Sistem pengendalian pada otomasi industri dibagi menjadi 3 bagian
besar yaitu kelompok masukan (input), kelompok logika (logic) dan kelompok
keluaran output).
Perangkat Masukan Dasar ( INPUT pada PLC )
Perangkat masukan adalah sebuah perangkat
keras yang digunakan sebagai pemberi signal atau pemicu kepada sistem kendali.
Perangkat masukan berfungsi sebagai pemberi perintah berupa signal elektrik
kepada perangkat logika. Perangkat ini bekerja dengan menyambungkan atau
memutuskan aliran arus dalam sirkuit elektrik, dan mengirimkan sinyal ke
perangkat kontrol. Perangkat masukan dibagi menjadi 2 bagian utama yaitu
Masukan Digital dan maukan Analog. Masukan Digital adalah perangkat masukan
yang memiliki kondisi On/Off, 1/0 atau High/Low. Sedangkan masukan Analog
adalah perangkat yang memiliki nilai lebih rinci seperti seberapa besar,
seberapa tinggi, seberapa cepat dan lainnya. Kali ini saya batasi bahwa kita
hanya akan membahas perangkat masukan digital. Perangkat masukan digital yang
paling umum digunakan adalah berupa Operation Switch dan Detection Switch.
Berikut ini adalah contoh dari operation switch:
> Push Button (tombol tekan)
Tombol tekan berfungsi sebagai saklar untuk menghidupkan atau mematikan kontrol listrik. Cara pengoperasiannya dengan menekan knop tombol tekan. Tombol tekan umumnya mempunyai dua jenis kontak yaitu kontak NO dan NC. Gambar 1 adalah symbol Push Button.
Berdasarkan cara kerjanya ada dua jenis tombol
tekan :
§ Momentary contact
yaitu tombol tekan yang bekerja pada saat knop ditekan dan apabila knop dilepas
maka tombol akan kembali normal.
§ Maintain contact yaitu
tombol tekan yang akan mengunci setelah knop ditekan.
> Selector Switch dan
Toggle switch
Selector Switch atau tombol pemilih adalah
sakelar yang dapat digunakan untuk memilih 2 kondisi atau lebih. Tombol ini
memiliki 1 common yang bisa dianggap sebagai sumber signal listrik utama dan
beberapa pilihan kemana signal tersebut akan diteruskan. Gambar di
samping menunjukkan contoh dari selector switch.Toggle switch adalah sakelar yang dilengkapi dengan pengunci dan
memiliki 2 pilihan posisi. Gambar di bawah menunjukkan contoh sakelar toggle
Perangkat OUT PUT pada PLC
1. Limit Switch
Limit Switch digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya suatu obyek di lokasi tertentu. Limit switchakan
aktif jika mendapatkan sentuhan atau tekanan dari suatu benda fisik. Gambar di
bawah menunjukkan contoh Limit switch dan pengunaanya.
Detection Switch adalah sakelar
yang dioperasikan dengan kontak langsung atau tidak baik oleh manusia, benda
kerja maupun material lain pendukung proses kerja pada industry. Produk yang
bergerak pada konveyor, magnet yang dipasang pada titik – titik tertentu, anggota
tubuh manusia, lengan robot dan benda – benda lain adalah contoh objek yang
digunakan untuk mengaktifkan detection switch. Detection Switch umumnya
memiliki Kontak Changeover. Beberapa literatur komponen kontrol, Kontak
changeover juga disebut sebagai kontak SPDT (Single Pole Double Throw). Kontak changeover adalah kontak yang
memiliki Kontak NO dan Kontak NC secara bersamaan. Dalam satu detection switch
minimal terdapat satu Kontak changeover yang mengontrol aliran arus.
3. Sensor
Sensor adalah salah satu
bentuk dari detection switch. Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk
mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Sensor dapat
mendeteksi variable berupa sentuhan, gaya, tekanan, cahaya, suhu dan lain-lain.
Berbagai variabel yang dideteksi tersebut akan diubah menjadi besaran listrik
berupa tegangan atau arus listrik. Sensor mengontrol aliran arus elektrik
menggunakan perangkat solid state (solid state/ device) seperti transistor dan
bukannya unit mekanis dalam proses kontak atau proses penyaklarannya. Karena
menggunakan transistor, sensor memiliki respons berkecepatan sangat tinggi
dalam melakukan proses penyambungan atau pemutusan terhadap perubahan input dan
memiliki masa pakai yang sangat lama bila dibandingkan dengan unit kontak switching
yang dioperasikan secara mekanis.
Switching transistor (lingkaran merah) pada
gambar di atas tergantung dari signal dari Main circuit. Main circuit inilah
yang berfungsi sebagai pendeteksi perubahan. Saat terjadi signal, maka
transistor melakukan penyambungan dari kabel Brown (+V) melalui kabel Black,
kemudian Load (modul input perangkat kendali) hingga ke Blue (0V).
Ada beberapa sensor untuk mengontrol aliran
arus elektrik dan sensor-sensor tersebut diklasifikasikan berdasarkan cara yang
digunakannya untuk mendeteksi perubahan masukan. Jenis sensor paling umum yang
ada di sistem otomasi industry adalah sensor Photoelectric dan Proximity.
4. Sensor Photoelectric
Sensor Photoelectric adalah sensor yang berfungi untuk
mendeteksi objek jika intensitas cahaya yang ditangkapnya berubah. Contoh
– contoh sensor berbasis fotoelektrik antara lain ditunjukkan seperti pada
gambar di bawah :
Photoelectric sensor bisa berupa Diffuse Reflective, yaitu sensor memiliki transmitter (pemancar cahaya) sekaligus reciever (penerima cahaya). Objek yang akan dideteksi berfungsi sebagai pemantul cahaya, sehingga cahaya dapat diterima pada reciever dan diolah menjadi signal masukan. Bentuk lain dari Photoelectric sensor adalah Retro Reflective, secara prinsip kerja sama dengan jenis sebelumnya, namun memiliki relfektor khusus. Sensor jenis ini umunya digunakan untuk pendeteksian objek pada jarak yang relatif dekat. Dan yang terakhir adalah Trough Beam, transmitter dan reciever terpisah, objek yang akan dideteksi harus melintas di antara transmitter (sender) dan reciever. Sensor jenis ini biasa digunakan untuk jarak yang lebih jauh.
> Sensor Proximity
Sensor Proximity adalah sensor yang berfungi untuk mendeteksi keberadaan benda pada jarak tertentu. Saat benda tertentu berada didekatnya, maka proximity switch akan memmberikan signal. Terdapat 2 jenis proximity, yaitu Proximity Induktif untuk mendeteksi benda logam dan Proximity Kapasitif untuk mendeteksi benda logam maupun non logam. Gambar di bawah adalah prinsip kerja Proximity Sensor dan penggunaanya.
Gambar sebelah kanan adalah penggunaan Proximity
sensor sebagai pendeteksi objek non logam (wood/kayu) maupun logam (gergaji). Demikian pembahasan tentang
perangkat input pada Sistem Otomasi Industri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar