Pengertian
Transformator dan Sistem Distribusi Daya
Pengertian Transformator adalah
sebuah alat yang mentransfer energi antara 2 sirkuit yang melalui induksi
elektromagnetik. Transformer di mungkinkan untuk di gunakan sebagai perubahan
tegangan dengan mengubah tegangan sebuah arus bolak balik dari satu tingkat
tegangan ke tingkat tegangan lainnya dari input ke input alat tertentu, untuk
menyediakan kebutuhan yang berbeda dari sebuah tingkatan arus sebagai sumber
arus cadangan, atau bisa juga di gunakan untuk mencocokkan impedansi antara
sirkuit elektrik yang tidak sinkron untuk memaksimalkan pertukaran antara 2
sirkuit. Hal ini memungkinkan terjadinya pertambahan daya arus listrik yang
terjadi dari sebuah benda yang memiliki arus tegangan listrik yang tidak
stabil.
Berikut ini Contoh Gambar dari Pengertian Transformator
Berikut ini Contoh Gambar dari Pengertian Transformator
Transmisi daya listrik jarak jauh
Pembangkit listrik biasanya dibangun jauh dari permukiman penduduk. Proses
pengiriman daya listrik kepada pelanggan listrik (konsumen) yang jaraknya jauh
disebut transmisi daya listrik jarak jauh. Untuk menyalurkan energi listrik ke
konsumen yang jauh, tegangan yang dihasilkan generator pembangkit listrik perlu
dinaikkan mencapai ratusan ribu volt. Untuk itu, diperlukan trafo step up.
Tegangan tinggi ditransmisikan melalui kabel jaringan listrik yang panjang
menuju konsumen. Sebelum masuk ke rumah-rumah penduduk tegangan diturunkan
menggunakan trafo step down hingga menghasilkan 220 V. Transmisi daya listrik
jarak jauh dapat dilakukan dengan menggunakan tegangan besar dan arus yang
kecil. Dengan cara itu akan diperoleh beberapa keuntungan, yaitu energi yang
hilang dalam perjalanan dapat dikurangi dan kawat penghantar yang diperlukan
dapat lebih kecil serta harganya lebih murah.
Fungsi transformator dan distribusi daya
Transformator banyak digunakan dalam teknik elektro. Dalam
sistem komunikasi, transformator digunakan pada rentang frekuensi audio sampai
frekuensi radio dan video, untuk berbagai keperluan. Dalam setiap peralatan
yang dibuat dari rangkaian elektronika selalu menggunakan trafo atau
transformator. Yang dimaksud dengan trafo ini adalah alat yang berbentuk
gulungan kawat yang ber – fungsi untuk memindahkan tenaga dari input ke
output.
Trafo yang dipergunakan dalam rangkaian elektronika
berbeda fungsi – nya dengan trafo yang dipergunakan
untuk teknik listrik. Pada trafo untuk keperluan rangkaian elektronika
biasanya berbentuk kecil dan dengan arus yang kecil pula, baik untuk trafo
input maupun trafo outputnya.Sedangkan kalau pada teknik listrik, meskipun
bentuknya hampir sama, namun berbeda fungsi, dalam arti memiliki tegangan arus yang
tinggi. Tetapi dalam bentuk skemanya sama saja, baik untuk trafo arus
tinggi, arus rendah, arus sedang, trafo step down.
Lambang untuk trafo dalam skema biasa disingkat Tr atau OT
yang berarti output trafo dan IT berarti input trafo. Jenis komponen ini
bermacam-macam. Sesuai dengan fungsi kegunaannya maka trafo terbagi ke
dalam beberapa jenis :
- Trafo
step up/down untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.
- Trafo
adaptor untuk mengubah tegangan dari arus AC ke arus DC
- Trafo
IF (frekuensi menengah) untuk penguat frekuensi menengah pada radio
penerima.
- Trafo OT (Out Put) digunakan pada
rangkaian penguat, receiver dan perangkat audio atau audio visual.
Trafo OT (Out Put) digunakan pada
rangkaian penguat, receiver dan perangkat audio atau audio visual.Trafo IF (frekuensi menengah) untuk penguat
frekuensi menengah pada radio penerima. Sistem distribusi ini berfungsi
untuk penyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar ke konsumen.
Fungsi distribusi
tenaga listrik:
Penyaluran tenaga listrik ke beberapa
tempat pelanggan.
1.
Merupakan sub sistem tenaga
listrik yang langsung berhubungan dengan pelanggan, karena catu
daya pada pusat-pusat beban (pelanggan) dilayani langsung melalui jaringan
distribusi.
Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit
listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai 24 kV,
kemudain dinaikan tegangan nya oleh gardu
induk dengan transformator step up hingga tegangannya mencapai 70 kV
,154kV, 220kV atau 500kV yang kemudian disalurkan melalui saluran transmisi.
Tujuan menaikkan
tegangan ialah untuk memperkecil kerugian daya
listrik pada saluran transmisi, dimana dalam hal ini:
Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R).
Dengan daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar, maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga kerugian daya juga akan kecil pula. kerugian daya adalah sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir (I kwadrat R).
Prinsip kerja dan pemanfaatan transformator dan distribusi daya
Prinsip Kerja Transformator
Komponen Transformator (trafo)
Transformator (trafo) adalah alat
yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC).
Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer)
yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai
output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang
dihasilkan.
Bagian-Bagian Transformator
Contoh Transformator
Lambang Transformator
Bagian-Bagian Transformator
Contoh Transformator
Lambang Transformator
Prinsip Kerja Transformator
Prinsip kerja dari sebuah
transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan
sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer
menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh
adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada
ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan
induktansi timbal-balik (mutual inductance).
Pada skema transformator di bawah,
ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer
berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah
arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah
polaritasnya.
Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer,
tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam
persamaan:
Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan
skunder transformator ada dua jenis yaitu:
Vp= tegangan primer (volt)
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Vs = tegangan sekunder (volt)
Np = jumlah lilitan primer
Ns = jumlah lilitan sekunder
Simbol
Transformator
1.
Transformator step
up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik
rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan
sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np).
2.
Transformator step
down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik
tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan
primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns).
Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang
dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah:
1.
Sebanding dengan banyaknya lilitan
sekunder (Vs ~ Ns).
2.
Sebanding dengan besarnya tegangan
primer ( VS ~ VP).
3.
Berbanding terbalik dengan banyaknya
lilitan primer,
Sehingga dapat dituliskan:
Penggunaan Transformator
Power supply (catu daya) Transformator (trafo) digunakan
pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian
besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal
listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah
tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12
volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer,
mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya.
Catu daya merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan
tegangan AC yang rendah. Catu daya menggunakan trafo step down yang berfungsi
untuk menurunkan tegangan 220 V menjadi beberapa tegangan AC yang besarnya
antara 2 V sampai 12 V.
Adaptor(penyearaharus)
Adaptor terdiri atas trafo step down dan rangkaian
penyearah arus listrik yang berupa diode. Adaptor merupakan catu daya yang
ditambah dengan penyearah arus. Fungsi penyearah arus adalah mengubah tegangan
AC menjadi tegangan DC.
Transmisi daya listrik jarak jauh
Pembangkit listrik biasanya dibangun
jauh dari permukiman penduduk. Proses pengiriman daya listrik kepada pelanggan
listrik (konsumen) yang jaraknya jauh disebut transmisi daya listrik jarak
jauh. Untuk menyalurkan energi listrik ke konsumen yang jauh, tegangan yang
dihasilkan generator pembangkit listrik perlu dinaikkan mencapai ratusan ribu
volt. Untuk itu, diperlukan trafo step up. Tegangan tinggi ditransmisikan
melalui kabel jaringan listrik yang panjang menuju konsumen. Sebelum masuk ke
rumah-rumah penduduk tegangan diturunkan menggunakan trafo step down hingga
menghasilkan 220 V. Transmisi daya listrik jarak jauh dapat dilakukan dengan
menggunakan tegangan besar dan arus yang kecil. Dengan cara itu akan diperoleh
beberapa keuntungan, yaitu energi yang hilang dalam perjalanan dapat dikurangi
dan kawat penghantar yang diperlukan dapat lebih kecil serta harganya lebih
murah.
Prinsip
kerja dan pemanfaatan system distribusi daya
Sistem Tenaga Listrik Fungsi sistem
jaringan adalah menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari pusat
suplai (gardu induk) ke pusat – pusat /kelompok beban (gardu trafo/distribusi)
dan konsumen dengan mutu memadai.
Gardu distribusi adalah suatu tempat/ sarana, dimana
terdapat transformator step down yaitu transformator yang menurunkan tegangan
dari tegangan menengah menajdi tegangan rendah(sesuai kebutuhan konsumen).
Jaringan distribusi berdasarkan letak jaringan terhadap posisi gardu
distribusi, dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu : Jaringan distribusi primer (jaringan
distribusi tegangan menengah). Jaringan distribusi sekunder (jaringan
distribusi tegangan rendah).
Jaringan distribusi primer (JDTM)
merupakan suatu jaringan yang letaknya sebelum gardu ditribusi berfungsi
menyalurkan tenaga listrik bertegangan menengah (misalnya 6 kV atau 20 kV).
hantaran dapat berupa kabel dalam tanah atau saluran/kawat udara yang
menghubungkan gardu induk (sekunder trafo) dengan gardu distribusi atau gardu
hubung (sisi primer trafo didtribusi).
Jaringan distribusi sekunder (JDTR) merupakan
suatu jaringan yang letaknya setelah gardu distribusi berfungsi menyalurkan
tenaga listrik bertagangan rendah (misalnya 220 V/380 V). Hantaran berupa kabel
tanah atau kawat udara yang menghubungkan dari gardu distribusi (sisi sekunder
trafo distribusi) ke tempat konsumen atau pemakai (misalnya industri atau rumah
– rumah).
Berdasarkan konfigurasi jaringan,
maka sistem jaringan distribusi dapat dikelompokan menjadi 3 (tiga) macam,
yaitu sistem jaringan distribusi radial, loop dan spindel.
Catu daya berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan – pencabangan tersebut, maka arus beban yang mengalir disepanjang saluran menjadi tidak sama sehingga luas penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak sama karena arus yang paling besar mengalir pada jaringan yang paling dekat dengan gardu induk. Sehingga saluran yang paling dekat dengan gardu induk ini ukuran penampangnya relatif besar dan saluran cabang – cabangnya makin ke ujung dengan arus beban yang lebih kecil mempunyai ukuran konduktornya lebih kecil pula.Bentuk jaringan ini merupakan bentuk yang paling sederhana, banyak digunakan dan murah. Dinamakan radial karena saluran ini ditarik secara radial dari suatu titik yang merupakan sumberdari jaringan itu dan dicabang – cabangkan ke titik – titik beban yang dilayani.
Catu daya berasal dari satu titik sumber dan karena adanya pencabangan – pencabangan tersebut, maka arus beban yang mengalir disepanjang saluran menjadi tidak sama sehingga luas penampang konduktor pada jaringan bentuk radial ini ukurannya tidak sama karena arus yang paling besar mengalir pada jaringan yang paling dekat dengan gardu induk. Sehingga saluran yang paling dekat dengan gardu induk ini ukuran penampangnya relatif besar dan saluran cabang – cabangnya makin ke ujung dengan arus beban yang lebih kecil mempunyai ukuran konduktornya lebih kecil pula.Bentuk jaringan ini merupakan bentuk yang paling sederhana, banyak digunakan dan murah. Dinamakan radial karena saluran ini ditarik secara radial dari suatu titik yang merupakan sumberdari jaringan itu dan dicabang – cabangkan ke titik – titik beban yang dilayani.
Jaringan ini merupakan bentuk
tertutup, disebut juga bentuk jaringan ring. Susunan rangkaian saluran
membentuk ring. yang memungkinkan titik beban terlayani dari dua arah saluran,
sehingga kontinuitas pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi
lebih baik, karena drop tegangan dan rugi daya saluran menjadi lebih kecil.
Struktur jaringan ini merupakan gabungan dari dua buah
struktur jaringan radial, dimana pada ujung dari dua buah jaringan dipasang
sebuah pemutus (PMT), pemisah (PMS). Pada saat terjadi gangguan, setelah
gangguan dapat diisolir, maka pemutus atau pemisah ditutup sehingga aliran daya
lidtrik ke bagian yang tidak terkena gangguan tidak terhenti.
Jaringan distribusi spindel merupakan saluran kabel tanah
tegangan menengah (SKTM) yang penerapannya sangat cocok di kota – kota besar.
Kesimpulan
Pada makalah kali ini dapat disimpulkan :
– Pengertian system distribusi daya dan transformator
– Prinsip kerja dari system distribusi daya dan
transformator
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar