2. Rol Isolator Tumpu :
Isolator tumpu berfungsi sebagai tempat mengikatkan kawat penghantar pada travers tianglurus, tiang sudut kecil, dan penghubung pada travers tiang penegang. Isolator Penegang :
Isolator yang berfungsi untuk memegang kawat penghantar pada awal/akhir penarikan kawat penghantar. Jadi isolator penegang terdapat pada travers tiang awal/akhir, tiang penegang, tiang pemisah, dan tiang pencabangan
3.
4. Lima macam peralatan utama Gardu Induk
A.Busbar atau Rel
Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT, Saluran Kabel
4. Lima macam peralatan utama Gardu Induk
A.Busbar atau Rel
Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT, Saluran Kabel
TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan
tenaga listrik/daya listrik. Ada
beberapa jenis konfigurasi busbar yang
digunakan saat ini, antara lain:
Sistem cincin atau ring, semua rel/busbar yang ada tersambung satu sama lain dan membentuk
Sistem cincin atau ring, semua rel/busbar yang ada tersambung satu sama lain dan membentuk
seperti ring/cicin
Sistem Cincin atau ring
b. Busbar Tunggal atau Single busbar, semua perlengkapan
peralatan listrik dihubungkan hanya
pada satu / single busbar pada umumnya
gardu dengan sistem ini adalah gardu induk diujung
atau akhir dari suatu
transmisi.
Sistem busbar tunggal atau single busbar
c. Busbar
Ganda atau double busbar, Adalah gardu induk
yang mempunyai dua / double busbar .
Sistem ini sangat umum, hamper semua gardu
induk menggunakan sistem ini karena sangat
efektif untuk mengurangi pemadaman
beban pada saat melakukan perubahan.
Sistem Busbar Ganda atau double Busbar.
d.Busbar
satu setengah atau one half busbar, gardu induk dengan
konfigurasi seperti ini mempunyai dua busbar juga sama seperti pada busbar
ganda, tapi konfigurasi busbar seperti ini
dipakai pada Gardu induk
Pembangkitan dan gardu induk yang sangat besar, karena sangat
efektif dalam
segi operasional dan dapat mengurangi pemadaman beban pada saat melakukan
perubahan sistem. Sistem ini menggunakan 3 buah PMT didalam satu diagonal yang
terpasang
secara seri.
Sistem Busbar satu setengah atau one half
busbar.
1 B. Ligthning Arrester
biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning Surge) maupun oleh surja hubung ( Switching Surge ).
C. Transformator instrument atau Transformator ukur
Untuk proses pengukuran digardu induk diperlukan tranformator instrumen. Tranformator instrument ini dibagi atas dua kelompok yaitu:
Transformator Tegangan, adalah trafo satu fasa yang menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yang dapat diukur dengan Voltmeter yang berguna untuk indikator, relai dan alat sinkronisasi.
Transformator arus, digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Jika arus yang mengalir pada tegangan rendah dan besarnya dibawah 5 amper, maka pengukuran dapat dilakukan secara langsung sedangkan untuk arus yang mengalir besar, maka harus dilakukan pengukuran secara tidak langsung dengan menggunakan trafo arus (sebutan untuk trafo pengukuran arus yang besar). Disamping itu trafo arus berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh dan rele proteksi.
Transformator Bantu (Auxilliary Transformator), trafo yang digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk tersebut. Dan merupakan pasokan utama untuk alat-alat bantu seperti motor-motor listrik 3 fasa yang digunakan pada motor pompa sirkulasi minyak trafo beserta motor motor kipas pendingin. Yang paling penting adalah sebagai pemasok utama sumber tenaga cadangan seperti sumber DC, dimana sumber DC ini merupakan sumber utama jika terjadi gangguan dan sebagai pasokan tenaga untuk proteksi sehingga proteksi tetap bekerja walaupun tidak ada pasokan arus AC.
Transformator bantu sering disebut sebagai trafo pemakaian sendiri sebab selain fungsi utama diatas, juga digunakan untuk penerangan, sumber untuk sistim sirkulasi pada ruang baterai, sumber pengggerak mesin pendingin (Air Conditioner) karena beberapa proteksi yang menggunakan elektronika/digital diperlukan temperatur ruangan dengan temperatur antara 20ºC -28ºC.
Untuk mengopimalkan pembagian sumber tenaga dari transformator bantu adalah pembagian beban yang masing-masing mempunyai proteksi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Juga diperlukan pembagi sumber DC untuk kesetiap fungsi dan bay yang menggunakan sumber DC sebagai penggerak utamanya. Untuk itu disetiap gardu induk tersedia panel distribusi AC dan DC.
D. Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS)
Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban. Mengenai Sakelar pemisah akan dibahas pada postingan selanjutnya.
E. Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB)
Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan). Pada waktu menghubungkan atau memutus beban, akan terjadi tegangan recovery yaitu suatu fenomena tegangan lebih dan busur api, oleh karena itu sakelar pemutus dilengkapi dengan media peredam busur api tersebut, seperti media udara dan gas SF6.
biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning Surge) maupun oleh surja hubung ( Switching Surge ).
C. Transformator instrument atau Transformator ukur
Untuk proses pengukuran digardu induk diperlukan tranformator instrumen. Tranformator instrument ini dibagi atas dua kelompok yaitu:
Transformator Tegangan, adalah trafo satu fasa yang menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yang dapat diukur dengan Voltmeter yang berguna untuk indikator, relai dan alat sinkronisasi.
Transformator arus, digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Jika arus yang mengalir pada tegangan rendah dan besarnya dibawah 5 amper, maka pengukuran dapat dilakukan secara langsung sedangkan untuk arus yang mengalir besar, maka harus dilakukan pengukuran secara tidak langsung dengan menggunakan trafo arus (sebutan untuk trafo pengukuran arus yang besar). Disamping itu trafo arus berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh dan rele proteksi.
Transformator Bantu (Auxilliary Transformator), trafo yang digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk tersebut. Dan merupakan pasokan utama untuk alat-alat bantu seperti motor-motor listrik 3 fasa yang digunakan pada motor pompa sirkulasi minyak trafo beserta motor motor kipas pendingin. Yang paling penting adalah sebagai pemasok utama sumber tenaga cadangan seperti sumber DC, dimana sumber DC ini merupakan sumber utama jika terjadi gangguan dan sebagai pasokan tenaga untuk proteksi sehingga proteksi tetap bekerja walaupun tidak ada pasokan arus AC.
Transformator bantu sering disebut sebagai trafo pemakaian sendiri sebab selain fungsi utama diatas, juga digunakan untuk penerangan, sumber untuk sistim sirkulasi pada ruang baterai, sumber pengggerak mesin pendingin (Air Conditioner) karena beberapa proteksi yang menggunakan elektronika/digital diperlukan temperatur ruangan dengan temperatur antara 20ºC -28ºC.
Untuk mengopimalkan pembagian sumber tenaga dari transformator bantu adalah pembagian beban yang masing-masing mempunyai proteksi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Juga diperlukan pembagi sumber DC untuk kesetiap fungsi dan bay yang menggunakan sumber DC sebagai penggerak utamanya. Untuk itu disetiap gardu induk tersedia panel distribusi AC dan DC.
D. Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS)
Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban. Mengenai Sakelar pemisah akan dibahas pada postingan selanjutnya.
E. Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB)
Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan). Pada waktu menghubungkan atau memutus beban, akan terjadi tegangan recovery yaitu suatu fenomena tegangan lebih dan busur api, oleh karena itu sakelar pemutus dilengkapi dengan media peredam busur api tersebut, seperti media udara dan gas SF6.
5. a. Untuk mengisolir peralatan yang terganggu agar
bagian-bagian yang lainnya tetap beroprasi
seperti biasa.
b. Membatasi
kerusakan peralatan akibat panas yang berkelebihan (overheating)serta pengaruh
gaya gaya mekanik.
Proteksi transmisi tenaga listrik sangat penting dalam
proses penyaluran daya dari satu tempat ke tempat yang lain. Ini dikarenakan
prinsip dalam transmisi tenaga listrik yang baik salah satunya adalah aman
selain andal dan ekonomis. Proteksi tenaga listrik merupakan bagian yang
menjamin bahwa dalam transmisi tenaga lisrik dapat dikatakan aman. Dapat
dikatakan aman karena dalam transmisi tenaga listrik akan diberikan suatu alat
yang berfungsi untuk mengamankan transmisi dari gangguan bahkan mengamankan
manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh pemindahan daya listrik dari suatu
tempat ke tempat yang lain. Proteksi transmisi tenaga listrik
sangat diperlukan dalam transmisi tenaga listrik. Dengan proteksi yang bagus,
maka transmisi tidak akan rusak ketika ada sebuah gangguan yang bersifat
sementara. Jika proteksi transmisi tenaga listrik baik, maka nilai ekonomis
dapat diperoleh karena jika dalam suatu transmisi terjadi gangguan, maka
kerusakan peralatan tidak dapat menyebar
keperalatan yang lain dikarenakan ada sebuah proteksi
transmisi. Nilai ekonomis dan aman dapat dipadukan menjadi nilai andal. Andal
yang dimaksud disini adalah tidak membahayakan manusia yang berada disekitar
transmisi tenaga listrik sehingga manusia yang berada disekitar transmisi ini
tidak mengalami gangguan kesehatan maupun gangguan material.
6. - Kesanggupan
untuk menghilangkan gangguan tanpa merusak peralatan proteksi itu sendiri
- Kapasitas daya maksimal
yang menyebabkan PMT/MCB tersebut ngetrip
7.– Kesanggupan sistem dalam mengisolir gangguan pada bagian
yang mengalami gangguan saya
-Efektivitas
suatu sistem proteksi dapat dilihat dari kesanggupan sistem dalam mengisolir
bagian
yang mengalami gangguan saja.
–Dalam
sistem distribusi aspek ekonomis hampir mengatasi aspek teknis, oleh karena
jumlah feeder, trafo dan sebagainya yang begitu banyak, asal saja persyaratan
keamanan yang pokok dipenuhi. Dalam suatu sistem transmisi justru aspek teknis
yang penting. Proteksi relatif mahal, namun demikian pula sistem atau peralatan
yang dilindungi dan jaminan terhadap kelangsungan peralatan sistem adalah vital.
Biasanya digunakan dua sistem proteksi yang terpisah, yaitu proteksi primer atau proteksi utama dan proteksi pendukung (back up).
9. Komponen dasar Proteksi Sistem Tenaga Listrik Biasanya digunakan dua sistem proteksi yang terpisah, yaitu proteksi primer atau proteksi utama dan proteksi pendukung (back up).
– Trafo instrumen -supply(batere)
- Relay -terafo tegangan (PT)
- Circuit Breaker
- Catu Daya
- Kabel Kontrol
10 . Besarnya Resistansi Pentanahannya adalah :
- Relay -terafo tegangan (PT)
- Circuit Breaker
- Catu Daya
- Kabel Kontrol
10 . Besarnya Resistansi Pentanahannya adalah :
Rdl = r/ 2p.L (Ln.4L/a-1)