1. Bangunan :
Dalam merencanakan rumah dan tata ruang sebaiknya memperhatikan sbb :
Dalam merencanakan rumah dan tata ruang sebaiknya memperhatikan sbb :
Menghindari bentuk bangunan yang berpetak-petak, minim
jendela, plafon terlalu rendah dan tidak mempunyai ruang terbuka dapat
menyebabkan kurang sirkulasi udara dan cahaya, sehingga membutuhkan listrik
untuk penerangan walaupun di siang hari. Buatlah jendela dengan ukuran
yang cukup besar dan luas agar membuat penetrasi cahaya matahari dan sirkulasi
udara lebih baik, sehingga tidak membutuhkan fan atau AC.
Memilih warna dinding yang terang sehingga akan
memantulkan cahaya lebih baik. Warna gelap akan lebih menyerap cahaya dan
membutuhkan lampu dengan watt yang besar dibandingkan warna cerah, menggunakan
lampu hemat energi karena pemakaiannya lebih hemat 80 % dibanding lampu pijar biasa.
Menggunakan bak penampung air, dari pada mengunakan
pompa air tanpa reservoir yang harus on-off setiap kita pergunakan. Memasang
beberapa genting kaca pada plafon yang di expose pasti akan mengurangi konsumsi
listrik karena tidak memerlukan lampu pada siang hari.
Menata kembali kebutuhan penerangan setiap ruangan
agar tidak terlalu berlebihan.
2. Lampu dan Penggunaannya :
Gunakan lampu hemat energi untuk kerja yang tinggi
namun konsumsi listriknya rendah. Hindari penggunaan lampu TL dengan ballast
kawat. Bersihkan armature lampu dan kaca penyebar sinar. Pakailah lampu spot di
ruang kerja untuk efisiensi lampu penerangan. Lampu halaman sebaiknya diarahkan
hanya untuk fungsi pengamanan. Manfaatkan cahaya alami sebaik-baiknya untuk
pencahayaan di siang hari. Mengatur perabot rumah tangga sehingga tidak
menghalangi penyebaran cahaya alami maupun lampu. Mengurangi penerangan listrik
yang berlebihan sampai batas yang wajar. Selalu memadamkan lampu listrik jika
tidak dipakai.
Gunakan saklar setiap titk lampu untuk memudahkan
pengaturan penyalaan lampu halaman, taman, koridor, sudut dan tempat lain. Jika
perlu dapat digunakan sensor otomatis. Penggunaan lampu sesuaikan dengan luas
dan fungsi ruangan.
Kaca jendela, genting kaca dan sejenisnya dibersihkan
secara berkala sehingga dapat meneruskan cahaya lebih banyak. Nyalakan
seperlunya dan matikan selebihnya.
3. Sistim Pendingin Ruangan :
Pada kantor yang jam kerjanya dapat diatur disiplin
masuk dan pulang secara bersamaan, penggunaan AC sentral lebih dianjurkan.
AC sebaiknya diservice paling tidak sekali 3 bulan.
Setting temperatur disarankan cukup pada 25 derajat
Celcius.
Penggunaan kapasitas pendingin yang sesuai dengan luas
ruangan.
Gunakan sistim pendingin yang efisien dan hemat
energi.
Jika ruangan kosong dalam waktu yang cukup lama,
matikan sistim pendingin.
Gunakan timer agar sistim pendingin hanya beroperasi
saat dibutuhkan.
Bagi ruangan yang menggunakan AC di siang hari,
gunakan tabir seperti gorden, krey, awning dan kaca film pada bagian ruangan
yang terkena sinar matahari langsung. Usahakan agar pintu dan jendela selalu
tertutup agar pertukaran udara dengan luar ruangan minimal. Pertimbangkan hanya
menggunakan fan jika suhu udara di luar cukup dingin. Gunakan Ac dengan temperatur
pendinginan yang dikontrol dengan thermostat. Pemasangan fan pada posisi high
hanya bila diperlukan sirkulasi udara lebih banyak. Hindari menempatkan sesuatu
yang menghalangi sirkulasi udara dari blower AC.
4. Lemari Es :
Pastikan pintu lemari es selalu tertutup rapat.
Isi lemari es sesuai kapasitas. Jangan berlebihan
sehingga sirkulasi udara dalam lemari es terganggu. Hindari menyimpan makanan
dan minuman yang masih panas ke dalam lemari es. Jauhkan lemari es dari sumber
panas dan sinar matahari langsung. Tempatkan punggung lemari es minimal 15 cm
dari tembok sehingga sirkulasi udara sekitar kondensor tidak terhalang. Pilih
lemari es yang efisien dan hemat energi. Lakukan pemeliharaan secara berkala.
5. Seterika Listrik :
Mengatur penggunaan tingkat panas sesuai dengan bahan
yang akan diseterika.
Pekerjaan menyeterika dilakukan sekaligus, bukan hanya
satu atau dua potong saja.
Bila akan ditinggal cukup lama, matikan seterika.
6. Peralatan Listrik Lain :
Pastikan peralatan dalam keadaan mati jika tidak
digunakan.
Menggunakan pengatur waktu sehingga peralatan listrik
off atau masuk ke saving mode jika tidak diperlukan. Pilih peralatan yang hemat
listrik.
Menanak nasi dengan rice cooker, sebaiknya gunakan air
panas atau hangat, misalnya air thermos.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar