Refrigerant gas merupakan bahan kimia produk
yang digunakan dalam lemari es, freezer, AC dan pemanas, ventilasi dan unit
penyejuk udara ( HVAC ). Gas-gas ini, yang memiliki titik penguapan
sangat rendah, yang diringkas di bawah tekanan untuk mendinginkan udara.
Melalui proses berulang kali menguap dan kondensasi gas-gas, panas ditarik
keluar dari udara dan suhu di dalam ruangan atau unit berkurang. Berbagai jenis
gas refrigeran termasuk chlorofluorocarbon (CFC), hydrochlorofluorocarbon
(HCFC), hydrofluorocarbon ( HFC ), perfluorocarbon (PFC), dan
campuran yang terbuat dari amonia dan karbon dioksida.
Pada 1970-an, para
ilmuwan menemukan bahwa ketika CFCbocor ke atmosfer, perubahan kimia
terjadi sebagai akibat dari paparan sinar ultraviolet dari Matahari, sehingga
efek rumah kaca dan penipisan ozon .
Sejak saat itu, Freon ® telah dilarang di banyak negara di seluruh Amerika
Utara dan Uni Eropa Di Amerika Serikat, Badan Perlindungan Lingkungan ( EPA )
dan Clean Air Act menyusun panduan ketat untuk, instalasi, pemulihan perbaikan
dan daur ulang gas refrigeran. Uni Eropa (UE) juga berlaku kontrol ketat
melalui peraturan F-gas Uni Eropa.
Beberapa aplikasi telah
mengganti CFC dengan HCFC, yang merupakan campuran dari hidrogen, fluorin
klorin, dan karbon. Ini memiliki kehidupan yang lebih pendek bila terkena
atmosfer, sehingga potensi kerusakan lebih sedikit ozon. Lain
gas refrigeran populer adalah HFC, yang tidak mengandung klorin dan dianggap
sama sekali tidak berpengaruh negatif terhadap ozon. PFC adalah buatan manusia
terdiri dari bahan kimia hanya fluor dan ion karbon, dan juga dianggap
ozon-aman. penggantian gas refrigerant ini masih menimbulkan masalah lingkungan
jika mereka bocor ke atmosfer karena mereka dianggap gas rumah kaca dan dapat
berkontribusi terhadap perubahan iklim.
Banyak
aplikasi industri telah pindah kembali ke gas refrigeran alami seperti campuran
amonia dan karbon dioksida, dan penelitian terus untuk mencari cara yang lebih
ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pendinginan. unit pendingin juga
harus dibangun dengan standar tertentu dan aplikasi komersial dikenakan
pemantauan ketat. Banyak negara, seperti Kanada, Inggris, anggota Uni Eropa,
Australia, Selandia Baru, Jepang dan Amerika Serikat mengharuskan teknisi yang
bekerja pada setiap unit yang mengandung gas refrigeran untuk dilisensikan dan
disertifikasi.
Pendinginan
memiliki dampak positif yang signifikan pada kehidupan dan masyarakat di bidang
gizi, kedokteran, dan kenyamanan fisik. Gas beracun dari hari-hari awal telah
digantikan dengan gas refrigeran yang bekerja secara efektif dan tidak
menimbulkan bahaya kesehatan. Lingkungan memang ada kekhawatiran mengenai
penggunaan senyawa ini, namun banyak yang percaya bahwa standar yang ketat
untuk peralatan dan pemeliharaan telah memitigasi dampak lingkungan yang
negatif.
Persyaratan Refrigeran
Persyaratan refrigeran (zat pendingin)
untuk unit refrigerasi adalah sebagai berikut :
1. Tekanan
penguapannya harus cukup tinggi. Sebaiknya refrigeran memiliki temperature
penguapan pada tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat dihindari kemungkinan
terjadinya vakum pada evaporator, dan turunnya efisiensi volumetrik karena
naiknya perbandingan kompresi.
2. Tekanan
pengembunan yang tidak terlampau tinggi. Apabila tekanan pengembunannya
rendah, maka perbandingan kompresinya menjadi lebih rendahsehingga penurunan
prestasi kompresor dapat dihindarkan. Selain itu, dengan tekanankerja yang
lebih rendah, mesin dapat bekerja lebih aman karena kemungkinan terjadinya
kebocoran, kerusakan, ledakan menjadi lebih kecil.
3. Kalor
laten penguapan harus tinggi. Refrigeran yang memiliki kalor laten
penguapanyang tinggi lebih menguntungkan karena untuk kapasitas refrigerasi
yang sam,jumlah refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih kecil.
4. Volume
spsifik (terutama dalam fasa gas) yang cukup kecil. Refrigeran dengan
kalorlaten penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang kecil akan
memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume torak yang lebih kecil.
5. Koefisien
prestasi harus tinggi. Dari segi karakteristik termodinamika dari
refrigeran,koefisien prestasi merupakan parameter yang terpenting untuk menekan
biaya operasi.
6. Konduktifitas
termal yang tinggi . konduktivitas termal sangat penting untuk menentukan
karakteristik perpindahan kalor.
7. Viskositas
yang rendah dalam fasa cair maupun fasa gas. Dengan turunnya tahanan aliran
refrigeran dalam pipa, kerugian tekanan akan berkurang.
8. Konstanta
dielektrika dari refrigeran yang keci, tahanan listrik yang besar, serta tidak
menyebabkan korosi pada material isolator listrik (utamanya untuk kompresor
hermatik).
9. Refrigeran
hendaknya stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai, sehingga
tidak menyebabkan korosi
10. Refrigeran
tidak boleh beracun dan berbau merangsang
11. Refrigeran
tidak boleh mudah terbakar dan meledak
12. Refrigeran
harus mudah dideteksi, jika terjadi kebocoran
13. Harganya
tidak mahal dan mudah diperoleh
14. Ramah
lingkungan.
REFRIGERANT
Bahan Pendingin (
refigerant ) adalah suatau zat yang mudah menguap dan berfungsi sebagai
penghantar panas dalam sirkulasi pada instalasi sistem pendingin.
Refrigerant adalah suatu zat yang mudah diubah wujud dari gas menjadi cair atau sebaliknya. Dapat mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di condensor.
Macam - macam gas yang telah ditemukan dan digunakan:
Refrigerant adalah suatu zat yang mudah diubah wujud dari gas menjadi cair atau sebaliknya. Dapat mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di condensor.
Macam - macam gas yang telah ditemukan dan digunakan:
- Gas amoniak
- Gas SO2
- Gas Methyl Chloride
- Gas freon 12
- Gas freon 22
- Gas freon 114
Hydrocarbon Refrigerant - Bahan Pendingin
Hidrokarbon
Synthetic Refrigerant,
seperti :
·
Chloro
Fluoro Carbon, dikenal dengan CFC
·
Hydro
Chloro Fluoro Carbon, dikenal dengan HCFC
·
Hydro
Fluoro Carbon, dikenal dengan HFC
yang
di Indonesia lebih familiar dengan nama Freon. Freon adalah
gas yang banyak digunakan untuk pendingin, misalnya dalam piloks (cat dalam
botol) kalau kita pegang akan terasa dingin karena ada freonnya, Freon juga
dipakai dalam kulkas untuk pendingin, agar suhu dalam ruangan kulkas bisa
serendah mungkin. Freon dipakai dalam mesin pendingin (Air Cnditioner = AC).
freon dipakai dalan hairspray (pewangi rambut). Freon dipakai dalam obat nyamuk
kalengan yang bisa disemprotkan. Kalau rumus kimianya CFC (Chlor Fuoro Carbon
), yaitu senyawa yang mengadung atom Cl yang sangat berbahaya jika terlepas
diudara Apabila piloks dipakai otomatis freon terlepas keudara, apabila AC atau kulkas dipakai dan freon
bocor, maka freon terlepas diudara, jika freon terlalu banyak terlepas diudara
maka akan menuju keangkasa dan bereaksi dengan ozon (rumus kimianya O3)
karena atom Cl tadi yang menyebabkan bereaksi dengan ozon, sehingga ozon yang
mestinya untuk menghalangi panas matahari akan berkurang sehingga panas
matahari masuk kebumi terlalu banyak.. Sebenarnya ozon selalu terbentuk sewaktu
terjadi halilintar (bledek dalam bahasa jawa) sehingga secara alami ozon akan
terbentuk lagi, hanya karena perusakan ozon oleh CFC semakin lama semakin hebat
maka pembentukan ozon oleh halilintar tidak bisa mengimbangi penggunaan freon
oleh manusia.
Freon sudah diaplikasikan di Indonesia selama lebih
dari 70 tahun. Yang ternyata kemudian ditemukan bahwa dari ketiga jenis gas ini
yaitu Chloro Fluoro Carbon, dikenal dengan CFC, Hydro Chloro Fluoro
Carbon, dikenal dengan HCFC, Hydro Fluoro Carbon, dikenal dengan HFC mempunyai
kelemahan, baik secara teknik, lingkungan dan ekonomi, dan yang paling penting
dari semua itu, refrigeran sintetic sangat membahayakan mahluk hidup baik dalam
jangka panjang maupun jangka pendek. Pemerintah Indonesia telah melarang
dan membatasi penggunaan ketiga jenis refrigeran ini, yang, yang secara praktek
dimulai dari tahun 2007. Akibat adanya peraturan baru ini, maka harus ada
alternatif pengganti refrigeran yang ramah lingkungan, maka dibuatlah
refrigeran alami yang ramah lingkungan, yaitu Hydrocarbon Refrigerant.
Hydrocarbon Refrigerant dibuat untuk menggantikan
refrigeran-refrigeran lain yang sangat merusak lingkungan.
·
HC-12® - diproduksi sebagai pengganti refrigerant CFC
R12 yang merusak ozon dan refrigeran HFC R134a yang
meagakibatkan pemanasan global.
·
MC-134® - diproduksi sebagai penganti bahan pendingin HFC R134a
yang masih menimbulkan Pemanasan Global
·
HC-22® - diproduksi sebagai pengganti refrigerant HCFC
R22 yang merusak ozon.
·
HC-600® - diproduksi sebagai pengganti refrigerant CFC
R600yang merusak ozon.
MENGAPA HARUS
HYDROCARBON REFRIGERANT
Harga
energi yang berasal dari BBM dan Listrik, akan terus meningkat sejalan dengan
semakin langkanya sumber energi yang berasal dari minyak bumi (tak terbarukan). Selain
mengupayakan mencari sumber energi baru (diversifikasi) maka sumber energi yang
ada perlu dihemat melalui program penghematan energi (konservasi energi).
Perubahan
iklim global yang berdampak pada tatanan kehidupan dipermukaan bumi yang
dipengaruhi oleh perubahan struktur lapisan ozon & efek rumah kaca di
atmosfir yang disebabkan oleh bahan-bahan yang dilepas dari bumi.
Kepedulian Lingkungan
& Energi telah menjadi perhatian global dalam perumusan berbagai kebijakan
pembangunan di setiap Negara, termasuk di Indonesia.
Dan
salah satu bahan-bahan yang meyebababkan hal tersebut adalah terlalu banyaknya
penggunaan meningkatnya syntetic refrigerant atau bahan pendingin buatan, yaitu
bahan pendingin/refrigerant yang mengandung H (Hidro), C (Chloro), F (Fluoro)
dan C (Carbon) atau lebih dikenal dengan HCFC dan CFC dan di Indonesia lebih
dikenal dengan istilah Freon (R-12, R22, R134a).
Bahan Pendingin yang
mengandung Fluor (Freon)
1. R-12, CFC (Chloro
Fluoro Carbon)
·
Refrigerator (Kulkas)
·
Water Dispenser
·
AC Mobil
2. R-22, HCFC
(Hidro Chloro Fluoro Carbon)
·
AC Ruangan/Gedung (AC Split, AC Window)
·
AC Sentral/Chiller
3.R-134a, HFC (Hidro Fluoro Carbon)
·
Refrigerator (Kulkas)
· Water Dispenser
·
AC Mobil
· AC Central/Chiller
Kelemahan bahan
Pendingin Sintetis (CFC, HFC, HCFC)
1. CFC – R12 dan HCFC
– R22
·
Merusak Lapisan Ozon
·
Menimbulkan Pemanasan Global
·
Beracun
2. HFC – R134a
·
Menimbulkan Pemanasan Global
·
Beracun
Apa yang Dilakukan Untuk Mengurangi
Pemanasan Global dan Efek Rumah Kaca
- Tidak menggunakan bahan pendingin sintetis pada
peralatan pendingin (AC, Kulkas, dll) di rumah tangga.
- Menggunakan bahan pendingin alternative pengganti
yang ramah lingkungan, dan di pasaran sudah tersedia bhan pendingin
hydrocarbon, baik produk dalam negeri (Pertamina) ataupun import.
A. PERKEMBANGAN
KEBIJAKAN PEMERINTAH
1. Di Bidang Energi
·
Inpres No. 10 / 2005 tentang penghematan energi
· Peraturan Menteri ESDM No. 031 / 2005 tentang tata cara pelaksanaan
penghematan energi.
2. Penghapusan Bahan Perusak Ozon (BPO) & Gas Rumah Kaca (GRK)
·
Keppres RI No. 23 / 1992 (mengenai perlindungan lapisan ozon)
·
UU No. 17 /
2004 (mengenai Pemanasan Global)
3. Pengutamaan penggunaan produk
dalam negeri
· Nota Nesepakatan
antara Menteri Perindustrian & Menteri Negara BUMN No. 581/MBU/2005
·
Surat edaran
Meneg BUMN kepada Direksi BUMN hal penggunaan produk lokal
B. DIBIDANG ENERGI
· Inpres No. 10 / 10
Juli 2005 & Inpres No. 02 Tahun 2008,Tentang
Penghematan Energi
· Penghematan pendingin
ruangan (AC) di gedung perkantoran dan/atau bangunan yang dikelola pemerintah,
pemerintah daerah, BUMN dan BUMD,
·
Peraturan Menteri ESDM No. 0031/ 22 Juli 2005 → Tentang Tata Cara Penghematan Energi yang terkait dengan AC a.l :
·
Pengaturan setting temperatur AC dan waktu pengoperasian
·
Penggunaan
produk dan teknologi hemat energi
·
Peraturan pemerintah No. 36 tahun 2005, tentang pengaturan
pelaksanaan UU No. 28 tahun 2002, tentang “Bangunan Gedung”, tgl 10 September
2005.
C. DIBIDANG LINGKUNGAN HIDUP
· Keputusan
Presiden RI No. 23 tahun 1992, ditindaklanjuti dengan
· SK Memperindag RI No.
110/MPP/Kep/1/1998
· SK
Memperindag RI No. 111/MPP/Kep/1/1998, tentang Batas penggunaan
CFC/Freon : 2007
· UU RI No. 17 / 2004, tentang
perubahan iklim termasuk pembatasan Emisi gas rumah kaca.
·
Peraturan Presiden RI No. 33 tahun 2005, Beijing Amandment,
pengendalian produksi dan perdagangan HCFC
D. DIBIDANG
PENGUTAMAAN PRODUK DALAM NEGERI
·
Surat Edaran
Menteri Negara BUMN kepada Direksi BUMN No. SE-02/BBU/2006 tgl 23 Januari 2006, Perusahaan
BUMN & Anak perusahaan dilingkungan BUMN mengutamakan produk dalam negeri
·
Nota kesepakatan
antara Menteri Perindustrian dan Menteri Negara BUMN No. 522/M-IND/12/2005 dan
No. 581/MBU/2005 tanggal 28 Desember 2005, Pengutamaan
penggunaan produk dalam negeri
SEKILAS TENTANG FREON
Pendingin (Freon)
Siklus Pendingin (freon) kompresi
mengambil keuntungan dari kenyataan bahwa fluida yang bertekanan tinggi pada
suhu tertentu cenderung menjadi lebih dingin jika dibiarkan mengembang. Jika
perubahan tekanan cukup tinggi, maka gas yang ditekan akan menjadi lebih panas
daripada sumber dingin diluar (contoh udara diluar) dan gas yang mengembang
akan menjadi lebih dingin daripada suhu dingin yang dikehendaki. Dalam kasus
ini, fluida digunakan untuk mendinginkan lingkungan bersuhu rendah dan membuang
panas ke lingkungan yang bersuhu tinggi.
Siklus pendingin kompresi
uap memiliki dua keuntungan. Pertama, sejumlah besar energi panas diperlukan
untuk merubah cairan menjadi uap, dan oleh karena itu banyak panas yang dapat
dibuang dari ruang yang disejukkan. Kedua, sifat-sifat isothermal penguapan
membolehkan pengambilan panas tanpa menaikan suhu fluida kerja ke suhu
berapapun didinginkan. Hal ini berarti bahwa laju perpindahan panas menjadi
tinggi, sebab semakin dekat suhu fluida kerja mendekati suhu sekitarnya akan semakin
rendah laju perpindahan panasnya.
·
Cairan Pendingin (freon) dalam evaporator menyerap
panas dari sekitarnya, biasanya udara, air atau cairan proses lain. Selama
proses ini cairan merubah bentuknya dari cair menjadi gas, dan pada keluaran evaporator gas
ini diberi pemanasan berlebih/ superheated gas.
·
Uap yang diberi panas
berlebih masuk menuju kompresor dimana tekanannya dinaikkan. Suhu
juga akan meningkat, sebab bagian energi yang menuju proses kompresi
dipindahkan ke refrigeran.
·
Superheated gas bertekanan
tinggi lewat dari kompresor menuju kondenser. Bagian awal proses refrigerasi
(3-3a) menurunkan panas superheated gas sebelum gas ini
dikembalikan menjadi bentuk cairan (3a-3b). Refrigerasi untuk proses ini
biasanya dicapai dengan menggunakan udara atau air. Penurunan suhu lebih lanjut
terjadi pada pekerjaan pipa dan penerima cairan (3b – 4), sehingga cairan
refrigeran didinginkan ke tingkat lebih rendah ketika cairan ini menuju alat
ekspansi.
·
Cairan yang sudah
didinginkan dan bertekanan tinggi melintas melalui peralatan ekspansi, yang
mana akan mengurangi tekanan dan mengendalikan aliran menuju
Kondenser harus mampu
membuang panas gabungan yang masukevaporator dan kondenser. Dengan
kata lain: (1 – 2) + (2 – 3) harus sama dengan (3 – 4). Melalui alat ekspansi
tidak terdapat panas yang hilang maupun yang diperoleh.
Sifat –
sifat Pendingin (freon)
Sifat –
sifat Pendingin (freon) yang harus dipenuhi untuk kebutuhan
mesin pendingin adalah :
·
Tekanan penguapan
harus cukup tinggi. Sebaiknya pendingin memiliki temperatur pada
tekanan yang lebih tinggi, sehingga dapat dihindari kemungkinan terjadinya
vakum pada evaporator dan turunnya efisiensi volumetrik karena naiknya
perbandingan kompresi.
·
Tekanan pengembunan
yang tidak terlampau tinggi. Apabila tekanan pengembunannya terlalu rendah,
maka perbandingan kompresinya menjadi lebih rendah, sehingga penurunan prestasi
kondensor dapat dihindarkan, selain itu dengan tekanan kerja yang lebih rendah,
mesin dapat bekerja lebih aman karena kemungkinan terjadinya kebocoran,
kerusakan, ledakan dan sebagainya menjadi lebih kecil.
·
Kalor laten penguapan
harus tinggi. Refrigeran yang mempunyai kalor laten penguapan yang tinggi lebih
menguntungkan karena untuk kapasitas pendingin yang sama, jumlah
refrigeran yang bersirkulasi menjadi lebih kecil.
·
Volume spesifik (
terutama dalam fasa gas ) yang cukup kecil. Refrigeran dengan kalor laten
penguapan yang besar dan volume spesifik gas yang kecil ( berat jenis yang
besar ) akan memungkinkan penggunaan kompresor dengan volume langkah torak yang
lebih kecil. Dengan demikian untuk kapasitas pendingin yang sama
ukuran unit refrigerasi yang bersangkutan menjadi lebih kecil. Namun, untuk
unit pendingin air sentrifugal yang kecil lebih dikehendaki refrigeran dengan
volume spesifik yang agak besar. Hal tersebut diperlukan untuk menaikkan jumlah
gas yang bersirkulasi, sehingga dapat mencegah menurunnya efisiensi kompresor
sentrifugal.
·
Koefisien prestasi
harus tinggi. Dari segi karakteristik thermodinamika dari pendingin,
koefisien prestasi merupakan parameter yang terpenting untuk menentukan biaya
operasi.
·
Konduktivitas termal
yang tinggi. Konduktivitas termal sangat penting untuk menentukan karakteristik
perpindahan kalor.
· Viskositas yang
rendah dalam fasa cair maupun fasa gas. Dengan turunnya tahanan aliran
refrigeran dalam pipa, kerugian tekanannya akan berkurang.
·
Konstanta dielektrika
dari refrigeran yang kecil, tahanan listrik yang besar, serta tidak menyebabkan
korosi pada material isolator listrik. Sifat-sifat tersebut dibawah ini sangat
penting, terutama untuk refrigeran yang akan dipergunakan pada kompresor hermetik.
·
Pendingin (freon) hendaknya
stabil dan tidak bereaksi dengan material yang dipakai, jadi juga tidak
menyebabkan korosi.
·
Pendingin (freon)
tidak boleh beracun dan berbau merangsang.
·
Pendingin (freon) tidak
boleh mudah terbakar dan mudah meledak.
Jenis-jenis Pendingin (freon) yang
digunakan dalam sistim kompresi uap
Terdapat
berbagai jenis refrigeran yang digunakan dalam sistim kompresi uap. Suhu
refrigerasi yang dibutuhkan sangat menentukan dalam pemilihan fluida.
Refrigeran yang umum digunakan adalah yang termasuk kedalam keluarga chlorinated
fluorocarbons (CFCs, disebut juga Freons): R-11, R-12,
R-21, R-22 dan R-502.
Pemilihan
refrigeran dan suhu pendingin dan beban yang diperlukan menentukan pemilihan
kompresor, juga perancangan kondenser,evaporator, dan alat pembantu
lainnya. Faktor tambahan seperti kemudahan dalam perawatan, persyaratan fisik
ruang dan ketersediaan utilitas untuk peralatan pembantu (air, daya, dll.) juga
mempengaruhi pemilihan komponen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar