Kamis, 08 Oktober 2015

CARA MENGHEMAT LISTRIK

1. Bangunan : 
     Dalam merencanakan rumah dan tata ruang sebaiknya memperhatikan sbb :
Menghindari bentuk bangunan yang berpetak-petak, minim jendela, plafon terlalu rendah dan tidak mempunyai ruang terbuka dapat menyebabkan kurang sirkulasi udara dan cahaya, sehingga membutuhkan listrik untuk penerangan walaupun di siang hari. Buatlah jendela dengan ukuran yang cukup besar dan luas agar membuat penetrasi cahaya matahari dan sirkulasi udara lebih baik, sehingga tidak membutuhkan fan atau AC.
Memilih warna dinding yang terang sehingga akan memantulkan cahaya lebih baik. Warna gelap akan lebih menyerap cahaya dan membutuhkan lampu dengan watt yang besar dibandingkan warna cerah, menggunakan lampu hemat energi karena pemakaiannya lebih hemat 80 % dibanding lampu pijar biasa.
Menggunakan bak penampung air, dari pada mengunakan pompa air tanpa reservoir yang harus on-off setiap kita pergunakan. Memasang beberapa genting kaca pada plafon yang di expose pasti akan mengurangi konsumsi listrik karena tidak memerlukan lampu pada siang hari.
Menata kembali kebutuhan penerangan setiap ruangan agar tidak terlalu berlebihan.

2. Lampu dan Penggunaannya :
Gunakan lampu hemat energi untuk kerja yang tinggi namun konsumsi listriknya rendah. Hindari penggunaan lampu TL dengan ballast kawat. Bersihkan armature lampu dan kaca penyebar sinar. Pakailah lampu spot di ruang kerja untuk efisiensi lampu penerangan. Lampu halaman sebaiknya diarahkan hanya untuk fungsi pengamanan. Manfaatkan cahaya alami sebaik-baiknya untuk pencahayaan di siang hari. Mengatur perabot rumah tangga sehingga tidak menghalangi penyebaran cahaya alami maupun lampu. Mengurangi penerangan listrik yang berlebihan sampai batas yang wajar. Selalu memadamkan lampu listrik jika tidak dipakai.
Gunakan saklar setiap titk lampu untuk memudahkan pengaturan penyalaan lampu halaman, taman, koridor, sudut dan tempat lain. Jika perlu dapat digunakan sensor otomatis. Penggunaan lampu sesuaikan dengan luas dan fungsi ruangan.
Kaca jendela, genting kaca dan sejenisnya dibersihkan secara berkala sehingga dapat meneruskan cahaya lebih banyak. Nyalakan seperlunya dan matikan selebihnya.

3. Sistim Pendingin Ruangan :
Pada kantor yang jam kerjanya dapat diatur disiplin masuk dan pulang secara bersamaan, penggunaan AC sentral lebih dianjurkan.
AC sebaiknya diservice paling tidak sekali 3 bulan.
Setting temperatur disarankan cukup pada 25 derajat Celcius.
Penggunaan kapasitas pendingin yang sesuai dengan luas ruangan.
Gunakan sistim pendingin yang efisien dan hemat energi.
Jika ruangan kosong dalam waktu yang cukup lama, matikan sistim pendingin.
Gunakan timer agar sistim pendingin hanya beroperasi saat dibutuhkan.
Bagi ruangan yang menggunakan AC di siang hari, gunakan tabir seperti gorden, krey, awning dan kaca film pada bagian ruangan yang terkena sinar matahari langsung. Usahakan agar pintu dan jendela selalu tertutup agar pertukaran udara dengan luar ruangan minimal. Pertimbangkan hanya menggunakan fan jika suhu udara di luar cukup dingin. Gunakan Ac dengan temperatur pendinginan yang dikontrol dengan thermostat. Pemasangan fan pada posisi high hanya bila diperlukan sirkulasi udara lebih banyak. Hindari menempatkan sesuatu yang menghalangi sirkulasi udara dari blower AC.
4. Lemari Es :
Pastikan pintu lemari es selalu tertutup rapat.
Isi lemari es sesuai kapasitas. Jangan berlebihan sehingga sirkulasi udara dalam lemari es terganggu. Hindari menyimpan makanan dan minuman yang masih panas ke dalam lemari es. Jauhkan lemari es dari sumber panas dan sinar matahari langsung. Tempatkan punggung lemari es minimal 15 cm dari tembok sehingga sirkulasi udara sekitar kondensor tidak terhalang. Pilih lemari es yang efisien dan hemat energi. Lakukan pemeliharaan secara berkala.
5. Seterika Listrik :
Mengatur penggunaan tingkat panas sesuai dengan bahan yang akan diseterika.
Pekerjaan menyeterika dilakukan sekaligus, bukan hanya satu atau dua potong saja.
Bila akan ditinggal cukup lama, matikan seterika.
6. Peralatan Listrik Lain :
Pastikan peralatan dalam keadaan mati jika tidak digunakan.
Menggunakan pengatur waktu sehingga peralatan listrik off atau masuk ke saving mode jika tidak diperlukan. Pilih peralatan yang hemat listrik.
Menanak nasi dengan rice cooker, sebaiknya gunakan air panas atau hangat, misalnya air thermos.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar