BAHAN – BAHAN
DALAM INSTALASI LISTRIK
Pengertian
bahan
Bahan secara sederhana dapat diartikan
sesuatu zat yang dapat berubah menjadi sesuatu atau barang lain. Menurut
kondisinya bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Bahan mentah
2. Bahan setengah jadi
3. Bahan jadi
Menurut
sifat kelistrikan bahan bahan dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Bahan penghantar ( konduktor )
2. Bahan isolator
3. Bahan semikonduktor
Menurut
sifat kemagnetan terdiri dari :
1. Magnet permanen
2. Mangnet remanen (sementara)
3. Bahan non magnetis
4. Paramagnetis
Dalam
materi instalasi listrik akan dijelaskan beberapa bahan pendukung diantaranya :
1. Penghantar / kabel
Kawat penghantar digunakan untuk
menghubungkan sumber tegangan dengan beban. Kawat penghantar yang baik umumnya
terbuat dari logam. Dalam instalasi listrik ada berbagai macam jenis kabel yang
digunakan sesuai dengan kebutuhan daya dari kegunaannya. Macam – macam kabel
tersebut diantaranya :
a. Kabel NYA
Digunakan dalam instalasi rumah dan system tenaga. Dalam instalasi rumah
digunakan kabel NYAdengan ukuran 1,5 mm2 dan 2,5 mm2.
Syarat penandaan dari kabel NYA :
Huruf kode
|
Komponen
|
N
|
Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga
|
Y
|
Isolator PVC
|
A
|
Kawat berisolasi
|
Re
|
Penghantar pada bulat
|
Rm
|
Penghantar bulat berkawat banyak
|
NYA : berinti tunggal,
berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna
isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum
dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan
isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe
kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Agar aman memakai kabel tipe
ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup.
Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi
yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang
b. Kabel NYM
Digunakan untuk kabel instalasi listrik rumah atau gedung dan system
tenaga. Kabel NYM berinti lebih dari 1
Huruf kode
|
Komponen
|
N
|
Kabel jenis standart dengan penghantar tembaga
|
Y
|
Isolator PVC
|
M
|
Berselubung PVC
|
Re
|
Penghantar pada bulat
|
Rm
|
Penghantar bulat berkawat banyak
|
NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau
abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi
dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya
lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering
dan basah, namun tidak boleh ditanam.
Memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang
berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel
tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya
lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang
tidak disukai tikus.
Merah / Kuning / Hitam = Fasa R, Fasa S, Fasa T
Belang hijau kuning = Ground
Biru = Netral
2. Macam – macam saklar
Saklar merupakan alat untuk menghubungkan dan
memutuskan hubungan listrik. Saklar banyak macam dan jenisnya, misalnya untuk
kebutuhan instalasi penerangan, instalasi tenaga dan banyak lagi jenisnya, yang
sering kita jumpai pada kehidupan sehari – hari dirumah maupun dimana saja. Ada
saklar yang dipasang dalam tembok (inbow) dan diluar tembok (out bow)
Untuk instalasi penerangan umumnya digunakan saklar untuk menyalakan dan
mematikan lampu. Saklar menurut fungsinya dibedakan menjadi :
a. Saklar kutub satu
b. Saklar kutub ganda
c. Saklar kutub tiga
d. Saklar kelompok
e. Saklar seri
f. Saklar tukar
g. Saklar silang
3. Macam – macam fitting
a. Fiting langit-langit
Bisanya digunakan untuk pemasangan lampu yang menggunakan roset yang
menempel pada langit-langit(eternity/lainnya).
b. Fiting gantung
Pemasangannya biasanya digabungkan pada fiting langit-langit. Pada bigian
atas fiting ini terdapat cicin yang dipakai untuk mengikatkan tali penarik
hingga kedudukannya menjadi kuat.
c. Stop Kontak
Pemasangan biasanya pada tempat-tempat lembab yang kemungkinan
terjadipercikan air. Contohnya kamar mandi, kolam dan sebagainya
4. Pipa
Merupakan tempat untuk mendapatkan sumber tegangan.
Tegangan ini diperoleh dari hantaran fasa dan nol yang dihubungkan dengan
kontak-kontak stopkontak. Stop kontak dipasang untuk memudahkan mendapatkan
tegangan yang diperlukan bagi peralatan listrik yang dapat dipindahkan.
5. Stop Kontak
Didalam instalasi listrik banyak sekali dipakai pipa.
Pipa digunakan sebagai pelindung kabel atau hantaran darigangguan. Dengan pipa
pemasangan hantaran atau kabel lebih rapi. Pipa yang digunakan biasanya jenis
pipa union atau bisa juga pipa PVC dengan ukuran 5/8 dlm.
6. Klem
Adalah suatu bahan yang dipakai untuk menahan pipa agar
dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem ini dibuatdari pelat besi
atau plastic dengan ukuran disesuaikan dengan ukuran pipa. jarak pemasangan
klem satu dengan lainny maksimal 80 cm.
7. Kotak Sambung
Pada saat penyambung kabel pada titik percabangan harus
menggunakan kotak sambung. Menurut ketentuan peraturan instalasi yang diijinkan
tidak boleh dalam pipa terdapat sambungan,karena dikwatirkan kawat putus dalam
pipa.
Macam-macam
kotak sambung:
a. Kotak sambung cabang dua
Digunakan untuk
menyambung lurus.
b. Kotak sambung cabang tiga (T-Dos)
Digunakan untuk
percabangan-percabangan, misalnya terdapat pemakaian saklar, stop kontak.
c. Kotak sambung cabang empat (Cross Dos)
Pemakaian sama
dengan T-Dos hanya percabangan bukan tiga tapi empat.
8. Rol Isolator
Untuk pemasangan kawat hantaran diatas plafon tanpa
menggunakan pipa digunakan rol isolator. Jarak antara rol satu dengan yang lain
50 cm dan antar hantaran jaraknya 5 cm. Rol isolator dibuat dari keramik atau
plastic dan kekuatannya disesuaikan dengan besar hantaran dan tegangan kerja
untuk kepentingan peletakan besar hantaran dan tegangan kerja untuk kepentingan
peletakan hantaran pada instalasi penerangan rumah.
9. Kotak Sekring
Kotak sekring merupkan alat yang digunakan membatasi
besar arus yang mengalir dalam suatu rangkaian listrik. Fungsinya sebagai
pengaman. Apbiladialiri arus melebihi ketetapa maka sekring akan putus,
sehingga tidak ada arus yang mengalir dalam rangkaian. Ada dua tipe sekring
yang terdapat dipasaran yaitu sekring patron lebur dan sekring otomat. Keduanya
memiliki fungsi yang sama tapi kerja teknis yang berbeda.
10. MCB (miniature Circuit Breaker)
Fungsi MCB adalah untuk pengaman terhadap beban lebih
atau hubung singkat. Bila terjadi arus beban lebih atau hubung pendek MCB
memutuskan sirkit dari sumber.
Komponen untuk mengamankan beban lebih adalah bimetal sedangkanuntuk
mengamankan arus hubung pendek adalah electromagnet. Bila terjadi hubung
singkat atau arus lebih yang besar maka kumparan magnetic R akan memerintahkan
kontak jatuh. Tegangan kerja sampai dengan 440 VAC, MCB dipakai sampai 50 A.
11. KWH Meter
Digunakan sebagai pengukur energi listrik. Secara
praktisnya KWH meter digunakan untuk mengukur daya terpakai (daya aktif) yang
digunakan dalam pemakaian beban listrik dalam jangka waktu tertentu.
Prinsip
kerja KWH meter:
Bila arus beban I mengalir melalui Wc akan menyebabkan
terjadinya fluksi I. Wp memiliki sejumla lilitan yang besar yang dianggap
sebagai reaktansi murni, sehingga arus Ip yang mengalir melalui Wb akan
tertinggal fasanya terhadap tegangan beban dengan sudut 90 0dan menyebabkan
fluksi magnetis 2, misalnya karena pengaruh momen gerak ini, kepingan lauminium
akan berputar dengan kecepatan n. sambil berputar, priringan akan memotong
garis-garis fluksi magnet m dari magnet permanen dan akn menyebabkan terjadinya
arus-arus putar yang berbanding lurus terhadap n@m2 dalam kepingan aluminium
tersebut. Arus –arus putar ini akan pula memotong garis-garis fluksi @m
sehingga kepingan akan mengalami momen redaman Td yang berbanding lurus
terhadap n@m2. Bila momen-momen tersebut yaitu Td dan Td dalam keadaan seimbang
maka berlaku hubungan:
KdVI cos θ = Km nΦm2
atau
n = Kd / Km Φm (V I cos θ)
Dengan Kd dan Km sebagai konstanta. Jadi dari persamaan
dapat terlihat bahwa kecepatan putar n, dari kepungan D, adalah berbanding
lurus dengan beban VI cos@, sehingga dengna demikian maka jumlah perputaran
dari pada kepingan tersebut,untuk suatu jangka waktu tertentu berbanding dengan
energy yang akan diukur untuk jangka waktu tersebut.
Daftar istilah dalam instalasi
listrik :
a . Arus lebih
Setiap arus yang melebihi harga nominalnya
(arus kerja yang mendasari perbuatan peralatan tersebut).
b . Arus gangguan
Arus yang disebabkan oleh kerusakan isolasi.
c . Arus gangguan tanah
Arus yang mengalir ke tanah
d . Kemampuan hantar arus
Arus maksimum yang dapat dialirkan dengan
kontinu oleh penghantar pada keadaan tertentu tanpa menimbulkan kenaikan suhu
melampaui nilai tertentu.
e . Penghantar nol
Penghantar yang dibumikan dengan tugas rangkap,
yaitu sebagai penghantar pengaman dan penghantar netral
Tidak ada komentar:
Posting Komentar