1.1 Definisi Gardu Distribusi
Gardu distribusi merupakan
salah satu komponen dari suatu system distribusi yang berfungsi untuk
menghubungkan jaringan ke konsumen atau untuk membagikan / mendistribusikan
tenaga listrik pada beban/konsumen baik konsumen tegangan menengah maupun
konsumen tegangan rendah.
Transformator distribusi
digunakan untuk menurunkan tegangan listrik dari jaringan distribusi tegangan
tinggi menjadi tegangan terpakai pada jaringan distribusi tegangan rendah (step
down transformator); misalkan tegangan 20 KV menjadi tegangan 380 volt atau 220
volt. Sedang transformator yang digunakan untuk menaikan tegangan listrik (step
up transformator), hanya digunakan pada pusat pembangkit tenaga listrik agar
tegangan yang didistribusikan pada suatu jaringan panjang (long line) tidak
mengalami penurunan tegangan (voltage drop) yang berarti; yaitu tidak melebihi
ketentuan voltage drop yang diperkenankan 5% dari tegangan semula.
Jenis transformator yang
digunakan adalah transformator satu phasa dan transformator tiga phase.
Adakalanya untuk melayani beban tiga phase dipakai tiga buah transformator satu
phase dengan hubungan bintang (star conection) Ү
atau hubungan delta (delta conection) Δ.
Sebagian
besar pada jaringan distribusi tegangan tinggi (primer sekarang ini dipakai
transformator tiga phase untuk jenis out door. Yaitu jenis transformator yang
diletakkan diatas tiang dengan ukuran lebih kecil dibandingkan dengan jenis in
door, yaitu jenis yang diletakkan didalam rumah gardu. Fungsi Gardu Distribusi
Adalah Sebagai Berikut :
1. Menyalurkan/ meneruskan
tenaga listrik tegangan menengah ke konsumen tegangan rendah.
2. Menurunkan tegangan
menengah menjadi tegangan rendah selanjutnya disalurkan kekonsumen tegangan
rendah.
3. Menyalurkan/ meneruskan
tenaga listrik tegangan menengah ke gardu distribusi lainnya dan ke gardu
hubung.
1.2 Macam-Macam Gardu Distribusi
Gardu
distribusi dapat dibedakan dari beberapa hal yang diantaranya :
a.
Gardu Tembok (Gardu Beton)
Gardu
tembok adalah gardu trafo /hubung yang secara keseluruhan konstruksinya
tersebut dari tembok/beton. Gardu Beton/ Tembok Sesuai dengan namanya maka
gardu ini terbuat dari beton. Type dari bagunan ini bermacam-macam sesuai
dengan lokasi dan kebutuhan Kapasitas transformator yang dipasang pada gardu
ini dapat lebih besar dibandingkan dengan gardu-gardu sebelumnnya yang sudah
dijelaskan. Jumlah Trafo yang dapat ditampung dalam gardu ini dapat lebih dari
1 buah, dimana hal ini bargantungdari kebutuhan dan lokasi yang ada.
b. Gardu
Kios (Gardu Besi)
Gardu
kios adalah gardu yang bangunan keseluruhannya terbuat dari plat besi dengan
konstruksi seperti kios. Gardu Distribusi yang pembangunannya bisanya bersifat
untuk sementara saja selama ada rehabilitasi gardu. Bangunannya terdiri dari
rangka besi dan dindingnya dari Seng serta lantainya biasanya terbuat dari kayu
atau beton.
Ruangan
pada gardu ini terdiri dari 3 bagian,yaitu :
–
Ruangan Tegangan Menengah
–
Ruang Trafo
–
Ruang Tegangan Rendah
c. Gardu
Portal
Gardu
portal adalah gardu trafo yang secara keseluruhan instalasinya dipasang pada 2
buah tiang atau lebih.
d. Gardu
Kontrol/ Cantol
Gardu
kontrol adalah gardu trafo yang secara keseluruhan instalasinya dipasang pada
satu tiang.
1.3 Transformator Distribusi
Transformator distribusi
digunakan untuk membagi/menyalurkan arus atau energi listrik dengan tegangan
distribusi supaya jumlah energi yang tercecer dan hilang pada saluran tidak
terlalu banyak. Untuk mengurangi panas akibat pembebanan pada transformator,
maka diperlukan pendinginan. Menurut jenis pendinginannya, transformator
distribusi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1.
Transformator konvensional
2.
Transformator lengkap dengan pengaman sendiri
3.
Transformator lengkap dengan pengaman pada sisi sekunder
Transformator konvensional,
peralatan sistem pengamanannya terdapat diluar transformator, sedangkan
transformator dengan pengaman sendiri terdapat di dalam transformator itu
sehingga dikenal juga dengan Transformator Berpengaman Sendiri (BPS). Untuk
maksud penyesuaian dengan tegangan beban, pada belitan sisi tegangan tinggi
sering diberi sadapan (tapping), sehingga dapat dipilih sampai 5% diatas atau
10% dibawah tegangan nominalnya.
1.4 Perlengkapan Penghubung dan Pemisah
Perlengkapan Hubung Bagi (PHB) dan Kendali ialah suatuperlengkapan atau
peralatan listrik yang berfungsi sebagai pengendali,pengubung dan pelindung
serta membagi tenaga listrik dari sumber tenagalistrik seperti; pembangkit,
gardu induk, gardu distribusi dan transformator kesaluran pelayanan atau ke
pelanggan. Jika komponen-komponen dari PHB terlihat dari luar tanpa
perlindungan selungkup tertutup maka PHB itu dari jenis terbuka. Pembuatan
lain adalah PHB tertutup. Menurut ukuran danbentuknya PHB disebut elmari, kotak
atau meja hubung bagi.
1.5 Fungsi PHB-TR
Fungsi atau kegunaan PHB TR
adalah sebagai penghubung dan pembagi atau pendistribusian tenaga listrik dari
output trafo sisi teganganrendah TR ke Rel pembagi dan diteruskan ke Jaringan
Tegangan Rendah(JTR) melalui kabel jurusan (Opstyg Cable) yang diamankan oleh
NH Fuse jurusan masing-masing.Untuk kepentingan efisiensi dan penekanan
susut jaringan (loses) saat ini banyak unit PLN yang mengambil kebijaksanaan
untuk melepasatau tidak memfungsikan rangkaian pengukuran maupun rangkaiankontrolnya,
hal ini dimaksudkan agar tidak banyak energi listrik yang mengalir ke alat ukur
maupun kontrol terbuang untuk keperluan kontrol danpengukuran secara terus
menerus, sedangkan untuk mengetahui besarnyabeban maupun tegangan, dilakukan
pengukuran pada saat di perlukan sajadan bisa menggunakan peralatan ukur
portable seperti AVO atau TangAmpere saja.
1.6 Konstruksi PHB TR
Menurut Konstruksinya PHB
TR dibagi menjadi 2 (dua) macam konstruksi yaitu :
1.
Konstruksi PHB TR 2 Jurusan
2.
Konstruksi PHB TR 4 Jurusan.
Pengoperasian
PHB – TR
Untuk
mengoperasikan PHB TR baru harus mengikuti prosedur yangsudah ditetapkan oleh
manajemen dalam hal ini adalah unit operasiJaringan Tegangan Rendah (JTR) dalam
bentuk Standing OperationProcedure (SOP).Adapun pembuatan SOP bisa mengambil
contoh dari beberapa referensiantara lain:
–
Data Spesifikasi peralatan PHB TR
–
Operation Guidance
–
Kondisi Jaringan
–
Pengalaman (Experience)
–
Dan lain-lain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar