Kamis, 08 Oktober 2015

LISTRIK ALIRAN ATAS

Kegunaan dan sifat khusus Sistem Saluran Kontak Atas
 Overhead Contact System atau Saluran Kontak Atas adalah saluran konduktor listrik untuk mentransmisikan dan  mensuplai daya dari gardu listrik traksi ke motor listrik pada Kereta Rel Listrik melalui Pantograph atau gawai pengumpul arus.
 Saluran Kontak Atas berbeda dengan saluran distribusi listrik umum, karena:
  • Titik beban berpindah-pindah dan beban itu sendiri berfluktuasi dengan tajam karena bekerjanya motor listrik. 
  • Daya disuplai ke kendaraan motor listrik dengan kontak antara gawai pengumpul arus (pantograph) dan konduktor saluran kontak (trolleywire) kontaknya tidak kontinyu.
  • Pada umumnya jalan rel digunakan sebagai saluran balik dari kendaraan motor listrik ke gardu listrik traksi, jadi satu sisi sirkuit ini dibumikan.
 Daya yang harus disuplai ke kendaraan motor listrik dapat dikirimkan dari gardu listrik traksi dalam dua (2)  
    bentuk, yaitu:

  1. Sistem Arus Searah  (DC)
  2. Sistem Arus Bolak-Balik (AC)
 Dibandingkan dengan sistem arus bolak-balik (AC) yang tegangannya relatif tinggi, sistem arus searah 
    (DC)  memiliki keuntungan :

  • Tegangan relatif rendah, sehingga isolasi sirkuit lebih mudah diperoleh.
 Sedangkan kerugiannya sistem arus searah (DC) :
  • Arus traksinya besar, sehingga diperlukan konduktor besar dan berat dengan kontruksi pikul saluran kontaknya menjadi lebih komplek.
  • Pipa/logam dan kabel berperisai pelat baja yang tertanam dalam tanah terkena korosi elektrolitik.
FASILITAS TRAKSI LISTRIK DI JABOTABEK
Fasilitas jalan rel kereta api di Jabotabek area telah dielektrifikasi dengan sebagian elektrifikasi model
lama (Belanda) dan sebagian telah dimodernisasi (Jepang, Perancis dan Jerman).
Standar fasilitas kelistrikan komposisinya adalah sebagai berikut :


 Sistem Gardu Traksi Listrik (Sub-Station System).
 Sistem Saluran Kontak Atas (Overhead Contact System) dan
 Sistem Distribusi Daya (Power Distribution System)

  • Sistem Gardu Traksi Listrik terdiri dari peralatan gardu dengan kapasitasnya, supervisi dan pengendali, koordinasi proteksi dan isolasi.
  • Sistem Saluran Kontak Atas terdiri dari fasilitas supporting, jaringan penyulang, peralatan pembagi dan proteksi petir.
  • Sistem Saluran Distribusi Daya terdiri dari saluran distribusi, peralatan distribusi dan peralatan penerangan.
Sistem Gardu Traksi :
Komposisi Peralatan utama dalam gardu traksi terdiri dari Incoming cubicle/Receiving circuit, Transformator dan Silicon/Thyristor Rectifier, Outgoing cubicle/Feeding circuit.
Sebagian besar konstruksi gardu traksi dari negara Jepang sedangkan yang lainnya dari negara Perancis dan Jerman.
 Di Lintas Tengah (Jakarta kota – Bogor)sebagian besar buatan Jepang dan ada beberapa buatan Jerman.
 Di LintasTimur (Ancol, Jatinegara dan Kranji) buatanJepang.
 Di Lintas Barat (Duri dan Karet I) buatan Jepang.
 Di Lintas Tanggerang (Grogol – Tanggerang) dan di Lintas Serpong (Karet II, Limo – Serpong) buatan Perancis.


Sistem  Listrik Aliran Atas :
Komposisi peralatan utama dalam sistem saluran kontak atas adalah sebagai berikut :
 Feeder System :

  • Feeder wire
  • Feeding branch 
 Overhead Contact System
  • Trolley Wire
  • Messenger wire
  • Steady device
  • Pull off
  • Tensioning device
  • Sectioning device
 Protection Facility
  • Overhead ground wire
  • Lightning Arrester
  • Grounding Equipment
 Supporting Facility
  • Steel Mast, Steel Tube dan Concrete pole
  • V-Truss Beam, Warrent Truss, Cantilever dan Insulator
  • Stay Guy
Sistem Distribusi Daya :
Komposisi jaringan sistem distribusi daya adalah sebagai berikut :
 Saluran distribusi daya pada dasarnya saluran daya yang digunakan khusus untuk beban -beban listrik signalling danbeban listrik fasilitas penerangan di station yard.
 Saluran distribusi daya pada umumnya digunakan saluran kabel udara kecuali tempat khusus.
 Route saluran kabel udara sistem disribusi daya pada umumnya di pasang pada tiang - tiang LAA.
 Siatem Tegangan dan Daya adalah sebagai berikut :

  • Saluran distribusi daya dengan Tegangan Menengah 6000 V AC, 3 Phasa, 3 Kawat, Freq.50Hz.
  • Saluran distribusi daya dengan Tegangan Rendah 380/220 V AC, 3 Phasa, 4 Kawat, Freq.50Hz Atau 220 V AC, 1Phasa, 2 Kawat, Freq.50Hz.
     Transfomator Distribusi Daya 20/6 KV, 200 KVA, 3 phasa
     Transfomator untuk peralatan signalling :

    • 6 KV/380-220 V, 3 phasa, 20, 30, 50 KVA (di dalam signal cabin/signal hut)
    • 6KV/220V, 1 Phasa, 3 KVA. (pada tiang LAA untuk pintu perlintasan)
     Saluran kabel udara distribusi daya digunakan jenis polyethylene Insulated wires (OE Wire) 
        dan jenis XLPE (CV-Cu 3x35 mm2).

          Steel Mast Over Bridge Mangga Dua
     








    1 komentar: