Pengertian automation menurut wiki:
“Automation is the use of control systems and information technologies to reduce the need for human work in the production of goods and services”
“Otomasi adalah penggunaan sistem kontrol dan teknologi informasi untuk mengurangi kebutuhan untuk pekerjaan manusia dalam produksi barang dan jasa.”
Bisa juga seperti ini:
“Otomasi adalah suatu metoda untuk mengontrol proses secara otomatis untuk mengurangi intervensi dari manusia, dan juga untuk melakukan hal-hal yang mustahil bisa dilakukan oleh manusia”
Jadi pengertian Home Automation adalah:
“Suatu cara untuk mempermudah pekerjaan rumah manusia yang menggunakan teknologi, sehingga dapat memberikan rasa nyaman, hidup yang lebih mudah, dan lebih mempunyai waktu lengang.”
Apa saja yang di otomasi?
Home Automation dilihat dari besar dan kompleksitas sistemnya, bisa digunakan untuk mengontrol satu atau lebih dari hal di bawah ini:
- Lighting Control – Menyalakan dan mematikan lampu dari jarak jauh, membuat scene lighting, menentukan jalur penerangan ke toilet saat malam hari, dll. Dengan lighting control penggunaan listrik akan lebih efektif dan efisien dan menghemat pembayarannya.
- Climate Control (HVAC) – HVAC atau Heating, Ventilation, Air Conditioning, digunakan untuk mengontrol sirkulasi udara seperti AC, blindshutter otomatis, penghangat ruangan (di Indonesia tidak digunakan), dan lainnya.
- Home Security – Digunakan untuk mengamankan dan melindungi rumah dari maling, dan tindak kriminal lainnya.
- Home Entertainment – Dengan home automation dimungkinkan untuk menonton film pilihan, sambil menyalakan AC, dan menyalakan lampu dengan scene comfort dari satu gadget.
Dalam pembahasan Home Automation kali ini akan di bahas tentang hal-hal yang paling mendasar dari sebuah sistem Home Automation. Sebagaimana kita ketahui, Home Automation merupakan suatu sistem yang bekerja secara terintegrasi antara berbagai peralatan dalam sebuah sistem yang dirancang agar dapat menyimpan data. Data yang disimpan ini kemudian akan diolah dan dapat digunakan sebagai sistem automatis ataupun kendali jarak jauh.
Dari keterangan di atas, yang dimaksud dengan Home Automation disini adalah untuk mengontrol perangkat listrik dari tempat yang jauh dan juga dapat difungsikan otomatis melalui setting waktu atau keadaan tertentu. Sistem kerja dari Home Automation mungkin dapat dijelaskan pada gambar di bawah.
Untuk melakukan semua itu, sistem harus memenuhi kriteria yaitu dengan adanya unit input, server, dan unit output. Berikut penjelasan dari ketiga komponen utama dari sebuah sistem Home Automation.
1. Unit Input
Unit input merupakan perangkat yang berfungsi sebagai pemberi sinyal kepada pengolah data. Perangkat input ini dapat berupa saklar, sensor ketinggian air, sensor gas, sensor hujan, sensor api, dan masih banyak bentuk sensor lainnya. Sensor adalah suatu perangkat yang dapat merubah suatu besaran ke bentuk besaran listrik.
2. Unit Output
Unit output merupakan perangkat yang berfungsi sebagai sebuah reaksi dari sinyal input. Output dari sebuah sistem Home Automation dapat berupa lampu penerangan, sirine, pompa air, selenoid lock door, Air Conditioner, Kulkas, Kipas Angin, atau perangkat lainnya. Unit output ini berfungsi untuk merubah sinyal listrik menjadi bentuk lain sesuai dengan fungsi peralatan.
3. Unit Server
Unit server pada sebuah sistem Home Automation berfungsi sebagai pusat pengolah data. Sinyal yang dikirim oleh unit input akan diterima oleh server kemudian diolah dan akan menghasilkan sebuah tindakan pada output. Server dapat berupa komputer, laptop, ataupun perangkat lainnya yang dapat mengolah data dan dapat terhubung ke internet. Untuk meminimalkan biaya, penggunaan Raspberry Pi sangat murah bila dibandingkan dengan komputer maupun laptop. Raspberry Pi sudah bisa diandalkan untuk mengolah data dalam sebuah sistem Home Automation karena juga dapat dihubungkan dengan kabel LAN dan dapat memancarkan sinyal wifi melalui acces point sehingga dapat terhubung dengan seluruh peralatan dalam rumah.Untuk Raspberry Pi ( Rasphi ) akan dibahas berikutnya
Dalam aplikasinya, sebuah sistem Home Automation dapat dimonitor atapun dikendalikan dari jarak jauh melalui internet. Pengembangan selanjutnya dapat dilakukan dengan merekam kebiasaan penghuni dalam menghidupakan atau mematikan perangkat listrik seperti lampu penerangan, AC, dan peralatan lainnya. Hasil rekaman ini dapat digunakan untuk membuat sistem bekerja menghidupakan dan mematikan secara otomatis sesuai dengan kebiasaan penghuni. Inilah sebuah sistem Smart Home Automation (otomatisasi rumah cerdas). Sistem Smart Home Automation membutuhkan sebuah sistem penyimpanan data yang besar (big data) untuk menampung data yang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar