Jumat, 20 Desember 2013

ACUAN PENANGANAN PERMASALAHAN PESERTA DIDIK SMKN 26 JAKARTA

     A.  PENANGANAN PESERTA DIDIK TERLAMBAT
1.      06.30 - 06.40 ( 10 menit setelah bel masuk )
PESERTA DIDIK di catat di buku piket, di perbolehkan masuk.
2.      06.40 – 06.50
PESERTA DIDIK di catat oleh piket atau Pembina dan di berikan pembinaan bhakti kampus di jurusan maupun di lingkungan sekolah.
PESERTA DIDIK masuk jam ke- 3-4.
Catatan :
1.      PESERTA DIDIK yang terlambat lebih dari 3x di berikan pembinaan oleh BK dan diinformasikan ke wali kelas.
2.      PESERTA DIDIK yang menggunakan motor terlambat 5 menit setelah bel masuk di tangani khusus oleh Pembina.
      B. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG MENINGGALKAN KELAS TANPA SEIZIN GURU
1.      PESERTA DIDIK di panggil, di catat di buku kasus, menuliskan kronologis kejadian saat itu.
2.      Diserahkan kembali ke kelas sesuai dengan pelajaran tersebut didampingi oleh Pembina / piket.
     C. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG TIDAK MASUK TANPA KETERANGAN PADA HARPITNAS
1.      PESERTA DIDIK dipanggil, dicatat, menuliskan kronologis kejadian.
2.      Konfirmasi ke orang tua melalui telepon.
3.      Bila mengulang kembali, orang tua dipanggil diselesaikan oleh BK.
Catatan :  
1.      PESERTA DIDIK yang tidak hadir tiga hari berturut-turut tanpa keterangan, ditangani oleh BK.
D. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG TERLAMBAT ATAU TIDAK IKUT UPACARA
1.      PESERTA DIDIK dicatat.
2.      Diberikan pembinaan dengan materi yang ada kaitannya dengan upacara bendera.
3.      Apabila 3x tidak mengikuti atau terlambat mengikuti upacara bendera penanganan lebih lanjut oleh BK.
E. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG MENYALAHGUNAKAN FASILITAS SEKOLAH
1.      PESERTA DIDIK dipanggil, dicatat, menuliskan kronologis kejadian.
2.      Bila terjadi kerusakan, PESERTA DIDIK (kelas) bertanggungjawab untuk mengganti.
3.      Bila dikelas menyalahgunakan laptop, notebook, hp, yang dihubungkan dengan fasilitas sekolah (infocus), maka barang tersebut akan disita dan boleh diambil kembali oleh orang tua dengan membuat surat pernyataan untuk tidak mengulang.
F. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG MAIN BOLA DI DALAM KELAS ATAU TIDAK PADA TEMPATNYA
1.      Dibariskan di lapangan, dibina oleh guru olahraga.
2.      Bila mengulang kembali dibina dan “dilatih” lebih intensif.
G. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG MEMBAWA SENJATA TAJAM
1.      PESERTA DIDIK dicatat dan menuliskan kronologisnya.
2.      Orang tua dipanggil dengan membuat surat pernyataan diatas materai Rp. 6.000.
3.      Surat pernyataan ditandatangani oleh PESERTA DIDIK, orang tua, wali kelas, kajur, wakil kePESERTA DIDIKan.
4.      Penanganan lebih lanjut oleh BK.
H. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG MEROKOK, MINUMAN KERAS DAN NARKOBA DI LINGKUNGAN SEKOLAH
1.      PESERTA DIDIK dipanggil, dicatat, menuliskan kronologisnya.
2.      Orang tua dipanggil.
3.      PESERTA DIDIK membuat pernyataan diatas materai Rp. 6.000.
4.      Penanganan lebih lanjut oleh BK.
5.      Bila mengulang kembali, maka akan diskorsing selama 2 minggu.
I. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG BERKELAHI DI LINGKUNGAN SEKOLAH
1.      Kedua pihak dipanggil secara terpisah, dicatat, menuliskan kronologisnya.
2.      Dilakukan kroscek.
3.      Mencari keterlibatan PESERTA DIDIK lain.
4.      Orang tua dipanggil untuk didamaikan.
5.      Membuat surat pernyataan agar tidak menimbulkan dendam diatas materai Rp. 6000.
6.      Penanganan berikutnya oleh BK.
Catatan :
1.      Bila salah satu atau keduabelah pihak tidak menerima, maka akan diadakan konferensi kasus.
J. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG TERLIBAT TAWURAN
1.      PESERTA DIDIK dipanggil, dicatat, dan menuliskan kronologis kejadian.
2.      Orang tua dipanggil dengan membuat surat pernyataan.
3.      Diadakan pembinaan khusus berupa bhakti kampus setelah pulang sekolah dari pukul 15.00 – 17.00 WIB selama 5 hari.
4.      Bila mengulang kembali, maka akan diskorsing selama 2 minggu.
K. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG MEMBAWA DAN MENGEDARKAN FILM, GAMBAR, MAUPUN BACAAN PORNO
1.      PESERTA DIDIK dipanggil, dicatat, dan menuliskan kronologisnya.
2.      Orang tua dipanggil dengan membuat surat pernyataan diatas materai Rp. 6000.
3.      Film, gambar, maupun bacaan porno disita sebagai barang bukti.
4.      Bila mengulang kembali diskorsing selama 2 minggu.
L. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG BERBUAT ASUSILA DILINGKUNGAN SEKOLAH
1.      PESERTA DIDIK dipanggil, dicatat, dan menuliskan kronologisnya.
2.      Orang tua dipanggil.
3.      Membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan.
4.      Diberikan pembinaan oleh guru agama.
5.      Bila mengulang kembali, maka PESERTA DIDIK akan dikembalikan ke orang tua.
M. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG HAMIL DAN MENGHAMILI DILUAR NIKAH
1.      PESERTA DIDIK dipanggil, dicatat, dan menuliskan kronologisnya.
2.      Orang tua dipanggil untuk diberikan informasi.
3.      Diadakan konferensi kasus.
N. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG MENENTANG PERINTAH GURU, KEPALA SEKOLAH, DAN PETUGAS SEKOLAH YANG LAIN
1.      PESERTA DIDIK dipanggil, dicatat, dan menuliskan kronologisnya.
2.      Orang tua dipanggil dan PESERTA DIDIK membuat surat pernyataan diatas materai.
3.      Pembinaan oleh BK.
M. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG MENCURI DAN MEMINTA DENGAN PAKSA  
     (MEMALAK)
1.      PESERTA DIDIK dipanggil, dicatat, dan menuliskan kronologisnya.
2.      Korban dipanggil dan menuliskan kronologisnya.
3.      Bila ada barang yang diambil harus dikembalikan kepada pemiliknya.
4.      Orang tua dipanggil, untuk diberikan pengarahan dan mendamaikan.
5.      Pelaku membuat surat pernyataan diatas materai.
6.      Pembinaan lebih lanjut dilakukan oleh BK.
N. PENANGANAN TERHADAP PESERTA DIDIK YANG KEHILANGAN BARANG
1.      PESERTA DIDIK menuliskan kronologisnya.
2.      Pembina bekerjasama dengan kajur dan pihak keamanan sekolah.
3.      Mengecek di CCTV sekolah.
4.      Sekolah tidak bertanggungjawab atas kehilangan barang PESERTA DIDIK.
O. PENANGANAN TERHADAP PESERTA DIDIK YANG MENGALAMI KECELAKAAN DI
    LINGKUNGAN SEKOLAH
1.      Dilakukan pertolongan pertama di UKS.
2.      Menghubungi kajur yang bersangkutan.
3.      Dirujuk ke rumah sakit bila kondisinya mengkhawatirkan (parah).
4.      Orang tua diberitahu atau dihubungi.
5.      Tindakan medis selanjutnya menjadi tanggungjawab orang tua.
P. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG MEMBAWA KENDARAAN BERMOTOR TIDAK  
    STANDAR
1.      PESERTA DIDIK dipanggil dan dicatat.
2.      Kendaraan ditahan di sekolah, diambil oleh orang tua.
3.      PESERTA DIDIK membuat pernyataan diatas materai untuk tidak membawa kembali motor yang tidak standar.
Q. PENANGANAN TERHADAP PESERTA DIDIK YANG TIDAK MEMAKAI SERAGAM STANDAR
    SEKOLAH
1.      BAJU
a.       PESERTA DIDIK tidak diperkenankan masuk kelas sebelum memakai baju sesuai aturan standar.
b.      Memberitahu orang tua untuk mengantarkan baju ke sekolah.
c.       Membeli baju di koperasi.
2.      CELANA
a.       PESERTA DIDIK tidak diperkenankan masuk kelas sebelum memakai celana sesuai aturan standar.
b.      Memberitahu orang tua untuk mengantarkan celana ke sekolah.
c.       Membeli celana di koperasi.
3.      IKAT PINGGANG
a.       PESERTA DIDIK tidak diperkenankan masuk kelas sebelum memakai ikat pinggang sesuai aturan standar.
b.      Memberitahu orang tua untuk mengantarkan ikat pinggang ke sekolah.
c.       Membeli ikat pinggang di koperasi.
4.      DASI
a.       PESERTA DIDIK tidak diperkenankan masuk kelas sebelum memakai dasi sesuai aturan standar.
b.      Memberitahu orang tua untuk mengantarkan dasi ke sekolah.
c.       Membeli dasi di koperasi.
5.      KAOS DALAM
a.       PESERTA DIDIK tidak diperkenankan masuk kelas apabila memakai kaos dalam selain warna putih.
b.      Melepas kaos dalam yang tidak berwarna putih.
6.      SEPATU
a.       Tidak diperkenankan masuk kelas apabila tidak memakai sepatu standar sekolah (warior) dan tali sepatu berwarna putih.
b.      Memberitahu orang tua untuk mengantarkan tali sepatu ke sekolah.
c.       Membeli di koperasi.
7.      KAOS KAKI
a.       PESERTA DIDIK tidak diperkenankan masuk kelas apabila memakai kaos kaki selain warna putih.
b.      PESERTA DIDIK tidak diperkenankan masuk kelas apabila tidak memakai kaos kaki.
c.       PESERTA DIDIK membeli kaos kaki di koperasi.
8.      TAS
a.       Tidak diperkenankan masuk kelas apabila memakai tas yang dicoret-coret.
b.      Tas ditahan, dan pemberitahuan kepada orang tua untuk tidak memakainya kembali.
c.       Tas dapat diambil oleh orang tua.
9.      RAMBUT
a.       Bila rambut tidak sesuai aturan (3,2,1) dipotong oleh Pembina.
R. PENANGANAN PESERTA DIDIK YANG TERINDIKASI PENGRUSAKAN SARANA UMUM
1.      PESERTA DIDIK  / KELOMPOK dikumpulkan , dicatat, dan menuliskan / dimintai keterangan.
2.      PELAPOR / KORBAN  dipanggil dan menuliskan kronologisnya.
3.      Bila ada barang / ALAT yang dirusak harus dipertanggungjawabkan  ( diganti ) kepada pemiliknya / korban.
4.      Orang tua dipanggil, untuk diberikan pengarahan dan mendamaikan.
5.      Pelaku / kelompok membuat surat pernyataan diatas materai.
6.      Pembinaan lebih lanjut dilakukan oleh BK.
JAKARTA, 21 AGUSTUS 2013
TIM PEMBINA KESISWAAN

SMKN 26  JAKARTA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar