Berikut
ini akan dibahas tentang relay-relay pengaman yang biasanya digunakan pada
transformator.
1. Relay Bucholz
Relay
ini digunakan untuk mendeteksi dan mengamankan transformator terhadap gangguan
di dalam transformator yang menimbulkan gas. Gas yang timbul ini diakibatkan
oleh Hubung Singkat pada kumparan, busur listrik antar laminasi dan busur listrik
akibat kontak yang kurang baik.
Relay
Bucholz dipasang di antara tangki transformator dan konservator. Relay ini
memberikan indikasi alarm kalau terjadi gangguan didalam transformator yang
relatif kecil dan akan memberikan sinyal triping kalau gangguan yang terjadi di
dalam transformator serius (cukup membahayakan). Relay ini biasanya digunakan
pada transformator yang mempunyai rating kapasitas 750 KVA.
2. Relay Suhu
Relay
ini digunakan untuk mengamankan transformator dari kerusakan akibat adanya suhu
yang berlebihan. Ada 2 macam relay suhu pada transformator, yaitu :
a. Relay Suhu Minyak
Relay
ini dilengkapi dengan sensor yang dipasang pada minyak isolasi transformator.
Pada saat transformator bekerja memindahkan daya dari sisi primer ke sisi sekunder,
maka akan timbul panas pada minyak isolasi, akibat rugi daya maupun adanya
gangguan pada transformator.
b. Relay Suhu Kumparan
Relay
ini hampir sama dengan relay suhu minyak. Perbedaannya terletak pada sensornya.
Sensor relay suhu kumparan berupa elemen pemanas yang dialiri arus dari
transformator arus yang dipasang pada kumparan-kumparan transformator.
3. Relay Hubung Tanah (Earth faulth)
Relay
hubung tanah berfungsi untuk mengamankan transformator dari kerusakan akibat
gangguan tanah (Earth faulth). Relay ini dilengkapi dengan transformator arus,
kumparan kerja relay dan kumparan triping. Pada kondisi normal, dimana tidak
ada gangguan yang terjadi pada transformator, jumlah arus ketiga fase sama
dengan nol sehingga jumah fluks pada inti transformator sama dengan nol.
Apabila terjadi gangguan tanah, maka jumlah fluks pada inti transformator tidak
lagi nol.
4. Relay Beban Lebih (Over Load)
Relay
ini berfungsi untuk mengamankan transformator dari kerusakan akibat adanya
beban (arus) yang melebihi harga tertentu. Beban lebih kalau dibiarkan terlalu
lama akan menyebabkan panas pada kumparan transformator sehingga bisa terjadi
kerusakan isolasi pada kumparan transformator. Sensor relay ini pada umumnya
berupa bimetal yang mendapat sinyal atau arus masukan dari transformator arus.
Sinyal arus masukan diubah ke panas untuk mengerakkan elemen bimetal (termis).
5. Relay Differensial
Pemakaian
relay differensial sebagai pengaman transformator diharapakan mampu mendeteksi
gangguan-gangguan internal transformator. Gangguan-gangguan tersebut, antara
lain hubung singkat di dalam kumparan dan hubung singkat antara fase kumparan.
Prinsip kerja relay differensial pada transformator berdasarkan sirkulasi arus
masukan atau perbandingan besarnya arus sisi primer dengan arus sisi sekunder.
6. Relay Tekanan Lebih
Relay
tekanan lebih digunakan sebagai pengaman transformator untuk mendeteksi adanya
tekanan-tekanan yang berlebihan akibat gangguan di dalam transformator. Relay
ini merupakan relay mekanik yang menggunakan sejenis membran atau pelat yang
akan pecah oleh karena tekanan atau desakan jarum pemecah (breaking needle)
akibat gangguan dalam transformator.
7. Pengaman Tangki Tanah
Tangki
transformator terbuat dari bahan logam yang merupakan suatu media penghantar
listrik yang baik. Meskipun jarang terjadi pada transformator, ada kemungkinan
terjadi hubung singkat antara kumparan fase dengan tangki transformator.
Pengaman tangki transformator biasanya menggunakan relay arus lebih dengan
karakteristik waktu kerja seketika (instantaneous).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar