Disconnecting switch adalah saklar
pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada saat arus beban yang melewatinya
masih ada.Biasanya disconnecting switch dipasang untuk mengisolasi
peralatan–peralatan yang mungkin tersupply daya besar. Disconnecting switch
biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keamanan para pekerja,
dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus beban
yang mengalir maka visual sign akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman
dan sebaliknya. Disconnecting switch harus benar – benar tertutup untuk
mencegah kemungkinan munculnya bunga api antara pisau penghubung dengan klip
penjepitnya, yang jika terjadi hal – hal tesebut akan membahayakan operator.
- Disconnecting switch, air break switch, and oil switches biasanya digunakan bersama – sama, biasanya tuasnya dioperasiakan bersama sama.
- Disconnecting switch juga digunakan untuk mengisolasi peralatan seperti terminal (buses) atau peralatan listrik yang lain, juga untuk memisahkan kelompok-kelompok feeder dengan tujuan maintenance atau pengetesan.
- Untuk perbaikan DS dilakukan pengetesan fisik dari kerusakan,membersihkan kontak kontaknya, juga memberikan pelumas pada as dari lengan (pisau) pengubungnya.
- Pada maintenance peralatan–peralatan pada gardu induk biasanya antara beban dan sumber daya dari gardu induk diputus oleh Disconnecting switch. Hal ini untuk menjaga keamanan dari para pekerja yang melaksanakan perbaikan atau perawatan, karena difungsikan untuk memisahkan bagian yang bertegangan dan tidak maka DS ini pada sisi yang tidak bertegangan dipasang grounding yang berguna untuk membuang sisa energi (kapasitansi) yang tersimpan pada konduktor, system grounding dan close dari DS ini saling interlocking. Hal ini untuk menghindari short circuit.
- Selain itu DS tidak didiesain sebagai pemutus tegangan seperti CB-CB yang terdapat pada panel atau gardu induk, oleh karena itu DS harus dilengkapi dengan pemutus beban, kerja dari DS pun harus setelah CB benar –benar open atau tidak ada daya yang mengalir ke DS, atau dapat dikatakan kerja dari DS dan CB adalah interlocking juga. Pemisah atau DS digunakan untuk menjamin keamanan para pekerja pada saat melakukan pekerjaan yang menyangkut tegangan listrik, dan juga memberikan efisiensi karena harganya yang lebih murah dibandingkan harga CB.
Ujung
dari saluran adalah Sakelar yang menghubungkan Saluran dengan bagian Instalasi
yang lain. Sakelar dapat dibuka dan ditutup sesuai keperluan operasi.
Pada Jaringan Tegangan Rendah bisa
dipakai Sakelar udara biasa. Tetapi untuk memutus rangkaian listrik dengan
tegangan diatas 1000 Volt, timbul kesulitan jika memakai sakelar udara. Oleh
karenanya Sakelar Tegangan Tinggi (diatas 100 Volt) memerlukan teknik khusus
dalam memutus rangkaian listrik. Kemampuan memutus arus listrikdengan jumlah
arus listrik dengan jumlah Ampere tertentu pada tegangan operasi tertentu
merupakan salah satu spesifikasi teknik yang harus dipenuhi sebuah Sakelar.
Mengacu kepada ini, dalam instalasi tegangan tinggi ada tiga macam Sakelar,
yaitu :
a. Pemutus Tenaga (PMT)
Pemutus Tenaga adalah Sakelar yang mampu memutus arus gangguan hubung
singkat yang terjadi. Pemutus tenaga dihubungkan pada relay pengaman yang akan
memberikan perintah membuka rangkaian listrik apabila terjadi gangguan hubung
singkat.
b. Pemutus Beban (PMB)
Pemutus Beban adalah sakelar yang hanya
mampu memutus arus beban. Operasinya dilakukan secara manual, diperlukan untuk
manuver operasi.
c. Pemisah (PMS)
Pemisah adalah sakelar yang hanya boleh
dioperasikan tanpa ada arus. Pemisah harus secara visuil terlihat apakah
pisau-pisaunya membuka atau menutup.
PMS
(Pemisah) dipasang didepan dan dibelakang PMT (Pemutus Tenaga).
Setelah PMT dibuka, tidak ada arus lagi,
baru PMS boleh dibuka. Jangan sekali-kali membuka PMS yang masih berarus yaitu
sebelum PMT dibuka, karena hal ini akan menimbulkan ledakan dan menimbulkan
kecelakaan terhadap mereka yang ada didekat PMS tersebut. Apabila instalasi
akan disentuh, maka PMS yang bersangkutan dengan instalasi tersebut harus
dibuka setelah terlebih dahulu PMT-nya dibuka. PMS perlu dibuka untik bisa
dilihat bahwa instalasi yang akan disentuh telah bebas tegangan.
Instalasi mempunyai PMS untuk mentanahkan instalasi. Sebelum disentuh
PMS tanah harus dimasukkan agar potensial yang akan disentuh sama potensial
tanah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar