Minggu, 29 November 2015

Jawaban UTS

1
2. Rol Isolator Tumpu : 
   Isolator tumpu berfungsi sebagai tempat mengikatkan kawat penghantar pada travers      tianglurus, tiang sudut kecil, dan penghubung pada travers tiang penegang.    Isolator Penegang :
    Isolator yang berfungsi untuk memegang kawat penghantar pada awal/akhir penarikan kawat               penghantar. Jadi isolator penegang terdapat pada travers tiang awal/akhir, tiang penegang, tiang           pemisah, dan tiang pencabangan
3.
4. Lima macam peralatan utama Gardu Induk
   A.Busbar atau Rel
    Merupakan titik pertemuan/hubungan antara trafo-trafo tenaga, Saluran Udara TT, Saluran Kabel 
    TT dan peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik. Ada
    beberapa jenis konfigurasi busbar yang digunakan saat ini, antara lain:
    
Sistem cincin atau ring, semua rel/busbar yang ada tersambung satu sama lain dan membentuk    
    seperti ring/cicin 

Sistem Cincin atau ring
  b. Busbar Tunggal atau Single busbar, semua perlengkapan peralatan listrik dihubungkan hanya
      pada satu / single busbar pada umumnya gardu dengan sistem ini adalah gardu induk diujung
      atau akhir dari suatu transmisi.
Sistem busbar tunggal atau single busbar

  c. Busbar Ganda atau double busbar, Adalah gardu induk yang mempunyai dua / double busbar .
      Sistem ini sangat umum, hamper semua gardu induk menggunakan sistem ini karena sangat 
      efektif untuk mengurangi pemadaman beban pada saat melakukan perubahan.

Sistem Busbar Ganda atau double Busbar.

     d.Busbar satu setengah atau one half busbar, gardu induk dengan konfigurasi seperti ini                     mempunyai dua busbar juga sama seperti pada busbar ganda, tapi konfigurasi busbar seperti ini
        dipakai pada Gardu induk Pembangkitan dan gardu induk yang sangat besar, karena sangat
        efektif dalam segi operasional dan dapat mengurangi pemadaman beban pada saat melakukan
        perubahan sistem. Sistem ini menggunakan 3 buah PMT didalam satu diagonal yang terpasang
        secara seri.
     Sistem Busbar satu setengah atau one half busbar.

1     B. Ligthning Arrester
biasa disebut dengan Arrester dan berfungsi sebagai pengaman instalasi (peralatan listrik pada instalasi Gardu Induk) dari gangguan tegangan lebih akibat sambaran petir (ligthning Surge) maupun oleh surja hubung ( Switching Surge ).
C. Transformator instrument atau Transformator ukur
Untuk proses pengukuran digardu induk diperlukan tranformator instrumen. Tranformator instrument ini dibagi atas dua kelompok yaitu:
Transformator Tegangan, adalah trafo satu fasa yang menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan rendah yang dapat diukur dengan Voltmeter yang berguna untuk indikator, relai dan alat sinkronisasi.
Transformator arus, digunakan untuk pengukuran arus yang besarnya ratusan amper lebih yang mengalir pada jaringan tegangan tinggi. Jika arus yang mengalir pada tegangan rendah dan besarnya dibawah 5 amper, maka pengukuran dapat dilakukan secara langsung sedangkan untuk arus yang mengalir besar, maka harus dilakukan pengukuran secara tidak langsung dengan menggunakan trafo arus (sebutan untuk trafo pengukuran arus yang besar). Disamping itu trafo arus berfungsi juga untuk pengukuran daya dan energi, pengukuran jarak jauh dan rele proteksi.
Transformator Bantu (Auxilliary Transformator), trafo yang digunakan untuk membantu beroperasinya secara keseluruhan gardu induk tersebut. Dan merupakan pasokan utama untuk alat-alat bantu seperti motor-motor listrik 3 fasa yang digunakan pada motor pompa sirkulasi minyak trafo beserta motor motor kipas pendingin. Yang paling penting adalah sebagai pemasok utama sumber tenaga cadangan seperti sumber DC, dimana sumber DC ini merupakan sumber utama jika terjadi gangguan dan sebagai pasokan tenaga untuk proteksi sehingga proteksi tetap bekerja walaupun tidak ada pasokan arus AC.

Transformator bantu sering disebut sebagai trafo pemakaian sendiri sebab selain fungsi utama diatas, juga digunakan untuk penerangan, sumber untuk sistim sirkulasi pada ruang baterai, sumber pengggerak mesin pendingin (Air Conditioner) karena beberapa proteksi yang menggunakan elektronika/digital diperlukan temperatur ruangan dengan temperatur antara 20ºC -28ºC.

Untuk mengopimalkan pembagian sumber tenaga dari transformator bantu adalah pembagian beban yang masing-masing mempunyai proteksi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Juga diperlukan pembagi sumber DC untuk kesetiap fungsi dan bay yang menggunakan sumber DC sebagai penggerak utamanya. Untuk itu disetiap gardu induk tersedia panel distribusi AC dan DC.

D. Sakelar Pemisah (PMS) atau Disconnecting Switch (DS)
Berfungsi untuk mengisolasikan peralatan listrik dari peralatan lain atau instalasi lain yang bertegangan. PMS ini boleh dibuka atau ditutup hanya pada rangkaian yang tidak berbeban. Mengenai Sakelar pemisah akan dibahas pada postingan selanjutnya.

E. Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) atau Circuit Breaker (CB)
Berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan rangkaian pada saat berbeban (pada kondisi arus beban normal atau pada saat terjadi arus gangguan). Pada waktu menghubungkan atau memutus beban, akan terjadi tegangan recovery yaitu suatu fenomena tegangan lebih dan busur api, oleh karena itu sakelar pemutus dilengkapi dengan media peredam busur api tersebut, seperti media udara dan gas SF6.



      5. a. Untuk mengisolir peralatan yang terganggu agar bagian-bagian yang lainnya tetap beroprasi
               seperti biasa.
    b. Membatasi kerusakan peralatan akibat panas yang berkelebihan (overheating)serta pengaruh
        gaya gaya mekanik.
      Proteksi transmisi tenaga listrik sangat penting dalam proses penyaluran daya dari satu tempat ke tempat yang lain. Ini dikarenakan prinsip dalam transmisi tenaga listrik yang baik salah satunya adalah aman selain andal dan ekonomis. Proteksi tenaga listrik merupakan bagian yang menjamin bahwa dalam transmisi tenaga lisrik dapat dikatakan aman. Dapat dikatakan aman karena dalam transmisi tenaga listrik akan diberikan suatu alat yang berfungsi untuk mengamankan transmisi dari gangguan bahkan mengamankan manusia dari bahaya yang ditimbulkan oleh pemindahan daya listrik dari suatu tempat ke tempat yang lain. Proteksi transmisi tenaga listrik sangat diperlukan dalam transmisi tenaga listrik. Dengan proteksi yang bagus, maka transmisi tidak akan rusak ketika ada sebuah gangguan yang bersifat sementara. Jika proteksi transmisi tenaga listrik baik, maka nilai ekonomis dapat diperoleh karena jika dalam suatu transmisi terjadi gangguan, maka kerusakan peralatan tidak dapat menyebar
keperalatan yang lain dikarenakan ada sebuah proteksi transmisi. Nilai ekonomis dan aman dapat dipadukan menjadi nilai andal. Andal yang dimaksud disini adalah tidak membahayakan manusia yang berada disekitar transmisi tenaga listrik sehingga manusia yang berada disekitar transmisi ini tidak mengalami gangguan kesehatan maupun gangguan material.


    6.  - Kesanggupan untuk menghilangkan gangguan tanpa merusak peralatan proteksi itu sendiri
  - Kapasitas daya maksimal yang menyebabkan PMT/MCB tersebut ngetrip

    7.– Kesanggupan sistem dalam mengisolir gangguan pada bagian yang mengalami gangguan saya
    -Efektivitas suatu sistem proteksi dapat dilihat dari kesanggupan sistem dalam mengisolir bagian
     yang mengalami gangguan saja.

    8.  – Suatu sistem perlindungan berlapis yang dirancang apabila proteksi utama tidak bekerja
  –Dalam sistem distribusi aspek ekonomis hampir mengatasi aspek teknis, oleh karena jumlah feeder, trafo dan sebagainya yang begitu banyak, asal saja persyaratan keamanan yang pokok dipenuhi. Dalam suatu sistem transmisi justru aspek teknis yang penting. Proteksi relatif mahal, namun demikian pula sistem atau peralatan yang dilindungi dan jaminan terhadap kelangsungan peralatan sistem adalah vital.
Biasanya digunakan dua sistem proteksi yang terpisah, yaitu proteksi primer atau proteksi utama dan proteksi pendukung (back up).

9. Komponen dasar Proteksi Sistem Tenaga Listrik 
– Trafo instrumen                                -supply(batere)
- Relay                                                 -terafo tegangan (PT)
- Circuit Breaker
- Catu Daya
- Kabel Kontrol


10 . Besarnya Resistansi Pentanahannya adalah : 
       Rdl = r/ 2p.L (Ln.4L/a-1)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar