bank DKI dalam pembuatan Jakarta One Card ini. Penggunaan kartu pintar tersebut bisa membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam menganalisis pergerakan manusia di seluruh kota.

Ø  Sistem Notifikasi Gempa dan Tsunami. Beberapa kejadian bencana alam di Indonesia memakan korban jiwa begitu banyak. Jumlah korban jiwa dapat dikurangi secara signifikan apabila Early Warning System diterapkan secara benar dan tepat sasaran. Sensor-sensor yang ditempatkan di daerah rawan bencana alam dapat memberikan informasi secara langsung kepada warga sekitar lokasi rawan gempa, longsor, atau tsunami dalam hitungan detik.

Ø  Technology

Pernahkah kamu berbincang dengan Siri, Cortana, Alexa, atau Bixby? Atau kamu pernah melihat iklan                 mobil yang bisa berkemudi sendiri? Itu semua adalah sebagian kecil dari contoh penggunaan Internet of              Things (IoT) dalam kehidupan sehari-hari. Internet of Things (IoT) ini terus dikembangkan untuk                         kemudahan hidup manusia di masa mendatang. Namun, apa kamu tahu cara kerja dan unsur-unsur yang              membentuk Internet of Things (IoT) ini? Nah, berikut ini penjelasan lengkap dari Internet of Things (IoT)

mulai dari pengertian hingga contoh penerapannya dalam berbagai bidang 

Internet of Things adalah konsep yang pada dasarnya menghubungkan perangkat apa pun yang mempunyai tombol on dan off ke internet (dan/atau bisa sebaliknya). Internet of Things (IoT) ini bisa mencakup semuanya, mulai dari ponsel, mesin pembuat kopi, mesin cuci, speaker, lampu, robot pembersih lantai, tv, dan lain-lain. Semua yang saling terhubung itu akan saling mengumpulkan dan berbagi data. Hal itu memungkinkan karena adanya chip komputer super murah dan jaringan nirkabel yang tersebar di mana-mana.

Semua objek yang menjadi bagian dari Internet of Things (IoT) telah ditanamkan sensor di dalamnya sehingga menambah tingkat kecerdasan digital dan memungkinkan mereka untuk mengkomunikasikan data dalam waktu yang sama tanpa melibatkan manusia. Peran manusia dalam Internet of Things (IoT) hanyalah melakukan kontrol dan monitor.

Sederhananya, Internet of Things (IoT) adalah sebuah jaringan raksasa dari ‘hal-hal’ yang saling terhubung. ‘Hal-hal’ tersebut mencakup hubungan antara orang dengan orang, orang dengan benda, dan benda dengan benda. Internet of Things (IoT) membuat tatanan dunia di sekitar kita lebih cerdas dan responsif, dengan menggabungkan alam semesta digital dan fisik.

Manfaat Internet of Things (IoT)

  Internet of Things (IoT) dikembangkan secara masif dalam berbagai bidang menimbang manfaat yang diberikannya sangat besar dalam mencapai perubahan hidup yang lebih efisien. Beberapa manfaat dari Internet of Things (IoT) adalah sebagai berikut:

 

1. Pemanfaatan sumber daya yang efisien

Perangkat Internet of Things (IoT) akan saling terhubung dan berkomunikasi langsung sehingga penggunaan listrik menjadi efisien dan tidak akan ada penggunaan peralatan listrik yang tidak perlu.

 

2. Minimalkan upaya manusia

Perangkat Internet of Things (IoT) berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain dalam melakukan banyak hal untuk membantu tugas manusia. Hal ini tentunya akan membantu meminimalkan upaya manusia karena Internet of Things (IoT) melakukan berbagai tugas tanpa perlu campur tangan manusia.

 

3. Menghemat waktu

Otomatisasi aktivitas oleh Internet of Things (IoT) akan menghemat banyak waktu karena manusia tidak lagi perlu untuk turun tangan secara langsung. Waktu di sini merupakan faktor utama yang dapat dihemat melalui platform Internet of Things (IoT).

 

4. Meningkatkan keamanan

Internet of Things (IoT) ini dapat membantu mengontrol rumah atau bahkan smart city melalui ponsel, mendeteksi potensi bahaya misalnya dalam berlalu lintas, serta memperingatkan pengguna sehingga dapat meningkatkan keamanan dan memberikan perlindungan pribadi. 

 

5. Akses yang mudah

Saat ini, kita dapat dengan mudah mengakses berbagai informasi yang diperlukan dan mengontrol perangkat dari jarak jauh secara real-time dari lokasi mana pun kamu berada selama kamu memiliki smartphone dan koneksi internet. 

 

6. Kecepatan

Adanya aliran data dan otomatisasi aktivitas dalam Internet of Things (IoT) ini memungkinkan untuk membantu kamu menyelesaikan banyak tugas dengan lebih cepat.

 

7. Manajemen waktu yang lebih baik

Secara keseluruhan, Internet of Things (IoT) adalah alat penghemat waktu yang luar biasa. Aplikasi Internet of Things (IoT) memungkinkan kamu memiliki asisten virtual pribadi yang dapat mengingatkan kamu tentang task harian kamu, sehingga kamu bisa menciptakan manajemen waktu yang lebih baik.

    Internet of Things (IoT) pada akhirnya akan membawa perubahan makro dalam cara kita hidup dan bekerja, di mana miliaran hal akan terhubung satu sama lain dan campur tangan manusia akan lebih minim. Beberapa penerapan Internet of Things (IoT) lainnya pun masih terus dikembangkan hingga saat ini.Pengembangan Internet of Things (IoT) ini juga berdampak pada banyak terbukanya lapangan kerja baru. 

Sejatinya, IoT adalah sebuah sistem yang diciptakan secara eksklusif untuk meringankan beban kerja manusia. Maka dari itu, ia bisa ditempatkan pada berbagai sektor dan dimanfaatkan untuk berbagai jenis aktivitas sehari-hari kita. Namun, selain hal tersebut, teknologi ini juga menawarkan sejumlah manfaat lain yang dapat menguntungkan masyarakat.

    Secara singkat dapat disimpulkan manfaat dan fungsi dari internet of things, menurut pemaparan 

  • meningkatkan produktivitas staf dan pengurangan tenaga kerja manusia
  • manajemen operasional dan data yang lebih efisien
  • penggunaan sumber daya dan aset yang lebih baik
  • biaya operasional yang lebih hemat
  • meningkatkan keselamatan kerja pengguna
  • manajemen waktu yang lebih baik bagi pengguna

Pilihan Karier di Bidang IoT

 

Kalian telah memahami bahwa IoT adalah bidang yang tengah berkembang pesat. Dengan alasan ini, karier di dalamnya juga cukup menjanjikan.

Melansir Institute of Electrical and Electronic Engineers, pilihan pekerjaan itu di antaranya.

 

1. Machine learning engineer

Alternatif pertama adalah menjadi machine learning engineer. Kata Study, pekerjaan ini mirip dengan tugas seorang programmer. Akan tetapi, ada sedikit perbedaan di antara keduanya. Machine learning engineer bertugas membuat program yang bisa berjalan tanpa perintah.

Misalnya, pada mobil tanpa pengemudi. Alih-alih diatur pengendara, mesin ini berjalan dengan mempelajari lingkungan dan bergerak sendiri.

 

2. Big data engineer

Internet of things juga berkaitan dengan big data alias mahadata. Secara otomatis, pekerjaan big data engineer pun lahir. Kamu akan mengatur mahadata milik perusahaan, terutama bagian infrastrukturnya. Hal ini disampaikan oleh Toptal.

 

3. Data scientist

Big data engineer bertanggung jawab atas infrastruktur data. Bagaimana dengan analisisnya?

Di sinilah data scientist berperan. Kata Toptal, tugas utamanya adalah mengolah dan memahami data.

 

4. Security engineer

Mesin sudah dibuat, data sudah disiapkan dan diolah sedemikian rupa. Masih ada celah di dalam sistem ini. Era IoT adalah era yang rawan penyalahgunaan data. Glints sudah menyampaikan hal ini di atas. Lubang inilah yang menjadi tugas security engineer. Career Explorer menyampaikan, mereka mencegah kebocoran data. Dengan begitu, informasi pribadi banyak orang menjadi lebih aman.

 

Demikian informasi dari Glints soal internet of things, mulai dari definisi, sejarah, cara kerja, hingga manfaatnya untuk masyarakat.

Lewat penjelasan tadi, semoga kamu tak bingung lagi soal IoT. Sebab, mau tak mau, dengan adanya tuntutan revolusi industri 4.0  maupun 5.0 kamu harus memahami teknologi tersebut.