Secara blok
diagram sistem tenaga listrik dapat digambarkan seperti bagan berikut ini.
1. Prinsip Kerja
dalam sistem
tenaga listrik dimulai dari bagian pembangkitan kemudian disalurkan melalui
sistem jaringan transmisi kepada gardu induk dan dari gardu induk ini
disalurkan serta dibagi-bagi kepada pelanggan melalui saluran distribusi. Ada
pula pelanggan yang mendapat pelayanan langsung dari saluran transmisi biasanya
pelanggan ini membutuhkan tegangan yang besar dan daya yang besar pula
Dalam
pembangunan pembangkit tenaga listrik, secara umum ada beberapa pertimbangan
dan tahapan yang harus diperhatikan, yaitu :
- Studi analisa mengenai dampak lingkungan (amdal). Di sini dianalisa dan diperhitungkan mengenai berbagai dampak yang mungkin akan timbul pada saat pembangunannya dan pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut dioperasikan.
- Memperhitungkan dan memprekdisikan tersedianya sumber daya penggerak (air, panas bumi dan bahan bakar), sehingga benar-benar feasible untuk penggunaan dalam jangka waktu yang lama dan bisa mendukung kontinyuitas operasional pembangkit tersebut.
- Tersedianya lahan beserta prasarana dan sarananya, baik untuk pembangkit tenaga listrik itu sendiri maupun untuk penyalurannya, karena hal ini merupakan satu kesatuan untuk melayani beban.
- Pertimbangan dari segi pemakaian pembangkit tenaga listrik tersebut, apakah untuk melayani dan menanggung beban puncak, beban yang besar, beban yang kecil atau sedang, beban yang bersifat fluktuatif atau hanya untuk stand by saja.
- Biaya pembangunannya harus ekonomis dan diupayakan memakan waktu sesingkat mungkin. Selain itu juga harus dipertimbangkan dari segi operasionalnya tidak boleh terlalu mahal.
- Pertimbangan dari segi kemudahan dalam pengoperasian, keandalan yang tinggi, mudah dalam pemeliharaan dan umur operasional (life time) pembangkit tenaga listrik tersebut harus panjang.
- Harus dipertimbangkan kemungkinan bertambahnya beban, karena hal ini akan berkaitan dengan kemungkinan perluasan pembangkit dan penambahan beban terpasang pada pembangkit.
- Berbagai pertimbangan sosial, teknis dan lain sebagainya yang mungkin akan menghambat dalam pelaksanaan pembanguna serta pada pembangkit tenaga listrik tersebut beroperasi. Dari berbagai pertimbangan tersebut, ada satu hal yang dijadikan pedoman dan filosofi dalam membangun pembangkit tenaga listrik yaitu pembangunan paling murah dan investasi paling sedikit (least cost generation and least invesment).
2. Prinsip Kerja
Seperti
telah diterangkan sebelumnya bahwa prinsip dasar pembangkitan tenaga listrik
terdapat pada pengubahan energi mekanik ke dalam energi listrik. Gambar 2
berikut ini memperlihatan bagan sistem pembangkitan, yang terdiri dari berbagai
jenis pembangkitan
Masing-masing
jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang berbeda-beda,
sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover). Satu hal yang sama dari beberapa
jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya samasama berfungsi
merubah energi mekanik menjadi energi listrik, dengan cara mengubah potensi
energi mekanik dari air, uap, gas, panas bumi, nuklir, kombinasi gas dan uap,
menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya dikopel dengan generator
selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator tersebut akan menghasilkan
daya listrik. Khusus untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), prinsip
kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya. Sebenarnya energi penggerak
PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan bakar merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari mesin diesel tersebut, maka disebut juga pembangkit tenaga
diesel. Diesel ini merupakan satu unit lengkap yang langsung menggerakkan
generator dan menghasilkan energi lsitrik.
1. Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum
pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu :
pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis.
Pembangkit
listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik, panas disini bisa
dihasilkan oleh panas bumi, minyak, uap dan yang lainnya. Hal ini dikatakan
bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai penggerak
mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi. Sedangkan pembangkit
non thermis penggerak mulanya bukan dari panas, seperti pada pembangkit thermis
penggerak mula inilah yang menentukan nama/jenis pembangkit tenaga listrik tersebut
misalnya apabila penggerak mulanya berupa air maka air inilah yang menentukan
jenis pembangkit tenaga non thermis tersebut biasanya disederhanakan sebutannya
menjadi pembangkit tenaga air (PLTA), dan lain sebagainya.
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi
beberapa jenis yaitu :
A.
Pembangkit Listrik Thermis :
1). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
2). Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
3). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
4). Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
5). Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU).
6). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
B.
Pembangkit Listrik Non Thermis :
1). Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
2). Pembangkit Listrik Tenaga Angin.(PLTAngin)
3). Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa
jenis yang disebutkan di atas, masih terdapat jenis pembangkit tenaga listrik
yang lain, misalnya pembangkit listrik yang digerakkan oleh tenaga surya,
energi gelombang laut dan energi angin, saat ini masih dikembangkan secara
terbatas di Indonesia. Sedangkan dari delapan jenis yang disebutkan di atas,
tujuh jenis telah terpasang di Indonesia. Satu jenis pembangkit tenaga listrik,
yaitu PLTN, sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan pembangunan dan
direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa Tengah. Namun sampai
saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan, yaitu banyak dari
masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan. Mereka
mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut
beroperasi, misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi nuklirnya
seperti yang terjadi di Uni Soviet.
Masing-masing
jenis pembangkit tenaga listrik mempunyai prinsip kerja yang berbeda-beda,
sesuai dengan penggerak mulanya (prime mover). Satu hal yang sama dari beberapa
jenis pembangkit tenaga listrik tersebut yaitu semuanya samasama berfungsi
merubah energi mekanik menjadi energi listrik, dengan cara mengubah potensi
energi mekanik dari air, uap, gas, panas bumi, nuklir, kombinasi gas dan uap,
menggerakkan atau memutar turbin yang porosnya dikopel dengan generator
selanjutnya dengan sistem pengaturannya generator tersebut akan menghasilkan
daya listrik. Khusus untuk pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), prinsip
kerjanya berbeda dengan pembangkit listrik lainnya. Sebenarnya energi penggerak
PLTD ini adalah bahan bakar minyak karena bahan bakar merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari mesin diesel tersebut, maka disebut juga pembangkit tenaga
diesel. Diesel ini merupakan satu unit lengkap yang langsung menggerakkan
generator dan menghasilkan energi lsitrik.
1. Jenis Pembangkit Tenaga Listrik
Secara umum
pembangkit tenaga listrik dikelompokkan menjadi dua bagian besar yaitu :
pembangkit listrik thermis dan pembangkit listrik non thermis.
Pembangkit
listrik thermis mengubah energi panas menjadi energi listrik, panas disini bisa
dihasilkan oleh panas bumi, minyak, uap dan yang lainnya. Hal ini dikatakan
bahwa pembangkit thermis yang dihasilkan dari panas bumi mempunyai penggerak
mula panas bumi biasanya disebut pembangkit panas bumi. Sedangkan pembangkit
non thermis penggerak mulanya bukan dari panas, seperti pada pembangkit thermis
penggerak mula inilah yang menentukan nama/jenis pembangkit tenaga listrik tersebut
misalnya apabila penggerak mulanya berupa air maka air inilah yang menentukan
jenis pembangkit tenaga non thermis tersebut biasanya disederhanakan sebutannya
menjadi pembangkit tenaga air (PLTA), dan lain sebagainya.
Dari dua bagian besar ini dapat dikelompokkan menjdi
beberapa jenis yaitu :
A.
Pembangkit Listrik Thermis :
1). Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
2). Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
3). Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
4). Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG).
5). Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU).
6). Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
B.
Pembangkit Listrik Non Thermis :
1). Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
2). Pembangkit Listrik Tenaga Angin.(PLTAngin)
3). Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)
Selain beberapa
jenis yang disebutkan di atas, masih terdapat jenis pembangkit tenaga listrik
yang lain, misalnya pembangkit listrik yang digerakkan oleh tenaga surya,
energi gelombang laut dan energi angin, saat ini masih dikembangkan secara
terbatas di Indonesia. Sedangkan dari delapan jenis yang disebutkan di atas,
tujuh jenis telah terpasang di Indonesia. Satu jenis pembangkit tenaga listrik,
yaitu PLTN, sampai saat ini masih dalam tahap perencanaan pembangunan dan
direncanakan akan dibangun di lereng Gunung Muria Jawa Tengah. Namun sampai
saat ini banyak ditemui hambatan non teknis di lapangan, yaitu banyak dari
masyarakat di sekitar lokasi tersebut menyatakan keberatan. Mereka
mengkawatirkan timbulnya radiasi pada saat pembangkit tenaga listrik tersebut
beroperasi, misalnya dengan timbulnya kebocoran pada instalasi nuklirnya
seperti yang terjadi di Uni Soviet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar