Komponen Mobil Listrik
Komponen mobil listrik dan fungsinya tergantung pada tipe mobilnya. Setidaknya mobil listrik ada empat jenis (Silahkan baca artikel “Jenis Mobil Listrik & Prinsip Kerjanya“) saat ini dijual secara komersial serta beroperasi di Indonesia dan dunia. Artikel ini akan membahas macam-macam komponen atau elemen utama mobil listrik yang umum berikut fungsinya seperti baterai traksi, inverter (DC-DC converter), motor traksi, on-board charger dan controller. Macam atau tipe komponen mobil tersebut menentukan bagaimana mobil bekerja. Sekilas fungsi dan komponen utama atau elemen mobil listrik akan dibahas dengan bantuan gambar di bawah iniMobil listrik memiliki keunggulan dalam hal kepraktisan penggunaan sehari-hari. Selain itu, mobil listrik juga dikenal dengan tenaga dan torsi instan yang langsung disalurkan ke roda. Tidak ada lagi komponen-komponen mekanikal rumit seperti pada mobil konvensional. Rangkaian komponen mobil listrik berbeda jauh jika dibandingkan dengan mobil konvensional. Ada berbagai komponen pada mobil listrik beserta fungsinya masing-masing yang membuat performa mobil listrik sepadan bahkan melebihi performa mobil berbahan bakar fosil. Berikut ini beberapa komponen pada mobil listrik yang dapat Anda kenal lebih jauh.
Komponen-komponen utama mobil listrik, fungsi serta cara bekerjanya secara singkat sebagai berikut.
- Ketika pedal mobil ditekan, maka
- Controller [C] akan mengambil dan mengatur listrik dari baterai [A] dan inverter [B]
- Dengan setting controller, inverter kemudian mengirimkan sejumlah listrik ke motor (sesuai dengan kedalaman tekanan pada pedal)
- Motor listrik [D] mengubah energi listrik menjadi energi mekanik (rotasi/putaran)
- Rotasi dari rotor pada motor traksi akan memutar transmisi, roda pun berputar dan mobil bergerak.
Traction Battery Pack (A) atau Baterai Traksi
Fungsi baterai bagi mobil listrik adalah sebagai sistem penyimpanan energi dalam bentuk listrik arus-searah (direct-current atau DC). Apabila mendapat sinyal dari controller, baterai akan mengalirkan listrik DC menuju ke inverter kemudian dipakai menggerakkan motor. Yang dipergunakan adalah jenis bisa diisi-ulang (rechargeable battery), disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah traction battery pack. Baterai traksi untuk mobil listrik ada bermacam-macam. Jenis lithium-ion battery menjadi paling banyak dipergunakan. Silahkan buka artikel “Baterai Mobil Listrik Serta Karakteristiknya” untuk mendapat gambaran sedikit tentang baterai sebagai salah satu komponen mobil listrik terpenting. Pengisian daya baterai dilakukan oleh charger yang menjadi bagian sistem mobil (on-board charger) atau oleh pengisi dari luar (off-board charger).
Power Inverter (B) atau Inverter Daya
Inverter adalah komponen pengkonversi (pengubah) arus searah (DC) pada batere menjadi arus bolak-balik (AC) lalu kemudian arus bolak-balik ini dipergunakan oleh motor traksi. Selain itu, inverter juga berfungsi untuk mengubah arus AC saat pengereman regeneratif menjadi arus DC untuk kemudian dipakai mengisi (recharging) baterai. Inverter yang terpasang pada beberapa model mobil adalah kategori bi-directional inverter.
Controller (C)
Fungsi utama dari pengendali (controller) adalah sebagai elemen komponen pengatur energi di baterai serta inverter berikutnya disalurkan ke motor traksi. Sedangkan controller sendiri mendapat input utama dari pedal mobil (yang diatur pengendara). Pengaturan pedal ini akan menentukan variasi frekuensi atau variasi tegangan masuk menuju motor, sekaligus menentukan laju mobil.Singkat kata, komponen mobil listrik ini mengelola aliran listrik yang dihasilkan oleh baterai traksi, mengendalikan kecepatan traksi dan torsi keluaran.
Motor Traksi (D)
Karena controller memberi daya dari baterai traksi, motor traksi untuk mobil listrik akan bekerja memutar transmisi dan roda. Beberapa mobil hybrid menggunakan jenis generator-motor yang melakukan fungsi sebagai penggerak dan regenerasi. Motor traksi BLDC (brushless DC traction motor) menjadi paling dominan diaplikasikan. Mobil BEV menggunakan komponen mobil listrik ini menggantikan fungsi internal combustion engine (ICE).Beberapa pabrikan mobil listrik menggunakan permanent magnet motor, beberapa pabrikan lainnya mengaplikasikan jenis induksi fasa-tiga
.
Komponen Mobil Listrik Lainnya
Charger (E) adalah fungsinya sebagai komponen peralatan pengisi-ulang daya baterai. Charger mengubah listrik AC menjadi DC lalu disimpan di dalam battery.
Ada 2 tipe charger mobil, yaitu:
On-board charger: charger berada dan terpasang di mobil dan Off-board charger: charger tidak berada atau tidak terpasang bersama mobil..Mobil dengan on-board charger akan menerima arus bolak-balik (AC). Sedangkan mobil tanpa charger (off-board charger) akan mendapatkan arus searah —charging port sebagai titik referensinya.
Transmission (F): Transmisi mentransfer daya mekanis dari motor traksi listrik untuk menggerakkan roda.
DC/DC Converter (G) atau konverter DC/DC: Komponen elemen mobil listrik berikut mengubah daya listrik DC bertegangan lebih tinggi dari traction battery package menjadi bertegangan rendah lebih rendah — yang diperlukan menjalankan aksesori mobil berikut mengisi ulang batere tambahan.
Auxiliary Battery (H). Komponen batere tambahan adalah sumber listrik auxliliary. Fungsinya untuk menyediakan daya untuk keperluan aksesori mobil, seperti alarm, wiper serta lainnya.
Thermal Cystem – Cooling (I) atau sistem pendinginan: Sistem pendingin adalah komponen fungsinya mempertahankan kisaran suhu operasi yang sesuai untuk mesin, motor traksi, elektronika daya, berikut komponen lainnya.
Charge Port (J) atau port pengisian daya: Komponen atau elemen mobil listrik berikut berfungsi sebagai tititk pengisian daya memungkinkan kendaraan terhubung ke catu daya eksternal untuk mengisi daya batere mobil. Mobil hybrid serta FCEV tidak memiliki charging sehingga keduanya tak memungkinkan diisi ulang oleh sumber luar. Penjelasan tentang charging port dapat dibaca pada artikel tentang pengisian mobil listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar