Jumat, 20 Desember 2013

Akuntansi

BAB I

GAMBARAN UMUM AKUNTANSI

A. Sejarah Perkembangan Akuntansi
Pencatatan perhitungan kekayaan mulai dibutuhkan sejak manusia mengenal arti nilai suatu barang dan alat tukar. Pencatatan awal dilakukan di atas batu, kulit kayu, dan tanah liat. Pencatatan itu telah dilakukan berabad-abad sebelum Masehi seperti di Babiliona, Mesir, dan Yunani Kuno. Pencatatan seperti itu berkembang dari waktu ke waktu sesuai dengan kemajuan peradaban manusia ataupun dunia usaha, walaupun belum lengkap dan sistematis.

Pencatatan yang lebih lengkap sejalan dengan perkembangan dunia usaha muncul di kota Venesia, Italia. Seorang biarawan pakar matematika yang bernama Lucas Paciolo pada tahun 1494 menerbitkan buku yang berjudul Summa de Arithmatica, Geometrica, dan Proporpioni et Proportionalita. Buku itu yang pertama memuat dasar-dasar akuntansi. Pada bagian buku terdapat subjudul “Tractatus de computies et Screptoria”, yang membahas secara khusus dasar-dasar akuntansi. Subjudul itu dikembangkan menjadi tulisan yang khusus membahas akuntansi dengan diberi judul La Scoula Perfecta de Mercanti dan diterbitkan oleh penerbit Paganini. Karena tulisannya itu Lucas Paciolo dijuluki Bapak Akuntansi.

Ciri mendasar sistem akuntansi yang dikemukakan Lucas Paciolo adalah sistem berpasangan (double entry), yaitu pencatatan peristiwa ekonomi dalam dua aspek, yaitu debet dan kredit, sehingga diperoleh hasil pencatatan yang sistematis dan mudah dikontrol. Sistem itu berkembang dan mendasari sistem akuntansi yang dipakai dalam dunia usaha sekarang ini.

Revolusi industri di Inggris pada abad pertengahan 18 membutuhkan teknik pencatatan akuntansi yang memadai. Sistem akuntansi dari Lucas Paciolo yang dipandang lebih lengkap, sistematis dan mudah dikontrol diperdalam di Scotlandia dan di seluruh daratan Eropa. Sistem Akuntansi yang berkembang di Eropa dikenal dengan sistem kontinental.

Munculnya industri raksasa di Amerika dan berkembangnya perdagangan antar negara membawa sistem akuntansi ke daratan Amerika. Sistem Akuntansi Lucas Paciolo berkembang di Amerika dan dikenal dengan sistem anglo-saxon.

Di Indonesia, karena penjajahan Belanda, sistem akuntansi yang semula berkembang adalah sistem kontinental (tata buku). Namun sejak konfrontasi dengan Belanda, Indonesia mulai mengirimkan tenaga ke Amerika untuk dididik akuntansi di berbagai universitas di Amerika. Setelah Belanda meninggalkan Indonesia, sistem akuntansi beralih dari sistem kontinental ke sistem anglo-saxon, dan kemudian dikenal dengan nama akuntansi (accounting).
Pada tanggal 23 Desember 1957 didirikan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan
Pada Kongres IAI tahun 1973 disahkannya Buku Prinsip Akuntansi Indonesia
(PAI) dan Norma Pemerikasaan Akuntan (NPA).

B. Pengertian, Pemakai dan Kegunaan Akuntansi
Akuntansi sering disebut bahasa dunia usaha (business language) karena akuntansi merupakan alat komunikasi perusahaan dalam menginformasikan peristiwa ekonomi kepada yang memerlukan. Melalui laporan akuntansi perusahaan dapat menyampaikan informasi kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui posisi keuangan, tingkat keuangan dan perspektif perusahaan yang berguna untuk membantu pengambilan keputusan.

American Institute of Certified Public Accountant (AICPA) mengemukakan bahwa akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang.
American Accounting Association (AAA) juga merumuskan bahwa akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi dalam sebuah perusahaan sehingga dimungkinkan adanya penilaian dan pengambilan keputusan bagi mereka yang menggunakan informasi.

Tujuan utama akuntansi adalah menghasilkan informasi akuntansi. Salah satu yang penting adalah laporan keuangan yang terdiri atas neraca, laporan rugi/laba, laporan perubahan posisi keuangan dan laporan perubahan modal. Informasi itu penting bagi pihak dalam perusahaan (intern) ataupun pihak luar perusahaan (ekstern) dalam rangka pertanggungjawaban dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, perlu diciptakan suatu metode untuk mencatat, menggolongkan, mengikhtisarkan dan melaporkan peristiwa ekonomi perusahaan.
Secara ringkas, proses akuntansi sebagai berikut :
Penggolongan
AnalisaLaporan catatan
Penca tatan
Laporan keuangan tatan
Pengikhtisaran

Proses data Akuntansi
Laporan danmengkomunikasikana


Dalam kegiatan mengidentifikasi dan mengukur dilakukan pembuatan identitas peristiwa ekonomi (transaksi dan kejadian) yang diukur atau dinyatakan dengan uang.
Kegiatan proses data akuntansi mencakup pencatatan data secara kronologis dengan cara-cara tertentu, penggolong-golongan dengan kategori tertentu dan pengikhtisaran data yang telah digolong-golongkan itu menjadi suatu bentuk informasi atau laporan yang diinginkan para pemakai.
Kegiatan laporan dan mengkomunikasikan mencakup penyusunan laporan keuangan dan penganalisisan untuk mengambil keputusan, misalnya analisis profitabilitas, likuiditas, solvabilitas, dan prospek masa mendatang.

Pihak yang berkepentingan terhadap suatu laporan keuangan perusahaan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

a. Pihak Intern Perusahaan
Pihak intern perusahaan adalah para pimpinan di semua tingkat dalam struktur organisasi perusahaan (manajemen). Pimpinan perusahaan bertanggung jawab melaksanakan kegiatan perusahaan, menyusun program dan mengambil keputusan. Mereka paling banyak memerlukan informasi akuntansi dari berbagai aspek.

b. Pihak Ekstern Perusahaan
Pihak ekstern perusahaan adalah pihak luar perusahaan atau pihak yang tidak turut serta bertanggungjawab dan tidak memiliki wewenang mengambil keputusan yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, antara lain :
1. pemilik/calon pemilik
2. kreditur/calon kreditur
3. pemerintah
4. karyawan/serikat pekerja

Akuntansi menyajikan informasi ekonomis yang diperlukan oleh berbagai pihak guna pengambilan keputusan. Kegunaan informasi akuntansi sangat bergantung pada pemakainya.

C. Bidang-bidang Akuntansi

Dengan pesatnya pertumbuhan ekonomi, kompleksnya masalah perusahaan yang didorong kemajuan teknologi, timbulnya sistem perpajakan baru, dan bertambahnya berbagai peraturan pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, para akuntan dituntut untuk mengkhususkan keahliannya di bidang akuntansi. Bidang khusus akuntansi adalah sebagai berikut :
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Akuntansi keuangan disebut pula akuntansi umum (general accounting), yaitu akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan (unit ekonomi) dan laporan penyusunan keuangan secara berkala yang berpedoman pada prinsip akuntansi. Laporan umum dan laporan khusus disusun untuk membedakan jenis informasi yang diperlukan bagi pimpinan, pemilik / investor, kreditur, badan pemerintah, dan sebagainya.

Akuntansi Pemeriksaan ( Auditing )
Akuntansi pemeriksaan merupakan kegiatan akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan akuntansi keuangan atau akuntansi umum. Akuntan Publik melakukan pemeriksaan terhadap catatan-catatan yang menunjang laporan keuangan dengan menyatakan kelayakan dan dapat dipercayanya suatu laporan.
Dalam suatu perusahaan sering dipekerjakan seorang internal auditor yang tugas utamanya adalam menentukan pelaksanaan tiap bagian perusahaan dalam mematuhi kebijaksanaan pimpinan.

Akuntansi Biaya ( Cost Accounting )
Akuntansi Biaya berhubungan dengan penetapan dan pengendalian biaya Pengumpulan dan penganalisisan data biaya, baik biaya yang telah terjadi maupun yang akan terjadi ( prakiraan ) digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun program dimasa mendatang.

Akuntansi Manajemen ( Managerial Accouting )
Akuntansi Manajemen berhubungan dengan pengidentifikasian dan pemilihan yang terbaik beberapa alternatif kebijaksanaan atau tindakan dengan menggunakan data historis atau taksiran untuk membantu pimpinan.

Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting )
Akuntansi perpajakan berhubungan dengan penyusunan surat pemberitahuan pajak ( SPT ) dan pertimbangan kemungkinan timbulnya pajak yang terjadi sebagai konsekwensi adanya transaksi dalam perusahaan. Oleh karena itu, akuntan harus selalu mengikuti peraturan perpajakan.

Akuntansi Sistem ( System Accounting )
Akuntansi Sistem berhubungan dengan penyusunan rencana, pelaksanaan proses akuntansi, prosedur pengumpulan, dan pelaporan data keuangan sehingga tercipta tata kerja yang efektif dan efisien.

Akuntansi Anggaran ( Budget Accounting )
Akuntansi anggran digunakan untuk menyusun rencana keuangan yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dan untuk membandingkan antara rencana dan pelaksanaan yang terjadi.

Akuntansi Pemerintahan ( Govermental Accounting )
Akuntansi pemerintah berhubungan dengan pencatatan dan pelaporan transaksi di badan-badan atau lembaga-lembaga pemerintahan. Pencatatan itu mencakup administrasi keuangan negara, pelaporan, dan pengontrolan anggaran agar tidak terjadi penyimpangan dari undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Akuntansi Pendidikan ( Educational Accounting )
Akuntansi pendidikan berhubungan dengan pengajaran, penyuluhan, penelitian, dan konsultan di bidang pengembangan akuntansi.



Akuntansi Sosial ( Social Accounting )
Akuntansi sosial berhubungan dengan pencacatan dan pelaporan tentang perubahan sosial akibat kemajuan teknologi, ekonomi, dan budaya. Misalnya, melakukan perhitungan kepadatan wisata untuk bahan bertimbangan dalam mengalokasikan dana pembanguanan dibidang pariwisata.

Profesi Akuntan
Akuntan termasuk profesi yang dapat disejajarkan dengan dokter, insinyur, notaris, ahli hukum dan lain-lain. Dengan semakin besar dan kompleksnya perusahaan serta kemajuan yang pesat di bidang teknik akuntansi, telah diikuti munculnya tenaga akuntan yang profesional. Profesi akuntan adalah sebagai berikut :
a. Akuntan Ekstern
Akuntan ekstern atau akuntan publik/umum ialah akuntan yang membuka kantor atau praktek di luar perusahaan atau lembaga pemerintah. Akuntan ekstern memberikan jasanya untuk mendapatkan bayaran. Jasa tersebut misalnya menyusun sistem akuntansi dan memeriksa akuntansi keuangan.

b. Akuntan Intern
Akuntan intern ialah akuntan yang bekerja pada perusahaan (pegawai perusahaan) dan mendapat gaji dari persahaan. Misalnya menjadi Kepala Bagian, Wakil direktur atau pengawas keuangan

c. Akuntan Pemerintah
Akuntan pemerintah ialah akuntan yang bekerja pada lembaga pemerintah, sebagai pegawai negeri. Misalnya akuntan di BPK, BPKP, kantor pajak, bank negara atau BUMN.

d. Akuntan Pendidik
Akuntan pendidik ialah akuntan yang bekerja di lingkungan pendidikan sebagai pengajar (dosen) akuntansi, penyuluh akuntansi, pengembangan akuntansi atau peneliti akuntansi.

Di Indonesia pendidikan akuntan (gelar akuntan) dapat diperoleh di Universitas Negeri, fakultas ekonomi, jurusan akuntansi. Pada saat ini ada tujuh univesitas yang berhak mengeluarkan sarjana akuntan, yaitu USU, UI, STAN, Unpad, UGM, Unbraw dan Unair. Mereka yang lulus mendapat gelar sarjana dari Depdikbud dan gelar Akuntan setelah dapat register negara dari Departemen Keuangan. Diperguruan tinggi swasta atau negeri yang lain, gelar akuntan dapat diperoleh setelah mereka lulus ujian negara akuntan (UNA) yang diselenggarakan oleh Konsorsium Ilmu Ekonomi, yaitu Konsorsium Pendidikan Tinggi Ilmu Ekonomi yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud tahun 1976.


D. Kewajiban Melaksanakan Pembukuan

Setiap perusahaan yang beroperasi atau berkedudukan di wilayah hukum Indonesia wajib melaksanakan pembukuan sesuai dengan prinsip dan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Kewajiban melaksanakan pembukuan bagi persahaan diatur dalam undang-undang berikut ini.
Pasal 6 KUHD (Kitab Undang-undang Hukum Dagang)
Ayat 1, 2, dan 3
Pasal 28, UU No.6, Tahun 1983
Ayat 1, 4, dan 6
Pasal 13, UU No.7, Tahun 1983
Ayat 1dan 2
Pasal 6, UU No.8, Tahun 1983
Ayat 1 dan 2

Dari Undang-undang tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Setiap pengusaha wajib menyelenggarakan pembukuan menurut syarat-syarat tertentu. Kata wajib mengandung sanksi hukum bagi yang tidak menyelenggarakan.
2. Pembukuan dilakukan untuk mengetahui hak-hak dan kewajiban perusahaan, serta untuk menghitung penghasilan kena pajak dan pajak terutang.
3. Pembukuan sekurang-kurangnya mencakup catatan Kas/Bank, utang-piutang, dan persediaan barang yang dilakukan secara konsisten.
4. Setiap akhir tahun pajak, pengusaha harus membuat laporan neraca dan perhitungan rugi/laba.
5. Dokumen catatan disimpan dalam waktu tertentu.

E. Prinsip Akuntansi Indonesia

Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar. PAI hanya berlaku di Indonesia.
Namun, penyusunannya juga memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi yang diakui secara internasional atau umum, yaitu General Agreement Accounting Principles (GAAP).
Perumusan prinsip-prinsip, prosedur, metode, dan teknik-teknik dalam PAI dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan akuntansi keuangan dan diungkapkan dalam garis besarnya saja. Di samping itu, prinsip-prinsip yang dalam PAI bersifat umum, tidak mencakup praktek akuntansi untuk industri tertentu, seperti Perbankan atau Asuransi.
Karena PAI belum mengatur keseluruhan praktek akuntansi di Indonesia, masalah-masalah yang belum diatur dalam PAI perlakuannya diserahkan kepada pihak yang bersangkutan, sepanjang tidak bertentangan dengan praktek Akuntansi yang lazim (sound accounting practice) dan didasarkan atas pertimbangan yang sehat.

1. Tujuan Akuntansi dan Laporan Keuangan
a. Tujuan Umum
a.1. memberikan informasi keuangan mengenai aktiva dan kewajiban
serta modal suatu perusahaan;
a.2. memberikan informasi mengenai perubahan aktiva netto (aktiva
dikurangi kewajiban) yang timbul dari kegiatan usaha dalam
rangka memperoleh laba;
a.3. membantu pemakai laporan keuangan dalam menaksir potensi
perusahaan dalam memperoleh laba;
a.4. memberikan informasi mengenai perubahan aktiva dan kewajiban
suatu perusahaan;
a.5. memberikan informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang
dianut perusahaan.

b. Tujuan kualitatif
Tujuan kualitatif mengandung arti kegunaan (manfaat) laporan akuntansi bagi pemakai. Laporan dikatakan bermanfaat apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
b.1. Relevan
Laporan harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
b.2. Dapat dimengerti (understandable)
Laporan atau informasi dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang
Disesuaikan dengan batas pengertian pemakai.
b.3. Daya Uji (verifiability)
Laporan atau informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para
Pengukur independen dengan menggunakan metode pengukuran
yang sama.
b.4. Netral (neutral)
Laporan atau informasi diarahkan pada kepentingan umum dan
tidak bergantung pada kebutuhan pihak tertentu.
b.5. Tepat Waktu
Laporan atau informasi harus disampaikan sedini mungkin
sehingga membantu pengambil keputusan tanpa harus tertunda.
b.6. Daya Banding (comparability)
Laporan dapat dibaningkan dengan laporan-laporan periode yang
lalu atau dapat dibandingkan dengan laporan perusahaan lain yang
sejenis.
b.7. Lengkap (complete)
Laporan meliputi semua data akuntansi keuangan dan informasi
tambahan sehingga tidak menyesatkan para pengambil keputusan.





2. Konsep-konsep Dasar Akuntansi
Pengumpulan data, pencatatan, dan pelaporan informasi keuangan suatu perusahaan berpedoman pada prinsip atau konsep yang mendasari sistem akuntansi.
Konsep dasar akuntansi adalah sebagai berikut :
a. Kesatuan akuntansi / usaha ( Business Entity )
b. Kesinambungan ( Continuitas )
c. Periode Akuntansi ( Accounting Period )
d. Pengukuran dalam Nilai Uang ( Money Measurement )
e. Harga Pertukaran
f. Metoda Akrual
g. Prinsip konsistensi
h. Prinsip Materialistis
i. Prinsip Konservatif











































Soal – soal latihan :


Nama Mahasiswa :…………………………..
NIM : ………………………….
Semester : …………………………
Kelas : …………………………


1. Sebutkan pengertian akuntansi !
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
2. Sebutkan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan akuntansi
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
3. Jelaskan yang dimaksud dengan akuntan intern dan akuntan ekstern
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
4. Mungkinkah seorang akuntan intern menjadi angkuntan ekstern
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
5. Jelaskan yang dimaksud dengan prinsip akuntansi Indonesia
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
6. Sebutkan syarat penyusunan laporan yang baik.
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………
……………………………………………………………………….
………………………………………………………………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar