BAB I
GAMBARAN UMUM AKUNTANSI
A. Sejarah Perkembangan Akuntansi
Pencatatan
perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenal arti nilai
suatu barang dan alat tukar. Pencatatan awal dilakukan di atas batu,
kulit kayu, dan tanah liat. Pencatatan itu telah dilakukan berabad-abad
sebelum Masehi seperti di Babiliona, Mesir, dan Yunani Kuno. Pencatatan
seperti itu berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan kemajuan
peradaban manusia ataupun dunia usaha, walaupun belum lengkap dan
sistematis.
Pencatatan yang lebih lengkap sejalan dengan
perkembangan dunia usaha muncul di kota Venesia, Italia. Seorang
biarawan pakar matematika yang bernama Lucas Paciolo pada tahun 1494
menerbitkan buku yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, dan
Proporpioni et Proportionalita. Buku itu yang pertama memuat dasar-dasar
akuntansi. Pada bagian buku terdapat subjudul “Tractatus de computies
et Screptoria”, yang membahas secara khusus dasar-dasar akuntansi.
Subjudul itu dikembangkan menjadi tulisan yang khusus membahas akuntansi
dengan diberi judul La Scoula Perfecta de Mercanti dan diterbitkan oleh
penerbit Paganini. Karena tulisannya itu Lucas Paciolo dijuluki Bapak
Akuntansi.
Ciri mendasar sistem akuntansi yang dikemukakan Lucas
Paciolo adalah sistem berpasangan (double entry), yaitu pencatatan
peristiwa ekonomi dalam dua aspek, yaitu debet dan kredit, sehingga
diperoleh hasil pencatatan yang sistematis dan mudah dikontrol. Sistem
itu berkembang dan mendasari sistem akuntansi yang dipakai dalam dunia
usaha sekarang ini.
Revolusi industri di Inggris pada abad
pertengahan 18 membutuhkan teknik pencatatan akuntansi yang memadai.
Sistem akuntansi dari Lucas Paciolo yang dipandang lebih lengkap,
sistematis dan mudah dikontrol diperdalam di Scotlandia dan di seluruh
daratan Eropa. Sistem Akuntansi yang berkembang di Eropa dikenal dengan
sistem kontinental.
Munculnya industri raksasa di Amerika dan
berkembangnya perdagangan antar negara membawa sistem akuntansi ke
daratan Amerika. Sistem Akuntansi Lucas Paciolo berkembang di Amerika
dan dikenal dengan sistem anglo-saxon.
Di Indonesia, karena
penjajahan Belanda, sistem akuntansi yang semula berkembang adalah
sistem kontinental (tata buku). Namun sejak konfrontasi dengan Belanda,
Indonesia mulai mengirimkan tenaga ke Amerika untuk dididik akuntansi di
berbagai universitas di Amerika. Setelah Belanda meninggalkan
Indonesia, sistem akuntansi beralih dari sistem kontinental ke sistem
anglo-saxon, dan kemudian dikenal dengan nama akuntansi (accounting).
Pada tanggal 23 Desember 1957 didirikan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan
Pada Kongres IAI tahun 1973 disahkannya Buku Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI) dan Norma Pemerikasaan Akuntan (NPA).
B. Pengertian, Pemakai dan Kegunaan Akuntansi
Akuntansi
sering disebut bahasa dunia usaha (business language) karena akuntansi
merupakan alat komunikasi perusahaan dalam menginformasikan peristiwa
ekonomi kepada yang memerlukan. Melalui laporan akuntansi perusahaan
dapat menyampaikan informasi kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui
posisi keuangan, tingkat keuangan dan perspektif perusahaan yang berguna
untuk membantu pengambilan keputusan.
American Institute of
Certified Public Accountant (AICPA) mengemukakan bahwa akuntansi adalah
seni pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran menurut cara yang
berarti dan dinyatakan dalam nilai uang.
American Accounting
Association (AAA) juga merumuskan bahwa akuntansi adalah proses
mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi dalam
sebuah perusahaan sehingga dimungkinkan adanya penilaian dan pengambilan
keputusan bagi mereka yang menggunakan informasi.
Tujuan utama
akuntansi adalah menghasilkan informasi akuntansi. Salah satu yang
penting adalah laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan
rugi/laba, laporan perubahan posisi keuangan dan laporan perubahan
modal. Informasi itu penting bagi pihak dalam perusahaan (intern)
ataupun pihak luar perusahaan (ekstern) dalam rangka pertanggungjawaban
dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, perlu diciptakan suatu
metode untuk mencatat, menggolongkan, mengikhtisarkan dan melaporkan
peristiwa ekonomi perusahaan.
Secara ringkas, proses akuntansi sebagai berikut :
Penggolongan
AnalisaLaporan catatan
Penca tatan
Laporan keuangan tatan
Pengikhtisaran
Proses data Akuntansi
Laporan danmengkomunikasikana
Dalam
kegiatan mengidentifikasi dan mengukur dilakukan pembuatan identitas
peristiwa ekonomi (transaksi dan kejadian) yang diukur atau dinyatakan
dengan uang.
Kegiatan proses data akuntansi mencakup pencatatan data
secara kronologis dengan cara-cara tertentu, penggolong-golongan dengan
kategori tertentu dan pengikhtisaran data yang telah digolong-golongkan
itu menjadi suatu bentuk informasi atau laporan yang diinginkan para
pemakai.
Kegiatan laporan dan mengkomunikasikan mencakup penyusunan
laporan keuangan dan penganalisisan untuk mengambil keputusan, misalnya
analisis profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan prospek masa
mendatang.
Pihak yang berkepentingan terhadap suatu laporan keuangan perusahaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a. Pihak Intern Perusahaan
Pihak
intern perusahaan adalah para pimpinan di semua tingkat dalam struktur
organisasi perusahaan (manajemen). Pimpinan perusahaan bertanggung jawab
melaksanakan kegiatan perusahaan, menyusun program dan mengambil
keputusan. Mereka paling banyak memerlukan informasi akuntansi dari
berbagai aspek.
b. Pihak Ekstern Perusahaan
Pihak
ekstern perusahaan adalah pihak luar perusahaan atau pihak yang tidak
turut serta bertanggungjawab dan tidak memiliki wewenang mengambil
keputusan yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, antara lain :
1. pemilik/calon pemilik
2. kreditur/calon kreditur
3. pemerintah
4. karyawan/serikat pekerja
Akuntansi
menyajikan informasi ekonomis yang diperlukan oleh berbagai pihak guna
pengambilan keputusan. Kegunaan informasi akuntansi sangat bergantung
pada pemakainya.
C. Bidang-bidang Akuntansi
Dengan
pesatnya pertumbuhan ekonomi, kompleksnya masalah perusahaan yang
didorong kemajuan teknologi, timbulnya sistem perpajakan baru, dan
bertambahnya berbagai peraturan pemerintah terhadap kegiatan perusahaan,
para akuntan dituntut untuk mengkhususkan keahliannya di bidang
akuntansi. Bidang khusus akuntansi adalah sebagai berikut :
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi
keuangan disebut pula akuntansi umum (general accounting), yaitu
akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan (unit
ekonomi) dan laporan penyusunan keuangan secara berkala yang berpedoman
pada prinsip akuntansi. Laporan umum dan laporan khusus disusun untuk
membedakan jenis informasi yang diperlukan bagi pimpinan, pemilik /
investor, kreditur, badan pemerintah, dan sebagainya.
Akuntansi Pemeriksaan ( Auditing )
Akuntansi
pemeriksaan merupakan kegiatan akuntansi yang berhubungan dengan
pemeriksaan akuntansi keuangan atau akuntansi umum. Akuntan Publik
melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang menunjang laporan
keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayanya suatu
laporan.
Dalam suatu perusahaan sering dipekerjakan seorang internal
auditor yang tugas utamanya adalam menentukan pelaksanaan tiap bagian
perusahaan dalam mematuhi kebijaksanaan pimpinan.
Akuntansi Biaya ( Cost Accounting )
Akuntansi
Biaya berhubungan dengan penetapan dan pengendalian biaya Pengumpulan
dan penganalisisan data biaya, baik biaya yang telah terjadi maupun yang
akan terjadi ( prakiraan ) digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menyusun program dimasa mendatang.
Akuntansi Manajemen ( Managerial Accouting )
Akuntansi
Manajemen berhubungan dengan pengidentifikasian dan pemilihan yang
terbaik beberapa alternatif kebijaksanaan atau tindakan dengan
menggunakan data historis atau taksiran untuk membantu pimpinan.
Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting )
Akuntansi
perpajakan berhubungan dengan penyusunan surat pemberitahuan pajak (
SPT ) dan pertimbangan kemungkinan timbulnya pajak yang terjadi sebagai
konsekwensi adanya transaksi dalam perusahaan. Oleh karena itu, akuntan
harus selalu mengikuti peraturan perpajakan.
Akuntansi Sistem ( System Accounting )
Akuntansi
Sistem berhubungan dengan penyusunan rencana, pelaksanaan proses
akuntansi, prosedur pengumpulan, dan pelaporan data keuangan sehingga
tercipta tata kerja yang efektif dan efisien.
Akuntansi Anggaran ( Budget Accounting )
Akuntansi
anggran digunakan untuk menyusun rencana keuangan yang berkaitan dengan
kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dan untuk
membandingkan antara rencana dan pelaksanaan yang terjadi.
Akuntansi Pemerintahan ( Govermental Accounting )
Akuntansi
pemerintah berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi di
badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintahan. Pencatatan itu mencakup
administrasi keuangan negara, pelaporan, dan pengontrolan anggaran agar
tidak terjadi penyimpangan dari undang-undang dan peraturan yang
berlaku.
Akuntansi Pendidikan ( Educational Accounting )
Akuntansi pendidikan berhubungan dengan pengajaran, penyuluhan, penelitian, dan konsultan di bidang pengembangan akuntansi.
Akuntansi Sosial ( Social Accounting )
Akuntansi
sosial berhubungan dengan pencacatan dan pelaporan tentang perubahan
sosial akibat kemajuan teknologi, ekonomi, dan budaya. Misalnya,
melakukan perhitungan kepadatan wisata untuk bahan bertimbangan dalam
mengalokasikan dana pembanguanan dibidang pariwisata.
Profesi Akuntan
Akuntan
termasuk profesi yang dapat disejajarkan dengan dokter, insinyur,
notaris, ahli hukum dan lain-lain. Dengan semakin besar dan kompleksnya
perusahaan serta kemajuan yang pesat di bidang teknik akuntansi, telah
diikuti munculnya tenaga akuntan yang profesional. Profesi akuntan
adalah sebagai berikut :
a. Akuntan Ekstern
Akuntan ekstern
atau akuntan publik/umum ialah akuntan yang membuka kantor atau praktek
di luar perusahaan atau lembaga pemerintah. Akuntan ekstern memberikan
jasanya untuk mendapatkan bayaran. Jasa tersebut misalnya menyusun
sistem akuntansi dan memeriksa akuntansi keuangan.
b. Akuntan Intern
Akuntan
intern ialah akuntan yang bekerja pada perusahaan (pegawai perusahaan)
dan mendapat gaji dari persahaan. Misalnya menjadi Kepala Bagian, Wakil
direktur atau pengawas keuangan
c. Akuntan Pemerintah
Akuntan
pemerintah ialah akuntan yang bekerja pada lembaga pemerintah, sebagai
pegawai negeri. Misalnya akuntan di BPK, BPKP, kantor pajak, bank negara
atau BUMN.
d. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik ialah
akuntan yang bekerja di lingkungan pendidikan sebagai pengajar (dosen)
akuntansi, penyuluh akuntansi, pengembangan akuntansi atau peneliti
akuntansi.
Di Indonesia pendidikan akuntan (gelar akuntan) dapat
diperoleh di Universitas Negeri, fakultas ekonomi, jurusan akuntansi.
Pada saat ini ada tujuh univesitas yang berhak mengeluarkan sarjana
akuntan, yaitu USU, UI, STAN, Unpad, UGM, Unbraw dan Unair. Mereka yang
lulus mendapat gelar sarjana dari Depdikbud dan gelar Akuntan setelah
dapat register negara dari Departemen Keuangan. Diperguruan tinggi
swasta atau negeri yang lain, gelar akuntan dapat diperoleh setelah
mereka lulus ujian negara akuntan (UNA) yang diselenggarakan oleh
Konsorsium Ilmu Ekonomi, yaitu Konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu
Ekonomi yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud tahun 1976.
D. Kewajiban Melaksanakan Pembukuan
Setiap
perusahaan yang beroperasi atau berkedudukan di wilayah hukum Indonesia
wajib melaksanakan pembukuan sesuai dengan prinsip dan undang-undang
yang berlaku di Indonesia. Kewajiban melaksanakan pembukuan bagi
persahaan diatur dalam undang-undang berikut ini.
Pasal 6 KUHD (Kitab Undang-undang Hukum Dagang)
Ayat 1, 2, dan 3
Pasal 28, UU No.6, Tahun 1983
Ayat 1, 4, dan 6
Pasal 13, UU No.7, Tahun 1983
Ayat 1dan 2
Pasal 6, UU No.8, Tahun 1983
Ayat 1 dan 2
Dari Undang-undang tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Setiap pengusaha wajib menyelenggarakan pembukuan menurut
syarat-syarat tertentu. Kata wajib mengandung sanksi hukum bagi yang
tidak menyelenggarakan.
2. Pembukuan dilakukan untuk mengetahui
hak-hak dan kewajiban perusahaan, serta untuk menghitung penghasilan
kena pajak dan pajak terutang.
3. Pembukuan sekurang-kurangnya
mencakup catatan Kas/Bank, utang-piutang, dan persediaan barang yang
dilakukan secara konsisten.
4. Setiap akhir tahun pajak, pengusaha harus membuat laporan neraca dan perhitungan rugi/laba.
5. Dokumen catatan disimpan dalam waktu tertentu.
E. Prinsip Akuntansi Indonesia
Prinsip
Akuntansi Indonesia (PAI) merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode,
dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan,
khususnya yang ditujukan kepada pihak luar. PAI hanya berlaku di
Indonesia.
Namun, penyusunannya juga memperhatikan prinsip-prinsip
akuntansi yang diakui secara internasional atau umum, yaitu General
Agreement Accounting Principles (GAAP).
Perumusan prinsip-prinsip,
prosedur, metode, dan teknik-teknik dalam PAI dibatasi pada hal-hal yang
berhubungan dengan akuntansi keuangan dan diungkapkan dalam garis
besarnya saja. Di samping itu, prinsip-prinsip yang dalam PAI bersifat
umum, tidak mencakup praktek akuntansi untuk industri tertentu, seperti
Perbankan atau Asuransi.
Karena PAI belum mengatur keseluruhan
praktek akuntansi di Indonesia, masalah-masalah yang belum diatur dalam
PAI perlakuannya diserahkan kepada pihak yang bersangkutan, sepanjang
tidak bertentangan dengan praktek Akuntansi yang lazim (sound accounting
practice) dan didasarkan atas pertimbangan yang sehat.
1. Tujuan Akuntansi dan Laporan Keuangan
a. Tujuan Umum
a.1. memberikan informasi keuangan mengenai aktiva dan kewajiban
serta modal suatu perusahaan;
a.2. memberikan informasi mengenai perubahan aktiva netto (aktiva
dikurangi kewajiban) yang timbul dari kegiatan usaha dalam
rangka memperoleh laba;
a.3. membantu pemakai laporan keuangan dalam menaksir potensi
perusahaan dalam memperoleh laba;
a.4. memberikan informasi mengenai perubahan aktiva dan kewajiban
suatu perusahaan;
a.5. memberikan informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang
dianut perusahaan.
b. Tujuan kualitatif
Tujuan
kualitatif mengandung arti kegunaan (manfaat) laporan akuntansi bagi
pemakai. Laporan dikatakan bermanfaat apabila memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
b.1. Relevan
Laporan harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
b.2. Dapat dimengerti (understandable)
Laporan atau informasi dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang
Disesuaikan dengan batas pengertian pemakai.
b.3. Daya Uji (verifiability)
Laporan atau informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para
Pengukur independen dengan menggunakan metode pengukuran
yang sama.
b.4. Netral (neutral)
Laporan atau informasi diarahkan pada kepentingan umum dan
tidak bergantung pada kebutuhan pihak tertentu.
b.5. Tepat Waktu
Laporan atau informasi harus disampaikan sedini mungkin
sehingga membantu pengambil keputusan tanpa harus tertunda.
b.6. Daya Banding (comparability)
Laporan dapat dibaningkan dengan laporan-laporan periode yang
lalu atau dapat dibandingkan dengan laporan perusahaan lain yang
sejenis.
b.7. Lengkap (complete)
Laporan meliputi semua data akuntansi keuangan dan informasi
tambahan sehingga tidak menyesatkan para pengambil keputusan.
2. Konsep-konsep Dasar Akuntansi
Pengumpulan
data, pencatatan, dan pelaporan informasi keuangan suatu perusahaan
berpedoman pada prinsip atau konsep yang mendasari sistem akuntansi.
Konsep dasar akuntansi adalah sebagai berikut :
a. Kesatuan akuntansi / usaha ( Business Entity )
b. Kesinambungan ( Continuitas )
c. Periode Akuntansi ( Accounting Period )
d. Pengukuran dalam Nilai Uang ( Money Measurement )
e. Harga Pertukaran
f. Metoda Akrual
g. Prinsip konsistensi
h. Prinsip Materialistis
i. Prinsip Konservatif
Soal – soal latihan :
Nama Mahasiswa :…………………………..
NIM : ………………………….
Semester : …………………………
Kelas : …………………………
1. Sebutkan pengertian akuntansi !
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
2. Sebutkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan akuntansi
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
3. Jelaskan yang dimaksud dengan akuntan intern dan akuntan ekstern
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
4. Mungkinkah seorang akuntan intern menjadi angkuntan ekstern
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
5. Jelaskan yang dimaksud dengan prinsip akuntansi Indonesia
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
6. Sebutkan syarat penyusunan laporan yang baik.
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar